Connect with us

Imbas Konflik Pengelolaan, Ratusan Pedagang Pasar Butung Terlantar

Published

on

Kitasulsel–Makassar Personel gabungan dari Polres Pelabuhan Makassar berjaga di Pasar Butung, Makassar, Kamis (1/8/2024).

Penjagaan tersebut lantaran salah satu pasar penyuplai pakaian dan kain grosir terbesar di Makassar dan Indonesia Timur itu, tengah menyelesaikan sengketa konflik kepengelolaan.

Yang terjadi antara KSU Bina Duta versi Andri Yusuf dan KSU Bina Duta versi H Irwan.

imbas dari penjagaan tersebut, ratusan pedagang terlantar karena tidak bisa membuka kios milik mereka.

Salah seorang pedagang, Kiki (29) mengatakan, akibat penutupan lapak jualannya, dia mengalami kerugian Rp2 juta.

“Kalau hari hari sepi paling Rp2 juta lebih pendapatan, kalau ramai biasa menghampiri puluhan juta.

Tapi karena ditutup ya pasti rugi apa lagi bos, kasihan sangat rugi,” ujarnya.

Katanya, sejak pukul 09.00 ia dan beberapa pedagang telah menunggu, hingga saat ini tidak ada kejelasan terkait kapan akan dibuka.

“Belum ada kejelasan kapan buka toko, tapi tadi disampaikan sebentar akan dibuka,” ucapnya dengan nada murung.

Meski telah dibuat lama menunggu, Kiki tidak mengetahui pasti duduk perkara Pasar Butung ditutup dan dijaga ketat pihak kepolisian.

“Saya tidak tahu, saya saja kaget pertama datang ada ramai -ramai, tidak ada informasi juga,” tuturnya.

Dia berharap agar konflik yang selama ini terjadi di Pasar Butung Makassar segera berakhir, karena berdampak buruk pada penghasilan pedagang.

“Semoga cepat selesai, normal sepeti kemarin-kemarin, supaya pembeli juga tidak takut karena biasa pengunjung takut kalau ada demo begini, jadi biasa tidak masuk belanja. Semoga ini yang terakhir karena banyak sekali kerugian,” harapnya. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag: Program Makan Bergizi Gratis Prabowo untuk Putus Rantai Kemiskinan

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, menegaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden RI Prabowo Subianto bertujuan memberantas akar kemiskinan di Indonesia.

Menurut Nasaruddin, MBG merupakan langkah nyata pemerintah agar anak-anak dari keluarga miskin memiliki kesempatan lebih baik untuk meraih masa depan.

“Tidak boleh bapak ibunya mungkin kurang pintar, maka anaknya juga mau mewarisinya? Kan tidak. Anak orang miskin tidak boleh melahirkan anak yang miskin. Anak orang miskin harus menjadi kaya nanti. Itu cita-cita Bapak Presiden Prabowo,” kata Nasaruddin saat ditemui di Jakarta Timur, Selasa (26/8/2025).

MBG dan Sekolah Rakyat Jadi Program Prioritas

Menag menjelaskan, program MBG bersama Sekolah Rakyat merupakan dua instrumen utama dalam mempercepat pengentasan kemiskinan di Tanah Air.

“Kita berterima kasih kepada Presiden, tidak ada lagi anak-anak yang tidak sekolah, tidak ada lagi anak-anak yang menjadi calon orang miskin,” ucapnya.

Ia menegaskan, pemerintah memastikan seluruh anak sekolah di Indonesia, baik di sekolah umum, madrasah, pesantren, maupun sekolah keagamaan lainnya, akan mendapatkan makanan bergizi gratis.

“Insyaallah seluruh anak sekolahan, madrasah maupun di sekolah, dari SD sampai SMA, nanti akan mendapatkan gratis. Bahkan di Sekolah Rakyat, makanannya tiga kali sehari,” jelas Menag.

Sekolah Rakyat Sebagai Miniatur Pengentasan Kemiskinan

Selain MBG, Sekolah Rakyat juga dinilai memiliki peran penting. Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) sebelumnya menyebut Sekolah Rakyat sebagai miniatur pengentasan kemiskinan terpadu.

Program ini memadukan berbagai prioritas Presiden Prabowo, mulai dari MBG, Cek Kesehatan Gratis (CKG), jaminan kesehatan, Koperasi Merah Putih, hingga program 3 Juta Rumah.

“Kalau bapaknya pemulung, anaknya tidak harus jadi pemulung. Kalau bapaknya tukang becak, anaknya tidak harus jadi tukang becak. Mari kita sukseskan program ini. Di masa depan, anak-anak dari keluarga tidak mampu akan menjadi anak-anak hebat,” tegas Gus Ipul saat mengunjungi Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) 1 Cirebon, Rabu (13/8/2025).

Sebagai informasi, mekanisme pemberian MBG di Sekolah Rakyat berbeda dengan sekolah umum. Anak-anak di Sekolah Rakyat mendapatkan jatah makan tiga kali sehari (sarapan, makan siang, makan malam) ditambah dua kali kudapan.

Dengan kombinasi MBG dan Sekolah Rakyat, pemerintah berharap dapat memutus rantai kemiskinan antargenerasi serta mewujudkan cita-cita Indonesia tanpa anak miskin di masa depan. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel