Connect with us

Politics

Parah,Hasil Surveinya di Edit Timses Petahana Pilkada Luwu Timur,LSI:Memalukan Dan Tidak Bertanggung Jawab

Published

on

Kitasulsel—LuwuTimur—Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA membantah keras telah merilis survei yang menempatkan Budiman-Akbar sebagai unggulan di Pilkada Luwu Timur 2024.

Direktur LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, menyebutkan hasil survei yang beredar di media sosial, Sabtu (12/10/24), adalah palsu dan tidak bertanggung jawab.

Survei palsu tersebut mengklaim bahwa pasangan Budiman-Akbar memperoleh elektabilitas tertinggi dengan 42,3%, disusul Ibas-Puspa di posisi kedua dengan 30,3%, dan Isrullah-Usman di tempat ketiga dengan 16,1%. Sebanyak 11,3% responden disebut belum menentukan pilihan.

Namun hasil survei itu buru-buru dibantah pihak LSI Denny JA. “Hasil survei itu hoax, bukan rilis LSI Denny JA,” kata Direktur LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, Sabtu siang 10 Oktober 2024.

Adjie menyayangkan ada pihak yang sengaja mencatut lembaga survei yang dipimpinnya menyebarkan informasi tidak benar atau hoax.

“Itu tidak bertanggung jawab dan memalukan. Kami kecewa karena survei hoax ini bisa menjatuhkan kredibilitas lembaga kami,” tegas Adjie Alfaraby.

Menurutnya, LSI Denny JA sangat teliti, terstruktur dan komprehensif dalam membuat survei. Sehingga hasilnya 100 persen berani dipertanggungjawabkan.

LSI Denny JA sendiri belum merilis hasil survei terbarunya soal Pilkada Luwu Timur 2024.

Terakhir kali mereka merilis survei Pilkada Lutim 2024 pada 20 September 2024. Survei itu dilakukan dalam rentang waktu 2-10 September.

Dalam survei LSI Denny JA itu, pasangan calon bupati dan wakil Bupati Luwu Timur, Ibas-Puspa memiliki elektabilitas tertinggi mencapai 44,9%.

BACA JUGA  Tim Pemenangan INIMI Resmi Dibentuk, Deng Ical Didapuk sebagai Ketua

Sementara paslon Budiman-Akbar dengan 39,2%, adapun paslon Isrullah-Usman hanya sebesar 3%.

Menyusul beredarnya survei hoax LSI Denny JA, Sabtu hari ini, Adjie mengaku tengah mempertimbangkan untuk melaporkan penyebar informasi bohong tersebut.

“Kami sedang mempertimbangkan untuk menempuh jalur hukum. Sebab ini kan sudah merugikan lembaga kami,” kata Adjie.

Diberitakan sebelumnya, survei hoax LSI Denny JA yang mengunggulkan Budiman-Akbar itu ramai beredar di media sosial, Sabtu 12 Oktober 2024.

Foto tangkapan layar hasil survei ini beredar di media sosial facebook dan whatsapp. Terpantau ramai dibagikan tim pemenangan kabupaten Budiman-Akbar.

Seperti pada status WA yang dibuat Tim Pemenangan Budiman-Akbar, Muhammad Haedir.

“Bocoran dari Samping,” tulis Haedir pada ketarangan foto tangkapan layar hasil survei tersebut, diunggah Sabtu pagi pukul 06.40 WITA.

Tim Pemenangan Budiman-Akbar lainnya, Budiman Yahya juga membagikan tangkapan layar hasil survei tersebut di akun facebook pribadinya.

“Yang tidak suka dilarang komen,” tulis Budiman Yahya disertai foto tangkapan layar hasil survei hoax tersebut.

Penyebaran informasi hoax oleh tim pemenangan Budiman-Akbar ini bertentangan dengan pernyataan Budiman Hakim yang selama ini kerap ia sampaikan dalam berbagai kesempatan.

“Saya tekankan kepada semua pihak agar tidak menyebar informasi bohong atau hoax demi terciptanya pesta demokrasi Pilkada Luwu Timur 2024 yang kondusif,” tegas calon bupati petahana, Budiman Hakim.

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA membantah keras telah merilis survei yang menempatkan Budiman-Akbar sebagai unggulan di Pilkada Luwu Timur 2024.

BACA JUGA  Jubir SEHATI: Hanya Dengan Seto-Rezki Makassar Tidak Mundur Lagi

Direktur LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, menyebutkan hasil survei yang beredar di media sosial, Sabtu (12/10/24), adalah palsu dan tidak bertanggung jawab.

Survei palsu tersebut mengklaim bahwa pasangan Budiman-Akbar memperoleh elektabilitas tertinggi dengan 42,3%, disusul Ibas-Puspa di posisi kedua dengan 30,3%, dan Isrullah-Usman di tempat ketiga dengan 16,1%. Sebanyak 11,3% responden disebut belum menentukan pilihan.

Namun hasil survei itu buru-buru dibantah pihak LSI Denny JA. “Hasil survei itu hoax, bukan rilis LSI Denny JA,” kata Direktur LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, Sabtu siang 10 Oktober 2024.

Adjie menyayangkan ada pihak yang sengaja mencatut lembaga survei yang dipimpinnya menyebarkan informasi tidak benar atau hoax.

“Itu tidak bertanggung jawab dan memalukan. Kami kecewa karena survei hoax ini bisa menjatuhkan kredibilitas lembaga kami,” tegas Adjie Alfaraby.

Menurutnya, LSI Denny JA sangat teliti, terstruktur dan komprehensif dalam membuat survei. Sehingga hasilnya 100 persen dapat dipertanggungjawabkan.

“Hasil yang kami keluarkan telah melalui proses penelitian yang ilmiah, dengan track record kami, dengan histori yang panjang yang telah kami lakukan, saya yakin bisa dipertanggungjawabkan,” ujar Adjie

LSI Denny JA sendiri belum merilis hasil survei terbarunya soal Pilkada Luwu Timur 2024.

Terakhir kali mereka merilis survei Pilkada Lutim 2024 pada 20 September 2024. Survei itu dilakukan dalam rentang waktu 2-10 September.

Dalam survei LSI Denny JA itu, pasangan calon bupati dan wakil Bupati Luwu Timur, Ibas-Puspa memiliki elektabilitas tertinggi mencapai 44,9%.

BACA JUGA  Andi Seto Asapa Berhasil Pimpin Sinjai, Berani Maju di Pilkada Makassar

Sementara paslon Budiman-Akbar dengan 39,2%, adapun paslon Isrullah-Usman hanya sebesar 3%.

Menyusul beredarnya survei hoax LSI Denny JA, Sabtu hari ini, Adjie mengaku tengah mempertimbangkan untuk melaporkan penyebar informasi bohong tersebut.

“Kami sedang mempertimbangkan untuk menempuh jalur hukum. Sebab ini kan sudah merugikan lembaga kami,” kata Adjie.

Diberitakan sebelumnya, survei hoax LSI Denny JA yang mengunggulkan Budiman-Akbar itu ramai beredar di media sosial, Sabtu 12 Oktober 2024.

Foto tangkapan layar hasil survei ini beredar di media sosial facebook dan whatsapp. Terpantau ramai dibagikan tim pemenangan kabupaten Budiman-Akbar.

Seperti pada status WA yang dibuat Tim Pemenangan Budiman-Akbar, Muhammad Haedir.

“Bocoran dari Samping,” tulis Haedir pada ketarangan foto tangkapan layar hasil survei tersebut, diunggah Sabtu pagi pukul 06.40 WITA.

Tim Pemenangan Budiman-Akbar lainnya, Budiman Yahya juga membagikan tangkapan layar hasil survei tersebut di akun facebook pribadinya.

“Yang tidak suka dilarang komen,” tulis Budiman Yahya disertai foto tangkapan layar hasil survei hoax tersebut.

Penyebaran informasi hoax oleh tim pemenangan Budiman-Akbar ini bertentangan dengan pernyataan Budiman Hakim yang selama ini kerap ia sampaikan dalam berbagai kesempatan.

“Saya tekankan kepada semua pihak agar tidak menyebar informasi bohong atau hoax demi terciptanya pesta demokrasi Pilkada Luwu Timur 2024 yang kondusif,” tegas calon bupati petahana, Budiman Hakim.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Politics

Catatan Redaksi: Janji Politik: Dari Harapan Menuju Kenyataan

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Janji politik selalu menjadi magnet utama dalam setiap kontestasi pemilihan kepala daerah. Masyarakat menaruh harapan besar pada sederet program kerja yang ditawarkan, karena dari situlah terbit secercah keyakinan akan perubahan. Namun, di balik gegap gempita kampanye dan pidato politik, ada realitas yang kerap luput dipahami: tidak semua janji bisa langsung diwujudkan begitu seorang pemimpin dilantik.

Butuh waktu, proses, serta kedewasaan dalam menyikapinya. Penyelarasan antara janji politik dengan kekuatan anggaran daerah bukan perkara sederhana. Program kerja yang telah tertuang dalam dokumen perencanaan membutuhkan sinkronisasi dengan postur anggaran, mekanisme regulasi, hingga prioritas pembangunan yang disepakati bersama. Walau terkesan lambat, pada dasarnya roda implementasi tetap bergerak, dan janji politik perlahan menemukan jalannya untuk terealisasi.

BACA JUGA  Jubir SEHATI: Hanya Dengan Seto-Rezki Makassar Tidak Mundur Lagi

Sebagian masyarakat kerap menilai janji politik sebagai sesuatu yang seharusnya segera terwujud begitu jabatan diemban. Padahal, dalam praktik pemerintahan, tidak ada kebijakan yang bisa berdiri sendiri tanpa mempertimbangkan aspek keuangan daerah. Keinginan mempercepat realisasi harus berhadapan dengan aturan, tata kelola, serta skema pembiayaan yang terbatas.

Sesungguhnya, tidak ada kepala daerah yang tidak ingin janji politiknya segera terwujud. Semua pemimpin tentu ingin meninggalkan jejak nyata di tengah masyarakat. Namun, kendala sering kali hadir dari kebijakan internal pemerintahan itu sendiri: mulai dari proses perencanaan anggaran, koordinasi antar-lembaga, hingga keterbatasan fiskal. Di sinilah pentingnya kedewasaan publik dalam memandang dinamika politik dan pembangunan.

Hal yang perlu digarisbawahi adalah, penyelarasan antara program kerja dengan kemampuan anggaran tidak boleh dilakukan secara terburu-buru. Sebab, tergesa-gesa dalam memenuhi janji justru berisiko menimbulkan pelanggaran pengelolaan keuangan daerah. Akuntabilitas dan transparansi menjadi fondasi penting agar realisasi program benar-benar berdampak positif, bukan sekadar mengejar pencitraan.

BACA JUGA  Indira Yusuf Ismail Terima Dukungan Puluhan Relawan Komunitas Kongkow untuk Pilwalkot Makassar 2024

Pada akhirnya, janji politik bukan sekadar kata-kata manis di masa kampanye, melainkan amanah yang membutuhkan perjalanan panjang. Di dalamnya ada proses belajar, kesabaran, dan kesungguhan. Bagi masyarakat, memahami bahwa perubahan tidak bisa terjadi dalam sekejap adalah bentuk kedewasaan politik. Bagi kepala daerah, menepati janji dengan penuh tanggung jawab adalah wujud integritas yang sesungguhnya.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel