Connect with us

Satuan Narkoba Polres Pelabuhan Makassar, Menggagalkan Pengedaran Narkotika Jenis Sabu Seberat 6Kg Lebih

Published

on

Kitasulsel–Makassar Satuan Narkoba Polres Pelabuhan Makassar, menggagalkan peredaran narkotika jenis sabu seberat 6 Kg lebih. Pengungkapan sabu itu, dilakukan di beberapa tempat kejadian perkara (TKP).

TKP pertama, dilakukan pada Jumat 12 Juli sekitar pukul 23.00 Wita di Jl. Tidung 7, Makassar. Pelaku berhasil diamankan yakni Muh Rangga Colins alias Angga (22). Adapun barang bukti yang berhasil disita berupa satu saset yang berisi kristal bening diduga sabu.

Kemudian, satu saset tembakau sintesis atau tembakau gorila, satu piriks kaca berisi kristal bening diduga sabu, sabu sumbu kompor, satu pipet sendok sabu, dua buah korek api gas, satu buah alat isap sabu (bong), satu pak saset kosong sedang dan satu buah timbang digital.

Selanjutnya di TKP kedua dilakukan pada Sabtu 13 Juli 2024, di Jl Tidung 7 Makassar. Di lokasi itu, polisi berhasil mengamankan Idham Hafiddin alias Idam (27) yang berprofesi sebagai driver online.

Barang bukti yang berhasil disita buah dos Brownis Amanda berisi satu saset ukuran sedang diduga sabu dan satu buah timbangan digital (skill).

Di TKP keempat, pada Selasa 16 Juli 2024 sekitar pukul 13.20 Wita, Jl Kemiri Kabupaten Maros. Pelaku berhasil diamankan yakni Paharuddin alias Paha (55), pensiunan PNS warga Kampung Bandan, Jakarta Utara.

Barang bukti disita berupa 14 kaleng berisi sabu 620 gram berisikan kristal bening sabu dan satu Hp.

Terakhir atau TKP keempat, dilakukan pada Rabu 17 juli 2024 sekitar pukul 17.00 Wita, di Jl Karunrung Asri 1 Kota Makassar. Pelaku yang berhasil diamankan yakni Hasnawati alias Nawa (46). Barang bukti ssatu buah kardus besar warna coklat dan dua Hp.

Kapolres Pelabuhan Makassar, AKBP Restu Wijayanto mengatakan, penangkapan pertama pada Jumat 12 Juli 2024 terhadap Muh Rangga Colins alias Angga dan temukan barang bukti narkotika jenis sabu berat awal 2.36 gram. Narkotika tersebut di peroleh dari Idham Hafiddin Alias Idam.

Anggota kemudian mengamankan Idam pada Sabtu 13 Juli 2024, dengan barang bukti narkotika jenis sabu berat awal 24.59 gram serta timbangan digital.

Berdasarkan Idham, narkotika tersebut di peroleh dari Paharuddin Alias Paha.

” Paha kemudian berhasil diamankan, pada Selasa 16 juli 2024. Dari keterangan Paha, Narkotika diserahkan kepada Idham. Sabu itu diperoleh dari Hasnawati alias Nawa, ” kata Restu saat merilis kasus tersebut, di Mapolres Pelabuhan Makassar, Sabtu (20/7/2024) malam.

Selanjutnya, pada Rabu 17 Juli 2024, anggota berhasil mengamankan Hasnawati di salah satu rumah di Jl Karunrung Asriz Makassar. Selanjutnya dilakukan interogasi dan konfrontir terhadap kedua pelaku yakti Paha dan Nawa.

Dari hasil interogasi tersebut lanjut Restu, diketahui kalau masih ada barang bukti narkotika jenis sabu di daerah Kabupaten Selayar.

Selanjutnya anggota melakukan pengembangan ke Selayar untuk mengamankan barang bukti.

“Selanjutnya anggota berhasil mengamankan barang bukti berupa 14 kaleng susu berisi kristal bening diduga sabu dengan berat awal secara keseluruhan 6.769 gram atau 6 Kg lebih, ” sebut Restu didampingi Kabid Labfor, Kasat Narkoba AKP Baktiar dan Kasi Humas Iptu Hasrul.

Akibat perbuatannya, terduga pelaku dijerat pasal 11 pasal 114 Ayat (2) Jo Pasal 112 Ayat (2) UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Ancaman hukuman pidana penjara minimal 6 tahun dan maksimal 20 tahun atau seumur hidup dan atau pidana mati. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag Resmikan Alih Status IAIN Ponorogo Jadi UIN Kiai Ageng Muhammad Besari

Published

on

Kitasulsel–PONOROGO Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo resmi beralih status menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Ageng Muhammad Besari. Peresmian perubahan status ini dilakukan Menteri Agama Nasaruddin Umar, sekaligus meresmikan Gedung Pusat Sumber Belajar, Minggu (14/9/2025).

Gedung baru tersebut akan difungsikan sebagai pusat pendidikan sekaligus kantor layanan, mempertegas peran UIN Ponorogo sebagai pusat keilmuan dan pengabdian masyarakat.

Menag berharap dengan status universitas, UIN Ponorogo semakin produktif melahirkan generasi muda yang berakhlak, berilmu, dan berdaya saing global.

“Saya bangga dengan kampus-kampus yang bersih, asri, disiplin, dengan mahasiswa produktif dan sopan, serta dosen-dosen kreatif. InsyaAllah UIN Ponorogo bisa menjadi kampus yang membanggakan,” kata Menag.

 

Lebih lanjut, Menag mengingatkan bahwa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) memiliki peran lebih luas dibandingkan kampus umum. “Kampus UIN harus berbeda. Bukan hanya lembaga akademik, tetapi juga institusi dakwah,” pesan Menag.

“PTKIN tidak cukup hanya melahirkan ilmuwan, tapi juga intelektual dan cendekiawan. Ilmuwan itu tahu, intelektual mengamalkan, dan cendekiawan menghadirkan resonansi kebermanfaatan bagi masyarakat,” sambungnya.

 

Dalam sambutannya, Menag juga menyoroti suasana kampus yang hijau dan asri sebagai salah satu keunggulan UIN Ponorogo. “Kampus ini indah, hijau, dan sejuk. Banyak pepohonan dan hewan di sekitarnya. Suasana seperti ini akan membuat mahasiswa betah belajar,” ujarnya.
​​​​​​​
​​​​​​​Menag menekankan bahwa keasrian kampus harus sejalan dengan kualitas akademik dan karakter mahasiswa. “Prasarananya sudah bagus, tinggal bagaimana kita merawatnya. Yang lebih penting adalah manusianya. Produk yang lahir dari UIN Ponorogo harus hebat dan terkenal, menjadi kebanggaan Ponorogo bahkan Indonesia,” tegasnya.

 

Peresmian ini turut dihadiri Rektor UIN Ponorogo, Bupati Ponorogo, Direktur Pendidikan Tinggi Islam, Kepala Kanwil Kemenag Jawa Timur, Kepala Kankemenag Ponorogo, serta para rektor PTKIN dari berbagai daerah. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel