Connect with us

Politics

Blusukan Ilham Fauzi di Pasar Butung Disambut Meriah Para Pedagang

Published

on

Kitasulsel–Makassar Calon Wakil Wali Kota Makassar nomor urut 3, Ilham Fauzi Amir Uskara, mendapat sambutan meriah dari para pedagang saat melakukan blusukan ke Pasar Butung, salah satu pusat grosir terbesar di Makassar, Jumat (11/10/2024).

Kedatangannya disambut antusias oleh para pedagang yang memanfaatkan momen ini untuk berinteraksi langsung dengan Ilham Fauzi yang merupakan kandidat pilkada serentak termuda se-Indonesia ini. Beberapa hal juga diobrolkan terkait kondisi pasar dan tantangan yang mereka hadapi.

Ilham Fauzi, yang dikenal sebagai figur muda dengan latar belakang pengusaha, menunjukkan kepeduliannya terhadap sektor ekonomi lokal, khususnya para pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM).

Dalam kunjungannya, pemuda berusia 25 tahun ini banyak mendengarkan keluhan para pedagang mengenai persaingan dengan pasar modern.

BACA JUGA  Hadiri Pelantikan Pengurus NU Sulsel, Ilham Fauzi: Garis Terdepan Penjaga Kebhinekaan

“Saya berkomitmen untuk mendorong kebijakan yang memudahkan para pedagang kecil agar bisa berkembang. Pasar tradisional seperti Pasar Butung adalah jantung perekonomian rakyat, dan harus kita jaga bersama,” ujar Ilham dalam perbincangan dengan pedagang.

Para pedagang berharap dengan kehadiran Ilham atau yang akrab disapa Daeng Tayang, sebagai calon pemimpin muda, bisa membawa solusi konkrit untuk perbaikan infrastruktur pasar dan stabilitas harga barang.

Selain itu, beberapa pedagang juga meminta adanya bantuan dari pemerintah dalam meningkatkan daya saing pasar tradisional.

“Intinya saya sama Ibu Indira (calon walikota) akan meneruskan dan mengembangkan program-program Pak Danny Pomanto. Kita infrastruktur di Pasar Butung sudah lumayan baik, tinggal ditingkatkan lagi supaya pedagang dan konsumen bisa tambah nyaman. Insya Allah tiga kali tambah baik,” harap Ilham, kandidat Pilwalkot Makassar 2024 berakronim “INiMi”.

BACA JUGA  Pelayanan Kesehatan Paripurna Seto-Rezki Mulai Digelar di Dua Kecamatan di Makassar

Blusukan ini merupakan bagian dari rangkaian kampanye Ilham Fauzi Amir Uskara, yang berfokus pada pembangunan ekonomi kerakyatan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Makassar. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Politics

Catatan Redaksi: Janji Politik: Dari Harapan Menuju Kenyataan

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Janji politik selalu menjadi magnet utama dalam setiap kontestasi pemilihan kepala daerah. Masyarakat menaruh harapan besar pada sederet program kerja yang ditawarkan, karena dari situlah terbit secercah keyakinan akan perubahan. Namun, di balik gegap gempita kampanye dan pidato politik, ada realitas yang kerap luput dipahami: tidak semua janji bisa langsung diwujudkan begitu seorang pemimpin dilantik.

Butuh waktu, proses, serta kedewasaan dalam menyikapinya. Penyelarasan antara janji politik dengan kekuatan anggaran daerah bukan perkara sederhana. Program kerja yang telah tertuang dalam dokumen perencanaan membutuhkan sinkronisasi dengan postur anggaran, mekanisme regulasi, hingga prioritas pembangunan yang disepakati bersama. Walau terkesan lambat, pada dasarnya roda implementasi tetap bergerak, dan janji politik perlahan menemukan jalannya untuk terealisasi.

BACA JUGA  Berbekal Pengalaman yang Matang, Seto-Rezki Nyatakan Siap Wakafkan Diri Untuk Makassar 2024

Sebagian masyarakat kerap menilai janji politik sebagai sesuatu yang seharusnya segera terwujud begitu jabatan diemban. Padahal, dalam praktik pemerintahan, tidak ada kebijakan yang bisa berdiri sendiri tanpa mempertimbangkan aspek keuangan daerah. Keinginan mempercepat realisasi harus berhadapan dengan aturan, tata kelola, serta skema pembiayaan yang terbatas.

Sesungguhnya, tidak ada kepala daerah yang tidak ingin janji politiknya segera terwujud. Semua pemimpin tentu ingin meninggalkan jejak nyata di tengah masyarakat. Namun, kendala sering kali hadir dari kebijakan internal pemerintahan itu sendiri: mulai dari proses perencanaan anggaran, koordinasi antar-lembaga, hingga keterbatasan fiskal. Di sinilah pentingnya kedewasaan publik dalam memandang dinamika politik dan pembangunan.

Hal yang perlu digarisbawahi adalah, penyelarasan antara program kerja dengan kemampuan anggaran tidak boleh dilakukan secara terburu-buru. Sebab, tergesa-gesa dalam memenuhi janji justru berisiko menimbulkan pelanggaran pengelolaan keuangan daerah. Akuntabilitas dan transparansi menjadi fondasi penting agar realisasi program benar-benar berdampak positif, bukan sekadar mengejar pencitraan.

BACA JUGA  Syaharuddin Alrif dan Nurkana’ah Kuasai Survei Pilkada Sidrap, Dukungan Tokoh Masyarakat Menguat

Pada akhirnya, janji politik bukan sekadar kata-kata manis di masa kampanye, melainkan amanah yang membutuhkan perjalanan panjang. Di dalamnya ada proses belajar, kesabaran, dan kesungguhan. Bagi masyarakat, memahami bahwa perubahan tidak bisa terjadi dalam sekejap adalah bentuk kedewasaan politik. Bagi kepala daerah, menepati janji dengan penuh tanggung jawab adalah wujud integritas yang sesungguhnya.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel