Connect with us

Pilgub Sulsel

Tokoh NU Ditunjuk Ketua Tim, Nasran Mone: Siap Total Menangkan “Andalan Hati” di Makassar

Published

on

Kitasulsel–Makassar Tim pemenangan “Andalan Hati” untuk kota Makassar telah terbentuk dan siap total bekerja jelang pilgub sulsel 27 November mendatang,menariknya salah satu Tokoh NU di percayakan menjadi ketua Tim di Makassar.

Politisi Golkar Sulsel yang juga tokoh NU Sulsel Nasran Mone, ditunjuk sebagai ketua tim Andalan Hati di Makassar, didampingi pengacara senior Zainul Arifin selaku sekertaris.

“Kami sudah bekerja sejak lama dan telah melalui tahap pertama,” ujar Nasran Mone dalam keterangannya, Saya sudah bergerak sebelumnya untuk merampungkan tim di 153 kelurahan, dan kini telah memasuki tahap kedua.” Ungkap Nasran.

Saat ini sudah masuk ke tahap kedua dan menargetkan sekitar 35% di luar para pendukung yang sudah pasti.

BACA JUGA  Rutin General Check-Up, Fatmawati Santai Hadapi Periksa Kesehatan Pilgub Sulsel

Tim yang telah terbentuk akan melakukan kampanye intensif selama dua minggu sebelum memasuki tahap ketiga.

Terkait tahap selanjutnya mendekati pemilihan akan fokus pada perolehan suara di Kota Makassar, dengan target 40-45%

Menurutnya tingkat penerimaan masyarakat Makassar terhadap ‘Andalan Hati’ cukup baik

“Mungkin karena Andi Sudirman pernah menjadi Gubernur tanpa ada kepentingan lain, dan Fatmawati Rusdi cukup dekat dan memiliki popularitas tinggi di masyarakat.” Tambah Nasran

Meskipun demikian, Nasran Mone mengakui bahwa Walikota Makassar yang sedang cuti memiliki pengaruh di kota ini, akan tetapi Tim “Andalan Hati” akan berupaya untuk meminimalisir pengaruh tersebut dan memenangkan hati masyarakat di Makassar untuk memilih Andalan Hati. (*)

BACA JUGA  Mantan Bupati Bone Andi Fashar Padjalangi Dukung Andalan-Hati di Pilgub Sulsel
Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Pilgub Sulsel

Kampanye Dialogis di Maros, Azhar Dengar Masukan Soal Utang Pemprov: Rakyat Yang Menanggung

Published

on

Kitasulsel–MAROS Ketua Tim Sahabat Amure Maros, Johansyah Haruna menerima calon Wakil Gubernur Sulsel, Azhar Arsyad silaturahmi bersama warga di Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Rabu (13/11/2024) sore.

Amure adalah singkatan Andi Muawiyah Ramli, saat ini sebagai Anggota DPR RI Komisi X asal Bone. Amure kembali terpilih di DPW RI Dari Fraksi PKB Daerah Pemilihan (Dapil) Sulsel II.

Kedatangan Azhar didampingi istri tercinta Hj. Eni Rahmi, serta Sekretaris DPW PKB Sulsel, Muhammad Haekal diterima di kediaman mantan Kepala Desa Salenrang dua periode Muh. Nasir.

Pertemuan digelar di atas rumah panggung dengan suasana santai dan penuh keakraban. Azhar dan rombongan duduk bersila bersama warga setempat.

Tampak pula beberapa panwas setempat memantau pertemuan yang diikuti baik tokoh pemuda, perempuan dan petani.

Johansyah yang mengenakan pakaian PKB memandu acara mengatakan kegiatan ini kampanye terbatas pemenangan paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel nomor urut 1, Moh Ramdhan Pomanto – Azhar Arsyad dengan akromim DIA.

“Pertama kami ucapkan terima kasih kepada Pak Wakil Gubernur, Insya Allah tahun 2025-2030 hadir ditengah-tengah kita dengan suasana santai, keakraban, melalui kampanye terbatas,” ucapnya.

BACA JUGA  Gerindra : Andalan – Hati Paket Paling Ideal Melanjutkan Pembangunan di Sulsel

Lalu menyampaikan sepak terjang pasangan nomor urut 1 ini sama-sama memiliki pengalaman satu di pemerintahan dan legislatif. Danny Pomanto dua periode Wali Kota Makassar sementara Azhar Arsyad tahun 2019-2024 Anggota DPRD Sulsel yang melahirkan berbagai perda yang mewakili kepentingan publik.

“Pak Danny mampu meningkatkan PAD Makassar dari 500 Miliar menjadi Rp 1,5 Triliun. Lalu Pak Azhar sejak jaman mahasiswa aktivis, lalu LSM sampai Anggota DPRD Sulsel senantiasa bersentuhan kepentingan masyarakat. Jadi tidak diragukan kemampuannya,” puji Johansyah.

Ditambahkan lagi, pasca debat kedua, terlihat pasangan bertagline ‘Save Sulsel’ memiliki gagasan kedepan Sulsel lebih baik dibandingkan lawannya.

“Bayangkan saat debat dan setelah debat DIA selalu naik elektabilitas. Apa itu (elektabilitas), rasa kesukaannya masyarakat,” sambungnya dihadapan warga yang bersila.

Disisi lain, kata Johansyah pemerintah provinsi Sulsel diperhadapkan persoalan utang sebesar Rp 1 Triliun lebih di era kepemimpinan Andi Sudirman Sulaiman (ASS).

“Hadist (Rasulullah SWA) mengingatkan jika menyerahkan urusan, tugas, atau kepemimpinan bukan pada ahlinya, maka tunggulah kehancuran atau kekacauan.

BACA JUGA  Rutin General Check-Up, Fatmawati Santai Hadapi Periksa Kesehatan Pilgub Sulsel

Kondisi Sulsel yang ditinggalkan gubernur sebelumnya adalah utang mencapai Rp 1 triliun labih Ini bukti nyata orang yang kelola pemerintahan bukan ahlinya,” ungkapnya.

“Maka hadirlah DIA yang dikirim Tuhan, melalui taglinenya baik untuk semua baik untuk Sulsel ,” lanjut Johansyah.

Sementara Muh Nasir, diberikan sambutan mengatakan rekam jejak Danny – Azhar menunjukan hal positif.

“Kita memilih yang bisa mensejahterakan. DIA ini bagus reputasi dan rekam jejak bagus. Tidak sama yang pernah menjabat gubernur, tidak hanya menaikan PAD, bahkan berutang,” kata Mantan Anggota DPRD Maros ini sembari meyakinkan warga intuk yakinkan dibilik suata coblos 1.

Hal senada juga disampaikan Mantan Anggota DPRD Sulsel dua periode asal Maros, Wawan Mattaliu bahwa dampak dari utang yang ditinggalkan menghambat pembangunan.

“Pertanyannya utang (1 triliun lebih) ini siapa yang bayar? Yah masyarakat melalui pajak-pajaknya. Seharusnya anggaran bisa dialokasi pembangunan infrastruktur untuk kepentingan masyarakat. Betul tidak bapak, ibu,” ucap Wawan saat orasi di lingkungan Kassi, Kecamatan Turikale, titik selanjutnya Azhar di Maros.

BACA JUGA  Mantan Bupati Bone Andi Fashar Padjalangi Dukung Andalan-Hati di Pilgub Sulsel

Sementara Azhar Arsyad membenarkan bahwa Pemprov Sulsel saat ini menanggung utang hasil peninggalan gubernur AAS.

Hal itu juga diakui mantan Pj Gubernur Sulsel Bachtiar Baharuddin saat menjabat 2023 lalu menyebut Pemprov Sulsel devisit anggaran Rp 1,5 Triliun yang dianggap Sulsel Bangkrut.

“Kenapa di APK kami terselip kata Save Sulsel. Artinya selamatkan Sulsel. Pemerintahan (Sulsel) tidak dalam keadaan baik-baik saja. Saya terakhir masih sempat memimpin rapat Komis D, jadi saya tahu, neraca keuangan tidak seimbang,” beber Azhar.

Dihadapan warga di Maros, Ketua DPW PKB Sulsel ini mengingatkan agar tidak tergoda dengan iming-iming imbalan jelang pencoblosan. Apakah itu amplop, sembako, dan lain-lain untuk memilih paslon tertentu.

“Janganki salah salah memilih karena bisa bersampak penyesalan. Jangan memilih hanya karena amplop atau sembako. Politik ini memperbaiki nasib kita, jangan main-main, ditangan pemimpin yang baik InsyaAllah baik juga nasib kita,” urai Azhar.

Diketahui saat debat kedua, utang 1,7 Triliun diungkapkan langsung Danny Pomanto. Namun berjanji ketika terpilih akan menyelesaikan utang warisan dari pemerintahan sebelumnya. (*)

Continue Reading

Trending