Connect with us

Resident Coordinator United Nations untuk Indonesia dan UNICEF Kunjungi PAUD Insan Masagena

Published

on

Kitasulsel–Makassar Resident Coordinator United Nations untuk Republik Indonesia, Gita Sabharwal, bersama perwakilan UNICEF di Makassar melakukan kunjungan di PAUD Insan Masagena, Jalan Hertasning, Makassar, Senin, 29 Juli 2024.

Kunjungan Resident Coordinator United Nations untuk Republik Indonesia didampingi oleh Kepala Perwakilan UNICEF wilayah Sulawesi dan Maluku, Henky Widjaja. Kehadiran mereka disambut oleh Kabid PAUD Dinas Pendidikan Sulsel, Muchlis, pengurus PAUD Insan Masagena, pengurus Pokja Bunda PAUD, dan pengurus TP PKK Sulsel.

PAUD Insan Masagena dibawah binaan Pemerintah Provinsi Sulsel, PAUD Sulsel dan TP PKK Sulsel, merupakan salah satu dari 10 PAUD yang di SK kan oleh Gubernur sebagai PAUD HI (pengembangan anak usia dini holistik dan integratif) yang sekaligus menerima dukungan dari UNICEF.

Diketahui, kerjasama telah terjalin antara Pemerintah Provinsi Sulsel dengan UNICEF dalam hal pemenuhan dan perlindungan hak-hak anak, terkhusus dalam pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Kerjasama yang terjalin dengan baik telah menghasilkan berbagai hal yang memberi manfaat bagi pengembangan sistem Pendidikan Anak Usia Dini secara holistik dan integratif yang saat ini juga menjadi rujukan tingkat nasional bagi provinsi lainnya.

Ketua PAUD Insan Masagena, Andi Rahmi Adikarini mengatakan, kehadiran Resident Coordinator United Nations untuk Republik Indonesia, Gita Sabharwal bersama perwakilan UNICEF ini melihat langsung proses pembelajaran pada PAUD Insan Masagena. Sekaligus melihat bukti nyata bentuk dukungan dari UNICEF.

“Sejauh ini kerjasama UNICEF dan PAUD Insan Masagena yakni terkait dalam hal dukungan UNICEF terhadap program pemerintah yaitu PAUD HI untuk memberikan pelatihan dan dukungan sepenuhnya,” kata Ketua Pokja Bunda PAUD Sulsel ini.

Dukungan itu bukan hanya untuk PAUD Insan Masagena, tapi kepada 10 lembaga yang telah diberikan SK PAUD HI oleh pemerintah.

Salah satu bentuk dukungannya yaitu dengan memberikan Pelatihan dan APE (Alat Pembelajaran Edukatif) untuk dipergunakan di sekolah.

Disana, mereka melihat bantuan APE dari UNICEF, serta melihat video dokumentasi kegiatan pelatihan yang telah diterapkan oleh PAUD Masagena, diantaranya Pelatihan Kurikulum Merdeka, Pelatihan Wasting dan Stunting, Pelatihan Pendampingan dan Pembimbingan PAUD HI.

Sementara itu, Kepala Perwakilan UNICEF Wilayah Sulawesi dan Maluku, Henky Widjaja, menyampaikan terima kasih atas sambutan yang diberikan oleh Pokja Bunda PAUD Sulsel, TP PKK Sulsel, Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Yayasan dan Pihak sekolah PAUD Masagena atas kunjungan kami.

“PAUD Masagena merupakan salah satu PAUD model yang menjadi rujukan bagi pengembangan PAUD di Sulsel. Kami berharap hal ini terus berlanjut, berkembang di wilayah lainnya dan semakin meningkat layanan PAUD HI di Sulsel,” katanya. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag Resmikan Alih Status IAIN Ponorogo Jadi UIN Kiai Ageng Muhammad Besari

Published

on

Kitasulsel–PONOROGO Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo resmi beralih status menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Ageng Muhammad Besari. Peresmian perubahan status ini dilakukan Menteri Agama Nasaruddin Umar, sekaligus meresmikan Gedung Pusat Sumber Belajar, Minggu (14/9/2025).

Gedung baru tersebut akan difungsikan sebagai pusat pendidikan sekaligus kantor layanan, mempertegas peran UIN Ponorogo sebagai pusat keilmuan dan pengabdian masyarakat.

Menag berharap dengan status universitas, UIN Ponorogo semakin produktif melahirkan generasi muda yang berakhlak, berilmu, dan berdaya saing global.

“Saya bangga dengan kampus-kampus yang bersih, asri, disiplin, dengan mahasiswa produktif dan sopan, serta dosen-dosen kreatif. InsyaAllah UIN Ponorogo bisa menjadi kampus yang membanggakan,” kata Menag.

 

Lebih lanjut, Menag mengingatkan bahwa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) memiliki peran lebih luas dibandingkan kampus umum. “Kampus UIN harus berbeda. Bukan hanya lembaga akademik, tetapi juga institusi dakwah,” pesan Menag.

“PTKIN tidak cukup hanya melahirkan ilmuwan, tapi juga intelektual dan cendekiawan. Ilmuwan itu tahu, intelektual mengamalkan, dan cendekiawan menghadirkan resonansi kebermanfaatan bagi masyarakat,” sambungnya.

 

Dalam sambutannya, Menag juga menyoroti suasana kampus yang hijau dan asri sebagai salah satu keunggulan UIN Ponorogo. “Kampus ini indah, hijau, dan sejuk. Banyak pepohonan dan hewan di sekitarnya. Suasana seperti ini akan membuat mahasiswa betah belajar,” ujarnya.
​​​​​​​
​​​​​​​Menag menekankan bahwa keasrian kampus harus sejalan dengan kualitas akademik dan karakter mahasiswa. “Prasarananya sudah bagus, tinggal bagaimana kita merawatnya. Yang lebih penting adalah manusianya. Produk yang lahir dari UIN Ponorogo harus hebat dan terkenal, menjadi kebanggaan Ponorogo bahkan Indonesia,” tegasnya.

 

Peresmian ini turut dihadiri Rektor UIN Ponorogo, Bupati Ponorogo, Direktur Pendidikan Tinggi Islam, Kepala Kanwil Kemenag Jawa Timur, Kepala Kankemenag Ponorogo, serta para rektor PTKIN dari berbagai daerah. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel