Connect with us

Dinas pendidikan Makassar

Dimulai 24 Juni, PPDB SD-SMP Dua Jalur

Published

on

Kitasulsel–Makassar Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk tingkat SD maupun SMP di Kota Makassar mulai dibuka 24 Juni mendatang. Ada dua jalur yang disiapkan, yakni zonasi dan non zonasi.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar Muhyiddin Mustakim, menerangkan bahwa untuk jalur zonasi, baik jenjang SD maupun SMP, pendaftaran berlangsung 24-28 Juni mendatang. Selama pendaftaran, panitia PPDB juga akan melakukan validasi berkas.

Selanjutnya, pengumuman peserta didik yang lulus PPDB dilaksanakan 29 Juni 2024. Usai pengumuman, pendaftaran ulang PPDB bagi peserta didik yang lulus jalur zonasi akan dibuka 30 Juni hingga 1 juli 2024.

“Jadi, jadwal pendaftaran maupun pengumuman PPDB untuk jalur zonasi, baik jenjang SD maupun SMP itu sama,” ungkap Muhyiddin saat dihubungi BKM, Kamis (6/7).

Selanjutnya, kata mantan Kepala Dinas Kota Makassar itu, untuk pendaftaran PPDB jalur non zonasi, baik SD maupun SMP akan dilaksanakan pada 2 hingga 5 Juli. Jalur non zonasi untuk jenjang SD meliputi jalur perpindahan orang tua dan afirmasi (tidak mampu). Sementara untuk jenjang SMP, terbagi atas jalur perpindahan orang tua, afirmasi, dan prestasi.

Pengumuman PPDB untuk jalur non zonasi akan dilaksanakan pada 6 Juli 2024 mendatang melalui website yang telah ditentukan.

Khusus untuk jenjang SD, pendaftaran ulang bagi peserta didik yang lolos jalur non zonasi akan dilaksanakan pada 8-9 Juli 2024. Sementara untuk jenjang SMP, pendaftaran ulang dijadwalkan pada 7-8 Juli 2024.

BACA JUGA  Plh. Kadis Pendidikan Dampingi Walikota Pantau Program MBG di Makassar

Masa persiapan sekolah diagendakan bagi jenjang SD pada tanggal 10 Juli. Sementara untuk SMP pada 9 Juli. Hari pertama masuk sekolah untuk jenjang SD 11-12 Juli. Sementara untuk SMP pada tanggal 10-12 Juli.

Muhyiddin melanjutkan, untuk SD, kuota jalur zonasi sebanyak 75 persen dari daya tampung sekolah. “Untuk SD yang berbatasan dengan Kabupaten Maros, Gowa dan Takalar membuka kuota bagi calon peserta didik dari daerah perbatasan sebesar 5 persen, dan jalur zonasi calon peserta didik dari dalam Kota Makassar menjadi 70 persen,” ucapnya.

Pada jalur zonasi, domisili calon peserta didik dilihat berdasarkan alamat pada kartu keluarga (KK). KK yang diterbitkan paling singkat satu tahun sebelum tanggal pendaftaran PPDB dan diinput ke dalam Dapodik sekolah asal.

Jika KK tak ada karena keadaan tertentu (mendapat bencana alam atau sosial), maka dapat diganti dengan surat keterangan domisili dari lurah setempat. Calon peserta didik wajib memilih tiga sekolah dalam satu wilayah zonasi, dengan urutan sekolah menurut yang terdekat dengan domisili calon peserta didik dan memilih satu opsi sekolah swasta.

BACA JUGA  Disdik Makassar Siapkan Jalur Tambahan untuk Penuhi Kuota PPDB

Selain melakukan pendaftaran PPDB melalui jalur zonasi, calon peserta didik SD dapat melakukannya di luar wilayah zonasi domisili melalui jalur afirmasi sepanjang memenuhi persyaratan. Untuk jalur afirmasi disiapkan kuota sebanyak 20 persen.

“Jalur ini diperuntukkan bagi penyandang disabilitas, atau berasal dari keluarga ekonomi tidak mampu,” kata Muhyiddin.

Calon peserta didik dari keluarga ekonomi kurang mampu harus menyertakan bukti keikutsertaan dalam program penanganan keluarga tidak mampu yang terdapat dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Sementara jalur perpindahan tugas orangtua/wali sebanyak 5 persen dari daya tampung sekolah.

Perpindahan tugas orangtua/wali dibuktikan dengan surat penugasan dari instansi, lembaga, kantor, atau perusahaan yang mempekerjakan.

Jika terdapat sisa kuota jalur perpindahan maka dialokasikan untuk calon peserta didik pada sekolah tempat orangtua/wali mengajar. Adapun daya tampung setiap rombongan belajar pada jenjang SD adalah sebanyak 28 peserta didik untuk setiap rombongan belajar.

PPDB SD-SMP DI MAKASSAR

Jalur Zonasi

-Pendaftaran 24-28 Juni.

-Pengumuman lulus 29 Juni.

-Pendaftaran ulang 30 Juni hingga 1 Juli 2024.

Jalur Non Zonasi

-Pendaftaran 2-5 Juli.

-Pengumuman lulus 6 Juli 2024.

-Jenjang SD, pendaftaran ulang 8-9 Juli.

-Jenjang SMP, pendaftaran ulang 7-8 Juli 2024.

-Persiapan sekolah SD 10 Juli.

-Persiapan sekolah SMP 9 Juli.

BACA JUGA  H Mahyuddin Hadiri Koordinasi Pendidikan Inklusi di Komisi Nasional Disabilitas RI

-Hari pertama masuk sekolah SD 11-12 Juli.

-Hari pertama masuk sekolah SMP 10-12 Juli.

Untuk proses seleksi PPDB 2024 jenjang SD tidak diperkenankan mengadakan tes tulis, baca dan hitung, ujian tertulis dan atau tes kemampuan akademik lainnya.

Sementara untuk jenjang SMP, kuota yang disiapkan untuk jalur zonasi sebanyak 70 persen dari daya tampung sekolah, jalur afirmasi sebanyak 20 persen, jalur perpindahan tugas orang tua/wali sebanyak 5 persen, dan jalur prestasi sebanyak 5 persen.

Jalur prestasi dibagi dua, yakni prestasi akademik sebanyak 2 persen dan jalur prestasi non akademik sebesar 3 persen. SMP yang berbatasan dengan Kabupaten Maros, Gowa dan Takalar membuka kuota untuk calon peserta didik dari daerah perbatasan sebesar 5 persen, dan jalur zonasi calon peserta didik dari dalam Kota Makassar menjadi 65 persen dari daya tampung sekolah.

Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto mewanti-wanti kepada seluruh stakeholder terkait, khususnya Dinas Pendidikan yang ikut dalam proses PPDB untuk mengawal agenda ini sehingga bisa berjalan dengan baik. Dia juga menekankan agar proses PPDB dilaksanakan secara terbuka dan transparan.

“Jangan sampai ada persoalan yang timbul dari proses PPDB. Jadi seluruh tahapan harus dipersiapkan dengan matang. Terutama persoalan jaringan internet,” tandasnya. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Dinas pendidikan Makassar

Program Seragam Gratis Telan Rp11,4 M, Disdik Makassar Targetkan Terealisasi Juli

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Pemerintah Kota Makassar mengalokasikan Rp11,4 miliar untuk program seragam dan perlengkapan sekolah gratis bagi seluruh siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri. Program ini merupakan terobosan konkret di 100 hari kerja pasangan Appi-Aliyah.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Andi Bukti Djufri mengatakan, Pemerintah Kota Makassar menunjukkan komitmennya dalam mendukung dunia pendidikan melalui program pembagian seragam dan perlengkapan sekolah gratis bagi siswa-siswi SD dan SMP Negeri.

“Ini adalah bagian dari program 100 hari kerja pak Wali Kota. Anggaran hasil recofusing efisiensi anggaran di Dinas Pendidikan, Rp11,49 miliar untuk perlengkapan seragam sekolah gratis SD dan SMP di Makassar,” ujarnya, Sabtu (31/5/2025).

Anfi Bukti yang juga Kepala Kesbangpol makassar ini menyebut, program ini bukan sekadar bantuan material. Langkah ini adalah wujud nyata kepedulian bahwa setiap anak, tanpa terkecuali, berhak melangkah ke sekolah.

Ini adalah bagian dari janji politik Appi-Aliyah, bahwa pendidikan harus inklusif, merata, dan tidak boleh ada yang tertinggal hanya karena soal biaya.

BACA JUGA  Bunda PAUD Kota Makassar Tinjau Progres Pembangunan PAUD Negeri di Bulurokeng

Kami menargetkan, seluruh seragam telah selesai didistribusikan sebelum tahun ajaran baru dimulai pada 14 Juli mendatang,” terangnya.

Anggaran tersebut digunakan untuk program seragam dan perlengkapan sekolah gratis bagi seluruh siswa SD dan SMP Negeri. Sebuah langkah nyata untuk memastikan tak ada anak yang tertinggal hanya karena keterbatasan ekonomi.

“Program ini bukan sekadar bantuan, melainkan bagian dari tekad Appi-Aliyah agar setiap anak di Makassar bisa menatap masa depan melalui pintu sekolah — setara, percaya diri, dan penuh semangat,” jelas Andi Bukti.

Dengan hadirnya program tersebut, Pemerintah Kota Makassar berharap dapat meningkatkan angka partisipasi sekolah dan mendorong semangat belajar para siswa di lingkungan pendidikan dasar.

Ditambahkan, ini adalah bentuk kepedulian pemerintah Kota terhadap dunia pendidikan dan masa depan generasi muda. Appi-Aliyah ingin memastikan tidak ada anak yang terhalang sekolah hanya karena tidak memiliki seragam atau perlengkapan.

BACA JUGA  Disdik Makassar Umumkan PPDB SD 2024 Gunakan Mekanisme Daring

“Program ini disambut baik oleh masyarakat, khususnya para orang tua siswa, yang merasa terbantu dengan adanya bantuan peralatan Sekolah untuk mengurangi beban keluarga,” tuturnya.

Tak hanya itu, dalam rangka mendukung Program 100 Hari Makassar untuk kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham (MULIA), pemerintah Kota Makassar meluncurkan langkah strategis dengan melibatkan lebih dari 500 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal untuk menjahit seragam sekolah bagi siswa kelas 1 SD dan SMP.

Pemberdayaan ini nantinya akan melibatkan 52 ketua kelompok untuk mengoordinasi proses produksi dan pengadaan melalui e-Katalog. Setelah pendaftaran lewat website.

“Untuk mendukung pemberdayaan pelaku UMKM lokal, pemerintah Kota Makassar meluncurkan program pengadaan seragam sekolah yang dijahit langsung oleh para pelaku UMKM lokal di Kota ini,” terang Andi Bukti.

BACA JUGA  Hari Pertama PPDB Jalur Zonasi SD SMP Negeri di Makassar Diserbu Ribuan Calon Siswa

Ia menyebutkan bahwa program ini merupakan bagian dari pola hidup yang mendukung UMKM lokal. Sebanyak kurang lebih 500 UMKM penjahit dilibatkan dalam proses produksi seragam bagi siswa kelas 1 SD dan kelas 1 SMP.

“Program ini terbuka untuk umum. Semua peserta yang mendaftar akan diberikan akses melalui e-Katalog dan LPSE. Mereka yang terlibat sebelumnya sudah mendapatkan pelatihan, sesuai mekanisme yang ditetapkan,” jelasnya.

Adapun total seragam yang dibagikan kepada sebanyak 33 ribu siswa dari 314 SD dan 55 SMP akan menerima dua pasang seragam yang seluruhnya dijahit oleh tangan-tangan warga Makassar sendiri.

“Nantinya seragam akan didistribusikan kepada sekitar 33 ribu siswa dari 314 SD dan 55 SMP, dengan total dua pasang seragam per siswa, sehingga keseluruhan mencapai 66 ribu pasang seragam,” tutupnya. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel