Connect with us

DISKOMINFO KAB SIDRAP

Wakil Bupati Sidrap, Nurkanaah: 7 Ribu Anak Putus Sekolah Jadi PR, Siap Sekolahkan Lagi!

Published

on

Kitasulsel—SIDRAP – Sebanyak 7 ribu anak di Kabupaten Sidrap tercatat putus sekolah. Angka ini menjadi pekerjaan rumah besar bagi Pemerintah Kabupaten Sidrap, terutama dalam upaya meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) melalui sektor pendidikan.

Wakil Bupati Sidrap, Nurkanaah, menegaskan komitmennya untuk menangani permasalahan ini dengan menggalakkan program kesetaraan pendidikan melalui Paket A, B, dan C.

Hal ini disampaikannya dalam acara Safari Ramadan di Buntu Buangin, Kecamatan Pitu Riase, Sidrap, Senin (10/3/2025).

“Ada data yang kami pegang. Tolong Pak Desa bantu kami cari anak-anak ini yang putus sekolah, baru kita sekolahkan lagi,” ujar Nurkanaah.

Menurutnya, pemerintah daerah akan mempercepat program pendidikan gratis agar tak ada lagi anak di Sidrap yang putus sekolah.

BACA JUGA  Bupati Sidrap Tegaskan Lima Program Unggulan Saat Tarawih di Tanru Tedong

Bahkan, bagi mereka yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, Pemkab Sidrap telah menyiapkan beasiswa, termasuk bantuan biaya hidup bagi mahasiswa.

“Tidak ada pembayaran di sekolah. Bahkan di Universitas di Sidrap, Pak Bupati bisa memberikan beasiswa. Mahasiswa yang kuliah di Sidrap juga mendapatkan gaji Rp800 ribu per bulan,” tambahnya.

Program ini bukan hal baru, melainkan telah berjalan jauh sebelum H. Syaharuddin Alrif aktif menjabat sebagai Bupati Sidrap.

Kini, bersama Nurkanaah, keduanya bertekad menuntaskan masalah pendidikan dan memastikan tidak ada lagi siswa yang terpaksa berhenti sekolah karena faktor ekonomi.

Dengan berbagai program pendidikan yang digulirkan, pasangan Bupati dan Wakil Bupati Sidrap ini optimistis dapat membangun Sidrap yang lebih maju dan berdaya saing melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia. (ibe)

BACA JUGA  Wakil Bupati Sidrap Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi Nasional Bersama Mendagri
Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

DISKOMINFO KAB SIDRAP

Rujab Bupati Sidrap: Rumah yang Kini Bernapas Bersama Rakyat

Published

on

KITASULSEL—SIDRAP – Di jantung Kota Pangkajene, berdiri megah rumah jabatan bupati Sidrap. Selama puluhan tahun, bangunan itu seperti dunia lain — tempat para pejabat, pertemuan resmi, dan tamu-tamu penting. Bagi warga biasa, pagar besi yang mengelilinginya adalah garis tak kasat mata yang mengatakan: “Hanya untuk yang berkepentingan.”

Namun, pagi itu, udara terasa berbeda. Dari gerbang besar yang terbuka lebar, tawa anak-anak, langkah riang peserta Gerak Jalan Indah, dan aroma kuliner rakyat bercampur jadi satu. Tak ada wajah kaku petugas yang menghalangi, tak ada rasa sungkan untuk melangkah masuk.

Bupati Sidrap, H. Syaharuddin Alrif, berdiri di tengah halaman, menyapa setiap orang seperti menyambut tamu di rumah pribadinya. Ia menyalami peserta gerak jalan, berfoto bersama anak-anak sekolah, bahkan sempat bercanda dengan para pedagang kaki lima yang ikut meramaikan acara.

BACA JUGA  Bupati Ajak Warga Sidrap di Rantau Bersama Bangun Daerah

Bagi Jufri, warga Bampue berusia 49 tahun, momen ini adalah sejarah pribadi. Ia duduk di kursi depan Rujab, memandang sekeliling dengan mata berbinar.

“Saya lahir di Sidrap, tapi baru di era bupati ini saya bisa masuk Rujab tanpa larangan sedikit pun. Dulu hanya bisa lihat dari luar, sekarang bupati sendiri yang mengajak kami masuk, bahkan berbaur tanpa sekat,” ucapnya, suaranya mengandung rasa bangga dan haru.

Hari itu, rumah jabatan bukan lagi sekadar simbol kekuasaan. Ia menjadi tempat di mana rakyat merasa diundang, diakui, dan dirangkul. Pagar besi yang dulu membatasi, kini menjadi gerbang yang menyambut.

Dan mungkin, inilah makna kepemimpinan yang sesungguhnya: bukan hanya memerintah dari balik meja, tetapi hadir di tengah rakyat, membuka pintu, dan membiarkan rumah jabatan bernapas bersama denyut kehidupan masyarakatnya.

BACA JUGA  Apresiasi Respons dan Keterbukaan Pemkab Sidrap
Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel