Connect with us

Kabupaten Bulukumba

Tutup Bira Prix 2025, Bupati Andi Utta Ungkap Pembangunan Sirkuit Motocross

Published

on

Kitasulsel–BULUKUMBA Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf menutup balap motor Bira Prix 2025 di Sirkuit Titik Nol, kawasan wisata Pantai Tanjung Bira, Minggu 2 Februari 2025. Balap motor yang dilaksanakan oleh Sinar Harapan, diikuti 447 pebalap.

Balap motor Bira Prix 2025 dimulai sejak Sabtu 1 Februari 2025. Di hari pertama merupakan babak kualifikasi. Babak puncak atau final disaksikan ribuan penonton, diselenggarakan pada Minggu 2 Februari 2025.

Bupati yang akrab disapa Andi Utta, tiba di Sirkuit Titik Nol Bira sekira pukul 11.30 Wita. Dia didampingi oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bulukumba Hj Andi Herfida Muchtar.

Seremoni penutupan Bira Prix 2025 juga dihadiri oleh Ketua DPRD Bulukumba Umy Asyiatun Khadijah bersama sejumlah legislator lainnya, Kapolres Bulukumba AKBP Andi Erma Suryono, Dandim 1411/Blk diwakili oleh Danramil 1411-05/Bontobahari Kapten Kav Andi Mapparanru, serta pimpinan Sinar Harapan H Ariawan.

BACA JUGA  Lapas Bulukumba Aktif Berbagi dengan Anak Ponpes dan Keluarga Warga Binaan Kurang Mampu

Tampak di kursi tamu undangan, juga hadir owner Harum Lestari H Abd Haris sebagai sponsorship yang menyiapkan hadiah utama 2 unit sepeda motor bagi juara umum, serta beberapa tokoh masyarakat Bulukumba.

Sebelum didaulat memberi sambutan, Bupati Andi Utta bersama puluhan rider dari komunitas motor Yamaha X-Max ikut mengaspal di Sirkuit Titik Nol Bira.

Dalam sambutannya, Bupati Andi Utta mengucapkan terima kasih atas pelaksanaan Road Race Sinar Harapan Bira Cup Prix 2025.

Dia juga menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada panitia pelaksana terutama H. Ariawan, sponsorhip, serta seluruh pebalap yang telah hadir berpartisipasi, baik dari Sulsel maupun dari luar Sulsel.

“Sekiranya ini adalah momentum yang sangat baik, oleh karena Sirkuit Titik Nol Tanjung Bira ini baru saja selesai dibangun dan untuk pertama kalinya kita laksanakan road race di sirkuit yang baru ini sebagai rangkaian menyambut peringatan Hari Jadi ke-65 Kabupaten Bulukumba tahun 2025,” ungkap Andi Utta.

BACA JUGA  Mantap, Bupati Andi Utta Bicara Ekologi di Green Leadership Forum II Sulsel

Bupati yang dikenal dengan jargon ‘Dikerja Bukan Dicerita’ ini, lebih dalam menaruh harapan agar even-even nasional lainnya dari bidang olahraga bisa terus dilaksanakan di Kabupaten Bulukumba.

Apalagi, kata dia, Bulukumba dikenal dengan pariwisatanya.

“Kita harap olahraga dan pariwisata bisa tumbuh bersama,” jelas Andi Utta.

Dia juga mengungkap rencana pemerintah daerah Bulukumba untuk membangun Sirkuit Motocross di Desa Tamatto Kecamatan Ujung Loe.

“Insya Allah tahun ini, kita upayakan bangun Sirkuit Motocross di Tamatto. Kalau tak bisa dapat APBD, kita upayakan untuk CSR perusahaan,” imbuhnya.

Seusai sambutan, selanjutnya Andi Utta ikut menyaksikan sengitnya pertarungan para rider dari lintas daerah. Dia menonton cukup lama, kemudian pamit bergeser lebih dulu karena ada agenda yang tak kalah penting.

BACA JUGA  Wabup Edy Manaf Resmikan Warkop Dottoro 75 Bulukumba

Tak berselang lama setelah Andi Utta bergeser, Wakil Bupati Bulukumba Andi Edy Manaf tiba di Sirkuit Titik Nol Bira untuk menyaksikan balapan balapan berikutnya.(*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kabupaten Bulukumba

Mantap, Bupati Andi Utta Bicara Ekologi di Green Leadership Forum II Sulsel

Published

on

Kitasulsel–BULUKUMBA Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf menghadiri sekaligus menjadi narasumber dalam Green Leadership Forum II Sulawesi Selatan yang digelar di Hotel Four Points by Sheraton Makassar, Selasa 29 Juli 2025.

Forum ini diselenggarakan oleh Pusat Telaah dan Informasi Regional (PATTIRO) bekerja sama dengan The Asia Foundation.

Acara ini dibuka oleh Wakil Menteri Dalam Negeri RI, Bima Arya Sugiarto, dan dihadiri oleh 14 kepala daerah se-Sulawesi Selatan.

Forum tersebut mengangkat tema “Mendorong Integrasi Pembangunan Hijau dalam Perencanaan Pembangunan Daerah melalui Kepemimpinan Hijau di Sulawesi Selatan.”

Direktur PATTIRO, Fitriah Muslih, menjelaskan bahwa tantangan lingkungan di Sulsel semakin kompleks. Mulai dari alih fungsi lahan, pengelolaan sampah, pencemaran air, hingga deforestasi dan degradasi lahan kritis yang telah mencapai lebih dari 474 ribu hektare dari total 1,78 juta hektare kawasan hutan.

“Perubahan iklim memperparah situasi dengan meningkatnya frekuensi bencana hidrometeorologi seperti banjir. Oleh karena itu, arah kebijakan nasional dan daerah kini bergerak menuju pembangunan rendah karbon dan berketahanan iklim,” ujar Fitriah.

BACA JUGA  Wabup Edy Manaf Resmikan Warkop Dottoro 75 Bulukumba

Wamendagri Bima Arya dalam sambutannya menegaskan bahwa isu lingkungan bukan lagi isu sektoral. “Ini urusan semua pihak. Kita butuh kolaborasi lintas sektor.

Dan kita butuh lebih banyak local champions di tingkat daerah,” ungkapnya, sembari menyebut contoh-contoh praktik baik seperti Surabaya, Bali, dan Kabupaten Bogor.

Ia juga menyoroti pentingnya peran generasi muda dalam menjaga masa depan lingkungan. “Gen Z dan milenial kini menunjukkan tingkat kepedulian tinggi terhadap isu lingkungan. Mereka bukan hanya peduli, tapi siap bertindak. Ini harus kita rangkul,” tegasnya.

Setelah sesi pembukaan, forum dilanjutkan dengan Talkshow “Memperkuat Inovasi Fiskal dalam Mendukung Pembangunan Hijau di Sulsel: Praktik dan Tantangan.”

Pada sesi ini, Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf atau yang akrab disapa Andi Utta memaparkan strategi daerahnya dalam mengintegrasikan aspek ekologi dalam kebijakan fiskal daerah.

BACA JUGA  Dinsos Bulukumba Serahkan Bantuan Kepada Korban Puting Beliung di Desa Anrang

Menurut Andi Utta, sejak awal kepemimpinannya ia telah menaruh perhatian besar pada program ketahanan pangan dan perlindungan lingkungan.

Salah satu inisiatifnya adalah kebijakan Transfer Anggaran Kabupaten berbasis Ekologi (TAKE), di mana pengalokasian Alokasi Dana Desa (ADD) di Kabupaten Bulukumba sudah berbasis pada kinerja pengelolaan lingkungan hidup.

“Pemerintah Desa yang memiliki kebijakan, anggaran, dan capaian dalam perlindungan lingkungan akan mendapat insentif tambahan,” jelasnya.

Ia juga memaparkan bahwa program prioritas Kabupaten Bulukumba sejak 2021–2024 berbasis pada prinsip ekologi dan ketahanan pangan.

Pemkab aktif mendistribusikan bibit unggul tanaman hortikultura dan perkebunan seperti durian musang king, lengkeng, manggis, kopi, pala, cengkeh, kakao, hingga kelapa genjah.

“Untuk tahun 2025, kita dorong sinergi dengan pemerintah desa dengan mengalokasikan anggaran desa 20 hingga 40 persen untuk mendukung program ketahanan pangan, termasuk pengadaan bibit unggul, pupuk organik, dan pembersihan lahan tidak produktif,” lanjutnya.

Sebagai bagian dari Green Leadership, Andi Utta menegaskan pentingnya komitmen daerah dalam mendukung pembangunan hijau yang berkelanjutan.

BACA JUGA  Mantap, Bupati Andi Utta Bicara Ekologi di Green Leadership Forum II Sulsel

Selain program bibit unggul, Andi Utta juga memprogramkan landclearing atau pembersihan lahan. Land Clearing membantu masyarakat untuk

mengganti tanaman tidak produktif dengan

Bibit Unggul guna mewujudkan perkebunan

Monokultur dengan buah yang berkualitas. Andi Utta juga mendorong gerakan penghijauan dengan tanaman produktif, sehingga tidak hanya hijau tapi buahnya bisa dinikmati masyarakat.

Green Leadership Forum II ini menjadi ruang strategis mempertemukan pemimpin daerah, organisasi masyarakat sipil, akademisi, dan lembaga donor untuk memperkuat integrasi kebijakan lingkungan dalam perencanaan pembangunan, termasuk mendorong pengembangan kebijakan Ecological Fiscal Transfer (EFT) secara lebih luas di Sulawesi Selatan dan Indonesia.

Pada momentum tersebut, Bupati Andi Utta juga menerima penghargaan dari Koalisi Masyarakat Sipil untuk Pendanaan Ekologis (KMS-PE).

Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Country Representative The Asia Foundation (TAF) Indonesia, Hana Satrio. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel