Connect with us

Di Hadapan Mendagri, Gubernur Andi Sudirman Paparkan Program Penanganan Inflasi di Sulsel

Published

on

Kitasulsel, Makassar — Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, mengikuti pengarahan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Prof Drs Muhammad Tito Karnavian terkait penanganan pemulihan ekonomi dan inflasi di Kantor Gubernur Sulsel, Kota Makassar, Jumat (27/1/2023).

Diketahui, inflasi di Sulsel berdasarkan data terakhir di bulan Desember 2022 berada di posisi 5,77 persen (Year on Year). Ada tiga komoditi yang memberi andil terbesar dalam inflasi di Sulsel, bensin, angkutan udara dan telur ayam ras.

Andi Sudirman Sulaiman memaparkan, “untuk penanganan inflasi, Pemprov Sulsel telah menyalurkan bantuan sosial termasuk untuk ojek, UMKM dan nelayan, penciptaan lapangan kerja, hingga subsidi sektor transportasi umum,” tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, Andi Sudirman memaparkan beberapa capaian sektor ekonomi dan kesehatan di Sulsel. Mulai dari ekspor Sulsel yang naik 40,63 persen atau tembus Rp34,44 triliun.

Bantuan program Mandiri Benih yang sukses meningkatkan produksi padi menjadi 5,34 juta ton atau naik 4,92 persen. Hal ini membuat Sulsel menjadi daerah dengan surplus besar tertinggi di Indonesia.

Sementara itu, Mendagri Tito Karnavian menekankan beberapa hal yang harus dilakukan dalam penanganan inflasi di Sulawesi Selatan. Menurutnya, Inflasi ini sudah terjadi di beberapa negara.

“Jika inflasi itu dibawah 10 persen artinya masih termasuk ringan, berarti kenaikan barang dan jasa belum terasa. Sendi-sendi ekonomi masih kuat, tapi jika sudah di angka 11 persen hingga 30 persen berarti sudah masuk sedang dan kenaikan harga mulai terjadi goncangan,” ungkapnya.

Tito melanjutkan, ketika angka inflasi 31-100 persen artinya sudah masuk di angka berat, sehingga masyarakat akan merasakan betul dampak kenaikan harga, dan sendi-sendi ekonomi akan terguncang. Dan ketika inflasi telah masuk diangka 100 persen, itu artinya hiperinflasi, seperti yang pernah terjadi di Srilanka.

“Mengapa kita perlu atensi kepada Inflasi? Karena ini masalah harga barang dan jasa. Isu yang paling utama bagi masyarakat adalah ketersediaan dan keterjangkauan harga barang dan jasa. Terutama barang pokok. Karena ini bisa menjadi gangguan politik sosial keamanan,” tegas Tito.

Dirinya kemudian memberikan solusi yang harus dilakukan setiap daerah, termasuk di Sulsel dalam menjaga agar angka inflasi ini tidak naik dan memengaruhi perekonomian.

“Kita harus menjaga supply dan tahu persis barang apa yang naik dan bagaimana cara membuat harganya itu turun dan dijangkau masyarakat, yah supply-nya harus cukup,” tutur Mendagri.

Selain ketersedian barang dan jasa, Tito juga menyebut bahwa pemerintah daerah harus pandai-pandai melihat ketersediaan BBM, tarif angkutan umum, tarif air minum maupun makanan.

“Monitoring harga-harga terutama sembako, Sulsel ini adalah daerah yang full stok sumber pangan, produsen beras nomor satu. Jadi saya berharap jangan sampai terjadi di Sulsel peristiwa kenaikan harga beras yang signifikan, karena itu akan menyusahkan rakyatnya,” tegasnya.

Selain penanganan Inflasi, Tito Karnavian juga memberikan arahan terkait transisi pandemi pasca Covid-19, proses pemulihan ekonomi, penanganan stunting, mengatasi kemiskinan ekstrem, hingga pengambilan kebijakan berbasis data.

Ia juga memberi apresiasi atas pengelolaan pendapatan dalam rancangan APBD Sulsel 2023. Di mana target pendapatan lebih bertumpuh pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 57,25 persen dan sisanya dana transfer 42,65 persen.

 

 

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

DISKOMINFO KAB SIDRAP

PT Kotrack Hadir di Sidrap, Petani Kini Lebih Mudah Akses Alsintan Modern

Published

on

Kitasulsel–SIDRAP Pemerintah Kabupaten Sidenreng Rappang menyambut baik pembukaan kantor PT Kotrack Machinery Indonesia Cabang Sidrap, sebagai langkah positif untuk mempermudah petani dalam mengakses alat dan mesin pertanian (alsintan) modern.

Acara grand opening perusahaan penyedia alsintan itu berlangsung Kamis (3/7/2025), di Café Nusantara, Jl. Jend. Sudirman, Kelurahan Majjelling Watang, Kecamatan Maritengngae. Pemerintah daerah diwakili oleh Kabid Sarana dan Prasarana Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan, dan Ketahanan Pangan (DTPHPKP) Sidrap, Suriyanto.

Turut hadir, Anggota DPRD Sidrap Muhammad Tahir Umar, Kapolsek Maritengngae Iptu Irwan Taufik, Danramil 1420-03 Maritengngae Kapten Arh Ridwan Baharuddin, serta Kabid Tanaman Pangan DTPHPKP Arif Gunawan.

Sejumlah unsur perbankan juga hadir, di antaranya Kepala Cabang Bank Sulselbar Sidrap Andi Trisna Wardani, Kepala Cabang Bank Sulselbar Pinrang Andi Hendra, Kepala Cabang Bank Sulselbar Wajo Ilham Wahid, dan perwakilan Bank BRI Sidrap.

Direktur Cabang Makassar PT Kotrack Machinery Indonesia Bar Sabar Nugroho menjelaskan, perusahaannya menyediakan berbagai jenis alsintan, suku cadang, dan alat berat untuk mendukung kebutuhan pertanian.

“Kehadiran PT Kotrack di Sidrap diharapkan menjadi solusi bagi petani dalam mendukung proses pengelolaan pertanian dari tahap persiapan lahan hingga panen,” ujarnya.

Sementara itu Suriyanto menyatakan, pemerintah daerah berharap dengan adanya penyedia alsintan modern ini, produktivitas pertanian di Sidrap dapat semakin meningkat dan memberikan manfaat nyata bagi kesejahteraan petani.

Ia menyebut, keberadaan perusahaan penyedia alsintan modern ini sangat penting dalam menunjang pelaksanaan program IP 300 (Indeks Pertanaman 300) yang telah dicanangkan Bupati Sidrap, Syaharuddin Alrif dalam rangka mendukung program Swasembada Pangan Nasional.

“Keberadaan penyedia alsintan seperti PT Kotrack ini sangat relevan dengan program swasembada pangan nasional yang menjadi prioritas Presiden RI. Untuk mencapai target tersebut, Sidrap akan mengoptimalkan lahan pertanian melalui program IP300, yang tentu membutuhkan dukungan alat pertanian modern dan alat berat,” ujar Suriyanto.

Ia juga berharap, pelayanan yang diberikan PT Kotrack Machinery Indonesia dapat maksimal dan menyentuh langsung kebutuhan petani, sehingga tujuan besar dalam mendukung swasembada pangan nasional di Kabupaten Sidrap bisa tercapai.

“Mudah-mudahan dengan hadirnya PT Kotrack Machinery Indonesia di Sidrap, pelayanan kepada petani bisa semakin optimal dan mampu memberikan dampak nyata dalam peningkatan produktivitas dan efisiensi sektor pertanian kita,” pungkasnya.

Pada kesempatan tersebut, Bank Sulselbar Cabang Sidrap menyerahkan secara simbolis Kredit Usaha Rakyat (KUR) Alsintan kepada salah satu petani untuk pembelian mesin panen (combine harvester). Penyerahan ini sebagai bentuk dukungan pembiayaan alat pertanian modern bagi petani. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel