Provinsi Sulawesi Barat
Evaluasi 100 Hari Pj Bahtiar, Rahim: Tak Nampak Tetapi Visioner
Kitasulsel–MAMUJU Penjabat Gubernur Sulawesi Barat Bahtiar Baharuddin memang belum menampakkan hasil selama tiga bulan lebih memimpin Sulbar, namun kebijakannya sudah tepat, menggerakkan birokrasi menunjukkan solusi atas permasalah yang dihadapi. Kebijakannya visioner yang mesti dipetik bagi Gubernur terpilih.
Hal inilah yang dipetik dari salah seorang legislator DPRD Sulbar Abdul Rahim mengamati aktivitas Pj Bahtiar Baharuddin di Sulbar tiga bulan terakhir. Dua poin yang ditegaskan, pertama menyentuh sektor yang paling utama dalam menyelesaikan permasalahan daerah. Kedua mengarahkan birokrasi bekerja secara kolaboratif.
Wakil Ketua DPRD Sulbar ini menguraikan, Bahtiar Baharuddin menjabat sebagai Pj Gubernur Sulbar menggantikan Prof Zudan Arif Fakrulloh pada 12 Mei 2024. Posisinya dalam melanjutkan roda pemerintahan adalah mengawal program yang sudah dituangkan dalam APBD 2024. Maka jangan berharap lebih.
“Harus dimaklumi pak Bahtiar masuk menggantikan Prof. Zudan dalam kontek standing anggaran semua sudah jalan, semua kebijakan yang berkenaan dengan penggaran semua sudah jalan, sehingga tentu kita tidak bisa berharap banyak pak Bahtiar bisa melakukan sesuatu yang lebih dari sekedar mengawal program dalam APBD,” ucap Rahim.
Walaupun demikian, Pj Bahtiar cepat dalam menemukan sektor yang prioritas untuk disentuh, misalnya penanganan kemiskinan ekstrem, stunting, pengangguran, dan problem lainnya. Pj Gubernur melihat potensi yang mesti dimaksimalkan, baik SDM dan SDA. Kemudian diimplementasikan dalam kegiatan menanam, menebar benih ikan tawar, dan berkolaborasi dalam membuat rumpon buatan dengan forkopimda.
“Menanam ini bukan soal berapa banyak ditanam, tapi ini pesan kepada masyarakat yang penduduknya 75 persen adalah petani. Selain itu Sulbar memiliki kekayaan alam, (Darat dan Lautan). Kalau ini bisa dimanfaatkan maka angka kemiskinan dengan sendirinya akan turun.
Jadi Pj gubernur ini bisa menemukan mengapa kemiskinan tidak bisa turun secara signifikan dan menemukan apa yang menjadi potensi Sulbar ini bisa maju,” kata Rahim yang juga merupakan salah satu tokoh pejuang pembentukan Provinsi Sulbar.
Berangkat dari potensi inilah Bahtiar fokus pada sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kelautan dan Perikanan.
“Pak PJ itu seluruhnya untuk bagaimana melakukan terbaik untuk mendorong sektor yang diharapkan menjadi sumber pendapatan masyarakat, terutama petani yang bisa dikatakan Sulbar ini lebih banyak petani, kedua sumber daya alam kita, ini yang ingin disentuh pak Pj Bahtiar,” kata Rahim .
Lebih daripada itu, kata Rahim, arah Pj Bahtiar menginginkan pengelolaan SDA dan peningkatan pendapatan petani ini bergerak secara masif, tujuannya memperkuat kedaulatan pangan Sulbar. Hal ini juga berkaitan dengan mempersiapkan daerah penyangga Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Kedua, Pj Bahtiar selaku Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri telah berusaha menata pemerintahan di enam kabupaten di Sulbar. Makanya pada Kick Off Pembukaan HUT Sulbar ke 20 Tahun, insiden tidak adanya kehadiran bupati disusul dengan sorotan melalui sambutan Pj Bahtiar, sebetulnya menunjukkan komitmen Pj Bahtiar untuk mempersatukan para pemangku kebijakan di provinsi Sulbar.
Maka tak heran kata Rahim dalam setiap agenda Pj Bahtiar selalu menunjukkan kekompakan dan sinergi dengan Forkopimda dan instansi vertikal lainnya, tujuannya ingin memberikan contoh bagaimana semestinya sistem pemerintahan itu berjalan.
“PJ Gubernur itu konsen pada upaya mendorong birokrasi yang makin kampetable dan responsif terhadap seluruh dinamika, permasalahan dan tantangan yang ada. Memperkuat hubungan sinergitas dengan seluruh kepala daerah dengan Pemprov sebagai Pejabat Perwakilan Pemerintahan Pusat. Sistem koordinasi dan pola kolaborasi lah yang selama ini sulit diwujudkan.
Hanya mudah dan indah kedengaran bak pemanis dalam setiap forum, tapi dalam praktek jauh dari yang diharapkan, poin inilah selaku Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum, beliau serius bahkan terkadang dalam harus sampaikan dalam intonasi tegas dan keras.
PJ Gubernur menekankan agar bupati di enam kabupaten tidak jalan sendiri-sendiri melainkan bekerjasama dalam sebuah sistem pemerintahan secara integral, “ terang Rahim.
Rahim juga menegaskan, sebetulnya persoalan stunting-kemiskinan, pengangguran dan problem sosial lainnya mesti dipahami bahwa problem ini titik sumbunya berada di kabupaten. Pemerintah provinsi pada level supervisi, fasilitasi dan supporting system. Artinya, jika enam kabupaten tidak berada pada titik frekuensi, telad dan komitmen yang sama, lalu berkolaborasi dalam aksi program mengatasi permasalahan ini, maka Provinsi Sulbar akan sulit bangkit dan maju seperti provinsi lainnya.
Untuk itu, pentingnya pandangan dan gelak langkah bersama di enam kabupaten, koordinasi dan kolaborasi menjadi kunci untuk menyiasati terbatasnya APBD. Sehingga, Rahim membeberkan bagaimana Pj Bahtiar mendesain APBD Perubahan 2024 dan APBD 2025 agar menyasar langsung basic needs of society. Kita harus bisa maju bersama-sama.
“Makanya pada APBD-Perubahan diusulkan 9 miliar, kemudian Pj. Gub mendesain APBD pokok 2025, menganggarkan 30 miliar untuk pengadaan berbagai bibit komoditi, ada kopi, kelapa, kakao, durian, dan lainnya. Bahkan DPRD memberikan dukungan penuh agar angka 30 Milyar tersebut bisa ditingkatkan sampai 80 M.
Karena ini sangat kongkrit dan terukur, bagaimana APBD diarahkan untuk kepentingan Rakyat, seperti membantu para petani, nelayan, masyarakat untuk menambah produksi dan memperbaiki pendapatannya” ucap Rahim . (*)
Provinsi Sulawesi Barat
Perkuat APBD, Pj.Bahtiar dan DPRD Sulbar Bahas Tindaklanjut Arahan Presiden Soal Swasembada Pangan
Kitasulsel–MAMUJU Pj Gubernur Provinsi Sulawesi Barat Bahtiar Baharuddin bersama Pimpinan DPRD Sulbar Amalia Fitri Aras, Munandar Wijaya, melakukan rapat internal, di Ruang Kerja Ketua DPRD Sulbar, Rabu (20/11/2024).
Turut hadir sejumlah anggota DPRD Sulbar, Plh Sekda Provinsi Sulbar Amujib, dan sejumlah Pimpinan OPD Pemprov Sulbar.
Pertemuan ini untuk melakukan silaturahmi guna memperkuat sinergi antara eksekutif dan legislatif dalam menjalankan agenda-agenda pemerintahan
“Mengelola pemerintahan itu tidak bisa sendiri-sendiri, kita perlu membangun budaya kerja bersama, dan pertemuan ini ada beberapa agenda kita bahas,” kata Bahtiar.
Selain itu membahas terkait agenda yang akan dituangkan ke dalam APBD 2025, termasuk mengenai perda pembentukan Dinas perikanan sebagai tindaklanjut arahan Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Raka Buming Raka terkait percepatan swasembada pangan.
Ketua DPRD Sulbar Amalia Fitri Aras berkomitmen mendukung program pemerintah pusat, dan bersinergi dengan pemda untuk mewujudkan ketahanan pangan di daerah.
“Rencana besok penyerahan. RAPBD 2025, kemudian memasuki pembahasan dan segera kita sahkan bersama,” ucap Amalia.
Adapun fokus anggaran 2025, atas petunjuk presiden, maka ketahanan pangan menjadi prioritas kedepan. Amalia juga memastikan sektor lain seperti pendidikan dan kesehatan menjadi fokus demi mewujudkan generasi emas. (*)
-
1 tahun ago
Informasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
Politics2 bulan ago
Indo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
5 bulan ago
Tangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
9 bulan ago
Pj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
8 bulan ago
IBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur
-
2 tahun ago
Video Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
6 bulan ago
Duet Birokrat dan Legislatif, NasDem Usung Syahar-Kanaah di Pilkada Sidrap
-
2 tahun ago
Dari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
You must be logged in to post a comment Login