Connect with us

Politics

Agenda Kampanye Padat, Seto Sempatkan Kunjungi Korban Kebakaran di Kelurahan Gaddong, Makassar

Published

on

Kitasulsel–Makassar Di tengah padatnya agenda kampanye, calon Wali Kota Makassar, Andi Seto Asapa, menyempatkan diri untuk mengunjungi warga korban kebakaran di RW 5 RT 3, Kelurahan Gaddong, Kecamatan Makassar, Senin (28/10/2024).

Kebakaran yang terjadi pada dini hari ini meluluhlantakkan 33 rumah, menyebabkan puluhan keluarga kehilangan tempat tinggal.

Salah satu korban, Dedi, menceritakan bahwa peristiwa itu terjadi saat warga tertidur pulas menjelang subuh.

“Tiba-tiba api sudah besar. Diduga kebakaran ini akibat korsleting listrik di rumah sebelah, dan api cepat menjalar ke rumah-rumah lain,” ungkapnya.

Dalam kunjungannya, Andi Seto Asapa turut menyampaikan belasungkawa kepada para korban yang kehilangan tempat tinggal dan harta benda.

BACA JUGA  Dampingi Appi-Aliyah Terima B1-KWK Demokrat, ARA Siap Rapatkan Barisan

“Kami sangat berduka atas musibah ini. Semoga semua korban diberikan ketabahan dan kita akan terus mendampingi pemulihan pasca-bencana ini,” ujar Andi Seto dengan penuh empati.

Sebagai bentuk kepedulian, pasangan Rezki Mulfiati ini juga menyalurkan sejumlah bantuan berupa 25 sak beras 5 kg, 25 dus mi instan, 25 rak telur, dan 50 dus air mineral.

Bantuan tersebut diharapkan dapat meringankan beban para korban yang tengah berada di posko pengungsian.

Dengan memberikan bantuan ini, Andi Seto mengharapkan dukungan dan solidaritas dari seluruh pihak agar pemulihan para korban dapat berlangsung lebih cepat.

Kunjungan ini menunjukkan komitmen Andi Seto Asapa untuk terus berada di sisi masyarakat, bahkan dalam situasi sulit sekalipun.

BACA JUGA  Saling Bertanding Bulutangkis, Seto Dan Rezki Dorong Atlet Lahirkan Bibit Berkualitas

Masyarakat setempat mengapresiasi kehadiran langsung calon pemimpin mereka yang dengan sigap merespons kejadian ini dan memberikan bantuan nyata di saat yang dibutuhkan.

“Bersama-sama mari kita saling mendukung dan membantu saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah ini,” ajaknya kepada warga setempat. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Politics

Catatan Redaksi: Janji Politik: Dari Harapan Menuju Kenyataan

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Janji politik selalu menjadi magnet utama dalam setiap kontestasi pemilihan kepala daerah. Masyarakat menaruh harapan besar pada sederet program kerja yang ditawarkan, karena dari situlah terbit secercah keyakinan akan perubahan. Namun, di balik gegap gempita kampanye dan pidato politik, ada realitas yang kerap luput dipahami: tidak semua janji bisa langsung diwujudkan begitu seorang pemimpin dilantik.

Butuh waktu, proses, serta kedewasaan dalam menyikapinya. Penyelarasan antara janji politik dengan kekuatan anggaran daerah bukan perkara sederhana. Program kerja yang telah tertuang dalam dokumen perencanaan membutuhkan sinkronisasi dengan postur anggaran, mekanisme regulasi, hingga prioritas pembangunan yang disepakati bersama. Walau terkesan lambat, pada dasarnya roda implementasi tetap bergerak, dan janji politik perlahan menemukan jalannya untuk terealisasi.

BACA JUGA  Dukungan Milenial di 15 Kecamatan Modal Besar Seto – Rezky Menangkan Pilwali Makassar

Sebagian masyarakat kerap menilai janji politik sebagai sesuatu yang seharusnya segera terwujud begitu jabatan diemban. Padahal, dalam praktik pemerintahan, tidak ada kebijakan yang bisa berdiri sendiri tanpa mempertimbangkan aspek keuangan daerah. Keinginan mempercepat realisasi harus berhadapan dengan aturan, tata kelola, serta skema pembiayaan yang terbatas.

Sesungguhnya, tidak ada kepala daerah yang tidak ingin janji politiknya segera terwujud. Semua pemimpin tentu ingin meninggalkan jejak nyata di tengah masyarakat. Namun, kendala sering kali hadir dari kebijakan internal pemerintahan itu sendiri: mulai dari proses perencanaan anggaran, koordinasi antar-lembaga, hingga keterbatasan fiskal. Di sinilah pentingnya kedewasaan publik dalam memandang dinamika politik dan pembangunan.

Hal yang perlu digarisbawahi adalah, penyelarasan antara program kerja dengan kemampuan anggaran tidak boleh dilakukan secara terburu-buru. Sebab, tergesa-gesa dalam memenuhi janji justru berisiko menimbulkan pelanggaran pengelolaan keuangan daerah. Akuntabilitas dan transparansi menjadi fondasi penting agar realisasi program benar-benar berdampak positif, bukan sekadar mengejar pencitraan.

BACA JUGA  Gaungkan Program Meritokrasi Birokrasi, AMAN Ingin Seluruh SKPD Kota Makassar di Isi ASN Berkualitas

Pada akhirnya, janji politik bukan sekadar kata-kata manis di masa kampanye, melainkan amanah yang membutuhkan perjalanan panjang. Di dalamnya ada proses belajar, kesabaran, dan kesungguhan. Bagi masyarakat, memahami bahwa perubahan tidak bisa terjadi dalam sekejap adalah bentuk kedewasaan politik. Bagi kepala daerah, menepati janji dengan penuh tanggung jawab adalah wujud integritas yang sesungguhnya.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel