Connect with us

Provinsi Sulawesi Barat

Pj Bahtiar: Literasi Penting Untuk Melahirkan Manusia Produktif Yang Bisa Memproduksi

Published

on

Kitasulsel–Makassar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPKD) Provinsi Sulbar menggelar Talkshow Duta Baca Indonesia (DBI) Tahun 2024, di Aula Perpustakaan Daerah Sulbar, Kamis 15 Agustus 2024.

PJ Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin menyampaikan, Talkshow Duta Baca salah satu instrumen merangsang minat baca bagi masyarakat melalui tauladan orang lain atau duta baca.

Sehinga langkah-langkah yang dilakukan DPKD Sulbar dalam upaya meningkatkan indeksi literasi di daerah sudah tepat.

Untuk itu juga Pj Bahtiar meminta Dinas DPKD segera membentuk Duta Baca di setiap desa dan kelurahan di Sulbar guna memperkuat literasi di desa. Bahtiar juga berkomitmen akan mendorong urusan perpustakaan masuk dalam rumpun pendidikan agar urusan Perpustakaan di Sulbar dapat lebih maju.

Lanjut Bahtiar, melalui Duta Baca di setiap desa nantinya diharapkan berkembang literasi sosial ekonomi bagi masyarakat. Tujuannya adalah melahirkan manusia produktif.

BACA JUGA  Pilkada Serentak, PJ Bahtiar Imbau Masyarakat Perangi Racun Demokrasi

“Literasi yang harus diperkuat adalah literasi sosial ekonomi, agar manusia dapat memproduksi. Bagaimana masyarakat kita 1,4 juta ini , agar dapat memproduksi. Maka penting literasi,” kata Bahtiar.

Menurutnya tanpa literasi, potensi yang dimiliki Sulbar tidak dapat terkelola dengan baik, maka sewajarnya jika persoalan kemiskinan , stunting dan lainnya itu masih terjadi di Sulbar.

“Sungguh ironi ketertinggalan, keterbatasan, kemiskinan di tengah kesuburan dan kemegahan alam yang tuhan ciptakan, sehingga diperlukan literasi kepada masyarakat,” ungkapnya.

Bahtiar menilai, Sulbar adalah provinsi paling bahagia di Indonesia bahkan di dunia, dasarnya melihat kekayaan dan potensinya, mulai dari udara terbersih, sunset indah dan dapat dinikmati gratis sepanjang 672 Km dari Paku hingga Suremana, Potensi laut yang melimpah dan menjadi tempat memancing gratis, memiliki Ph tanah hingga 7-8.

BACA JUGA  Kolaborasi Gelar Nuzulul Quran, Implementasikan Nilai-Nilai Alquran Untuk Kesejahteraan Rakyat

“Sulbar luar biasa potensinya sehingga saya berterima kasih kepada presiden Jokowi memberi kesempatan menempatkan disini,” ungkapnya.

Terkait Duta Baca di Setiap desa ini sejalan dengan harapan Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpustakaan Nasional RI , Adin Bondar. Menurutnya dengan Duta Baca di Desa dapat membuka

membuka ruang ruang kreatif membaca bagi masyarakat serta memberi keluasan akses membaca kepada masyarakat.

“Persoalan budaya membaca saat ini bukan pada minat melainkan adalah kurangnya ketersediaan akses,” kata Adin.

Adin juga sependapat bahwa dengan membaca menumbuhkan literasi bagi masyarakat dalam mengatasi permasalahan-permasalahan di daerah, baik itu soal stunting, inflasi dan lainnya.

Pada acara Talkshow DBI ini Pj Gubernur Sulbar telah menerima bantuan dari Perpustakaan Nasional RI, berupa Bantuan Bahan Bacaan Bermutu.

BACA JUGA  Gerakan Pasar Murah Sulbar Masuk Pelosok, Warga Tommo Harap Ini Terus Berlanjut

Sekaligus menerima penghargaan dari Perpustakaan Nasional kepada Dinas Sosial Provinsi Sulbar atas partisipasi dan kontribusi dalam mendukung kegiatan Tingkat Gemar Membaca” melalui donasi buku terbanyak, kepada Komunitas, Literasi melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Sulawesi Barat.

Piagam penghargaan diserahkan langsung oleh Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpustakaan Nasional RI , Adin Bondar

Bahtiar juga menyerahkan cinderamata kepada Perpustakaan Nasional dan Duta Baca Indonesia dan Sulbar.

Pada acara tersebut sekaligus dilakukan penandatanganan kesepakatan kerjasama antara DPKD Sulbar dengan Kanwil Kemenkumham Sulbar, Unsulbar, Unimaju dan SMA N 1 Mamuju. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Provinsi Sulawesi Barat

Program Pemprov Sulbar 2026: 60 Desa Jadi Target Penanganan Kemiskinan dan Stunting

Published

on

Kitasulsel–MAMUJU Pemprov Sulbar terus memperkuat langkah strategis dalam upaya penanganan kemiskinan dan stunting. Melalui rapat koordinasi yang digelar pada Kamis, 31 Juli 202

PemprovSulbar menegaskan komitmennya untuk mengintervensi 60 desa pada tahun anggaran 2026. Fokus utama akan diarahkan pada pengentasan kemiskinan serta pengendalian angka stunting secara berkelanjutan.

Gubernur Sulbar, Suhardi Duka (SDK), menekankan bahwa program ini akan menjadi prioritas dalam perencanaan pembangunan daerah.

“Hari ini kita pertegas untuk program pengentasan kemiskinan dan pengendalian stunting. Kita sudah bicara dengan para bupati dan 26 SKPD. Tahun depan, kita akan intervensi 60 desa,” kata Suhardi Duka.

Menurutnya, desa-desa yang menjadi sasaran akan mendapatkan perhatian khusus dalam bidang kesehatan, infrastruktur, dan peningkatan kesejahteraan.

BACA JUGA  Peringati HKN ke-60, Pj Gubernur Bahtiar Tekankan Semua Kepala Daerah Memberikan Perhatian Serius Pertumbuhan Ekonomi

Pemprov Sulbar juga telah menginstruksikan seluruh OPD untuk memprioritaskan alokasi anggaran terhadap program ini, dibandingkan kegiatan lainnya.

“Insya Allah program ini akan kita fokuskan. Saya tekankan ke OPD, ini dulu alokasi anggaran yang utama, baru alokasi yang lain. Setelah 60 desa tahun depan, dilanjutkan lagi dengan 60 desa berikutnya, hingga seluruh 600 desa lebih di Sulbar bisa ditangani pada akhir masa jabatan,” jelas Suhardi Duka.

Dengan langkah sistematis ini, Pemprov Sulbar berharap angka kemiskinan dan stunting di wilayahnya dapat ditekan secara signifikan, sekaligus memperkuat kualitas hidup masyarakat desa. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel