Connect with us

Komisi B DPRD Makassar Minta PD Pasar Selesaikan Tugas Usai Lebaran

Published

on

Kitasulsel–Makassar Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar Muchlis Misbah meminta Perusahaan Daerah (PD) Pasar untuk meneyelesaikan tugasnya setelah lebaran.

Menurutnya, ada beberapa persoalan yang harus diselesaikan dengan baik untuk Pasar Butung dan Pasar Sentral.

“Ada memang beberapa PR yang harus diselesaikan, utamanya di PD Pasar,” ungkap Muchlis dikutip Podcast bukatutup Sulselsatu, Jumat (12/4/2024).

Pasalnya saat ini ada beberapa yang masih simpang siur, seperti pengelola pasar, lapak yang telah terbakar masih belum jelas, serta kontraktor yang mengalami kerugian.

Namun Muchlis meminta, memberikan konsentrasi para pedagang untuk melakukan jual beli terlebih dahulu selama bulan Ramadan.

“Insya Allah setelah lebaran kita clearkan apa saja yang blum clear,” sebut Muchlis.

Muchlis berharap kedepannya pihak PD Pasar untuk mengkoordinasikan dengan baik agar tidak ada lagi pihak yang akan dirugikan.

“Semoga kedepannya bisa diselesaikan dengan baik dan tidak ada pihak yang dirugikan,” pungkasnya. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Provinsi Sulawesi Barat

Pj Gubernur Sulbar, Bahtiar Kunjungi Pasar Tradisional di Mamuju, Pastikan Harga Pangan dan Elpiji Terjangkau

Published

on

Kitasulsel–MAMUJU Penjabat Gubernur Sulawesi Barat Bahtiar Baharuddin melakukan pemantauan di Pasar Lama Mamuju, Kamis 9 Januari 2025.

Turut, hadir Wakil Ketua DPRD Sulbar Suraidah Suhardi, Perwakilan Korem 142/Tatag, Polda Sulbar, Kabinda Sulbar, hingga Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Kunjungan ini dilakukan untuk memantau langsung perkembangan harga komoditas serta gas elpiji di pasaran.

“Kita meninjau langsung di pangkalan gas elpiji 3kg harganya Rp 18.500. Artinya tidak ada kenaikan signifikan,” kata Bahtiar.

Begitupun, harga komoditas lainnya tidak ada mengalami kenaikan harga yang signifikan di pasaran.

“Kita terima masukan semua pihak, kita tetap akan terus mengecek dan memantau harga komoditas maupun gas elpiji di pasaran,” ungkapnya.

Termasuk, harga beras kalau ada kenaikan mestinya tidak terjadi, sebab stok beras mencukupi.

“Nanti kita minta bulog agar melakukan operasi pasar. Karena mestinya tidak naik harga beras karena stok banyak,” tambahnya.

Sedangkan, harga cabe mengalami kenaikan juga disebabkan pada pendistribusiannya, karena daerah lain dirinya mengecek langsung tidak ada kenaikan harga seperti di Polman.

“Saya cek di sini sudah ada terjual Rp 70 ribu per kilo. Jadi ini soal distribusi saja, kita segera mengambil langkah bersama dengan Pemkab kita beli di daerah penghasil dan mendistribusikan ke pasaran,” ujarnya.

Selain itu, komoditas yang lain tidak ada masalah sampai saat ini di awal tahun 2025.

“Tugas kita kenapa selalu mengecek ini, karena begitu harga cabe naik pasti akan mempengaruhi rantai konsumen lain. Harga makanan akan naik, kita tetap melindungi petani agar mendapat harga bagus tapi tidak boleh juga berlebihan agar rantai pangan berjalan dengan baik,” tandasnya. (*)

Continue Reading

Trending