Connect with us

Pemprov Sulbar

Seleksi KI Sulbar, Pimpinan KI Pusat Hadir Menguji Peserta

Published

on

Kitasulsel–MAMUJU Seleksi Calon Komisi Informasi (KI) Provinsi Sulbar memasuki tahapan ujian wawancara oleh tim seleksi.

Pada tahapan ini, pimpinan KI Pusat juga hadir langsung ke Sulbar menguji pemahaman peserta.

Tahapan ujian wawancara 25 peserta seleksi calon KI Sulbar berlangsung mulai Senin, 09 Desember 2024 dan dijadwalkan selesai pada 10 Desember 2024.

Ujian wawancara tersebut digelar di aula kantor Dinas Kominikasi, Informatika, Persandian dan Statistika, Provinsi Sulbar.

Dalam tahapan ujian ini, timsel melalukan wawancara pendalaman, mulai pemamahaman peserta tentang tugas Komisi Informasi Provinsi hingga mengenai komitmen melaksanakan tugas melaksanakan tugas KI provinsi sesuai yang disebutkan dalam UU. no. 14 tahun 2008.

BACA JUGA  Tindak Lanjut Pendidikan Vokasi, Disdikbud Mulai Bahas Teknis Pelaksanaan bersama Unhas

Hadir dalam tahapan wawancara ini antara lain, ketua Dr. Rahmat Idrus, MH, Wakil Ketua Farhanuddin, M.Si, anggota; Dr. Rahmat Hasanuddin, Mustari Mula serta Syawaluddin, MH.

Syawaluddin, MH, merupakan pimpinan Komisi Informasi (KI) Pusat, Ia merupakan ketua bidang Penyelesaian Sengketa Informasi KI-RI.

Sementara Dr. Rahmat Hasanuddin adalah tokoh pejuang pembentukan Provinsi Sulbar, kemudian Mustari Mula adalah wakil pemerintah, Ia merupakan kepala dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistika, Provinsi Sulbar.

Dr. Rahmat Idrus merupakan dosen Fakultas Hukum Universitas Tomakaka Mamuju dan Farhanuddin adalah dosen FISIP Hukum Unsulbar. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Pemprov Sulbar

Menanam Cavendish di Polman, Pj Bahtiar Serukan Anak Muda Tidak Perlu Lagi ke Kota Cari Kerjaan

Published

on

Kitasulsel–MAMUJU Penjabat Gubernur Sulawesi Barat Bahtiar Baharuddin menghadiri pembentukan Asosiasi Pisang Cavendish Polman di Desa Sumarrang Kecamatan Campalagian Polman Jumat (20/12/2024).

Kehadiran Bahtiar yang pernah digelari oleh Wapres Ma’ruf Amien sebagai Gubernur Cavendish tersebut disambut hujan saat hendak memulai menanam pisang cavendish di desa yang jaraknya 16 Kilometer dari ruas jalan provinsi Sulbar.

Dalam sambutannya, Bahtiar terus memompa semangat pemuda pemuda di desa khususnya desa Sumarrang agar mulai sekarang menggiatkan menanam pisang cavendis dan tanaman jenis hortikultura lainnya.

“Jangan lagi berpikir mau ke kota mencari pekerjaan. Manfaatkan lahan dan kebun serta hamparan yang ada di Polman ini untuk ditanami cavendish” imbau Bahtiar disambut aplaus oleh para petani yang hadir di bawah guyuran hujan.

BACA JUGA  Pj Gubernur Bahtiar Tinjau Harga Komoditas di Pasar dan Laksanakan Gerakan Pangan Murah

Jangan berpikir lagi mau ke kota lanjut Bahtiar seraya menjelaskan dan menceritakan keuntungan petani di tempat lain yang sudah sukses menanam pisang cavendish.

“Di kota juga makin sepi lapangan kerja. Manfaatkan lahan lahan kita. Nanti di sana hanya bengong dan menganggur” tandasnya.

Menjadi petani holtikultura sebut suksesor pisang cavendisi di Sulsel ini sangat menjanjikan. Hanya dalam tempo delapan bulan pemuda dapat meraup penghasilan antara Rp. 180 juta hingga Rp.200 juta rupiah sekali dalam satu hektar.

Hal ini pun diamini oleh pula Manager Relation PT. Citra Agri Pratama (CAP) selaku offtaker sekaligus pendamping petani yang menanam pisang cavendis di Sulsel dan Sulbar. Kata dia, para petani di Sulsel telah sukses panen perdana dan hasilnya telah diekspor ke Arab Saudi.

BACA JUGA  Komunitas Kolektor Batu Ngalo dan Benda Pusaka Harap Pendampingan Pemerintah Tak Terputus

Bahtiar menceritakan bagaimana dirinya sempat didemo saat memulai mewacanakan menanam pisang cavendish di Sulsel termasuk di kampung halamannya sendiri Kabupaten Bone.

“Padahal saya menggunakan uang pribadiku untuk menanam pisang cavendish.semata mata untuk memberi contoh” jelasnya.

Tapi menurut dia, itulah resiko sebab dirinya berniat baik untuk meningkatkan kesejahtraan warga di desa dengan cara memanfaatkan lahan lahan yang kosong.

Bahkan Bahtiar merinci bagaimana dirinya berdiskusi dengan pihak perbankan, OJK dan Bank Indonesia untuk menciptakan skema KUR khusus bagi petani di pedesaan, yang berbeda dengan skema KUR pada umumnya.

Skema itulah yang kini diterapkan oleh perbankan terhadap para petani pisang cavendish baik di Sulawesi Selatan dan kini merambah ke Sulawesi Barat. Pihak perbankan dan petani yakin sebab adanya jaminan offtaker untuk membeli hasil kebun para petani. (*)

BACA JUGA  Tindak Lanjut Pendidikan Vokasi, Disdikbud Mulai Bahas Teknis Pelaksanaan bersama Unhas
Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel