Connect with us

Pemkot Makassar Siap Manfaatkan Marvec untuk Transformasi Layanan Publik

Published

on

Kitasulsel–Makassar Pemerintah Kota Makassar segera memanfaatkan Makassar Virtual Economy Center (Marvec) dalam Waktu dekat.

Marvec sendiri merupakan pusat big data dan pemantauan real-time yang berada di Gedung Makassar Goverment Center (MGC), Jalan Hasanuddin Makassar.

Pelaksana tugas (plt) Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Makassar, Ismawaty Nur mengatakan nantinya Marvec ini akan terintegrasi dengan berbagai layanan publik.

“Ke depan, seluruh layanan publik di Makassar lebih terintegrasi dan dapat terpantau secara real time,” terang Ismawaty, sapaan akrabnya, Selasa (9/7).

Ia menekankan pentingnya dukungan terhadap program Makassar Sombere dan Smart City, yang mengedepankan pelayanan ramah dan berbasis digital.

Maka dari itu, Ia berharap dengan kehadiran Marvec ini mampu menciptakan layanan publik yang lebih efektif, efisien, dan transparan.

“Kami terus mendukung program Makassar Sombere and Smart City yang mencakup pelayanan yang ramah dan berbasis digital serta layanan yang efektif, efisien, dan transparan,” tutup Ismawaty.

Sebelumnya, beberapa waktu lalu, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengajak seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) untuk mematikan langsung kesiapan teknologi Marvec di Gedung Makassar Government Center (MGC).

Pembangunan tahap pertama gedung tersebut telah rampung, rencananya, bulan ini, gedung tersebut dapat dioperasikan.

“Sebaiknya Juli bisa dipakai sebagian, karena bulan Julipi kita beli perabot” ucap Danny. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag Dukung Penguatan Organisasi IAEI untuk Perkuat Ekonomi Umat

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Menteri Agama RI Nasaruddin Umar menerima pengurus Indonesian Association of Islamic Economists (IAEI) di Masjid Istiqlal, Jakarta. Pertemuan ini membahas proses pembentukan struktur baru organisasi serta penguatan peran ekonomi Islam dalam pembangunan nasional.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Tim Formatur Pengurus IAEI Mustafa Edwin Nasution melaporkan progres penyusunan kepengurusan baru, termasuk pembentukan tim formatur dan rencana pelantikan. Struktur organisasi akan diperluas dengan pembagian bidang dan komite untuk memperkuat fungsi kelembagaan.

“Struktur baru ini dirancang untuk memastikan IAEI semakin kontributif dalam pengembangan ekonomi umat, pendidikan ekonomi syariah, hingga penguatan ekosistem zakat dan wakaf nasional,” ujar Mustafa.

Indonesian Association of Islamic Economists (IAEI) adalah organisasi profesi yang mewadahi para ekonom dan akademisi di bidang ekonomi Islam di Indonesia. Didirikan untuk mengembangkan ilmu, riset, dan kebijakan ekonomi syariah, IAEI berperan mendorong penguatan ekosistem ekonomi syariah nasional melalui pendidikan, penelitian, dan kerja sama dengan pemerintah, lembaga pendidikan, serta industri keuangan syariah.

Ketua Formatur juga menyampaikan bahwa rapat pleno tim formatur akan digelar pada 9 November, sementara pelantikan pengurus direncanakan berlangsung pada akhir November di Jakarta. Organisasi ini kini memiliki lebih dari 7.000 anggota, terdiri dari akademisi, praktisi, serta pemangku kepentingan ekonomi syariah dari berbagai daerah.

Menag Nasaruddin Umar dalam tanggapannya menyampaikan apresiasi atas langkah IAEI memperkuat tata kelembagaan dan arah kerja strategisnya. Menurut Menag, ekonomi Islam tidak hanya berbicara soal instrumen keuangan, tetapi juga tanggung jawab moral untuk mewujudkan keadilan sosial.

“Kita tidak bisa berdakwah tanpa bicara ekonomi. Ekonomi adalah bagian dari misi kemanusiaan dan keagamaan. Ketika ketimpangan terjadi, maka agama hadir untuk mengingatkan, mengoreksi, dan membimbing,” ujar Menag, Senin (03/11/2025).

Ia menyinggung tantangan sosial yang masih dihadapi Indonesia, termasuk tingginya angka kemiskinan ekstrem. Menurut Menag, penguatan peran ekonomi syariah harus menjadi solusi yang konkret bagi masyarakat.

“Nilai-nilai kebajikan Islam harus menuntun transformasi ekonomi kita. Bukan hanya tumbuh, tetapi juga adil,” lanjutnya.

Menag menegaskan bahwa Kementerian Agama siap bersinergi dengan IAEI, baik dalam pengembangan riset ekonomi Islam, peningkatan literasi keuangan syariah, maupun penguatan peran zakat dan wakaf produktif.

“Kini saatnya memperkuat sinergi ulama, akademisi, dan praktisi ekonomi syariah. Kita ingin ekonomi umat tumbuh berdampingan dengan nilai moral dan spiritual,” ungkap Menag.

Pertemuan diakhiri dengan komitmen untuk menindaklanjuti kerja sama strategis antara Kemenag dan IAEI, termasuk dukungan terhadap program ekonomi kerakyatan dan kegiatan akademik di sektor ekonomi syariah. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel