Connect with us

LIPUTAN HAJI 2025

PT Annur Maarif Gelar Manasik dan Pelepasan Jamaah Haji Khusus 1446 H/2025 M di Makassar

Published

on

Kitasulsel—Makassar— — Suasana haru dan khidmat mewarnai kegiatan manasik dan pelepasan jamaah haji khusus yang digelar oleh PT Annur Maarif, Rabu pagi (28/5), bertempat di Hotel Dalton, Makassar. Sebanyak 71 jamaah haji khusus akan diberangkatkan esok hari menuju Tanah Suci melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi.

Acara tersebut dihadiri langsung oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Plt. Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, H. Aminuddin, M.Ag., pakar keislaman Prof. Dr. H. Andi Aderus, Lc., MA., serta pembimbing ibadah haji Ustadz H. Rahmat Saleh, Lc. yang akan mendampingi jamaah selama 27 hari di Tanah Suci.

Apresiasi untuk Konsistensi PT Annur Maarif

Dalam sambutannya, H. Aminuddin memberikan apresiasi tinggi kepada manajemen PT Annur Maarif atas komitmen mereka dalam memberikan pelayanan terbaik serta kepastian keberangkatan bagi jamaah haji khusus di tengah ketatnya regulasi penyelenggaraan haji tahun ini.

BACA JUGA  Dirjen Haji Cek Hotel dan Bagikan Kartu Nusuk ke Jemaah di Makkah:Jaga dengan Baik

“Selamat kepada Ibu dan Bapak calon jamaah haji yang insyaAllah besok akan bertolak ke Jeddah. Saya tegaskan, kalian telah memilih biro perjalanan yang tepat. Jangan khawatir dengan isu-isu yang ramai di media sosial. Manajemen Annur Travel telah menyiapkan segalanya dengan sangat matang dan lengkap,” ujar Aminuddin.

Ia juga menyinggung soal kendala terkait aplikasi nusuk yang sempat menjadi sorotan publik. Menurutnya, PT Annur Maarif telah mengambil langkah antisipatif dengan menggandeng syarikat penyedia layanan yang resmi dan terpercaya.

“Persoalan nusuk yang sempat ramai di sosial media tidak perlu dikhawatirkan. PT Annur memiliki pengalaman panjang dalam menghadapi situasi seperti ini. Dengan izin Allah, seluruh jamaah akan terlayani dengan baik,” tambahnya.

BACA JUGA  Visa Haji Reguler 2025 Hampir Tuntas, 99,98 Persen Sudah Terbit

Doa dan Harapan untuk Ibadah Haji yang Mabrur

Dalam kesempatan yang sama, Ustadz H. Rahmat Saleh, Lc. selaku pembimbing ibadah haji, mengajak seluruh jamaah untuk menjalani rangkaian ibadah dengan hati yang ikhlas dan penuh ketawakalan.

“Kami dari tim pembimbing akan mendampingi jamaah selama 27 hari di Tanah Suci. Semoga segala bentuk pelayanan yang diberikan oleh Annur Travel menjadi pahala jariyah, bukan hanya untuk manajemen, tetapi juga untuk seluruh jamaah,” tutur Ustadz Rahmat.

Acara manasik dan pelepasan diakhiri dengan doa yang dipimpin oleh Prof. Dr. H. Andi Aderus, Lc., MA., yang memohonkan keselamatan dan kelancaran bagi seluruh jamaah mulai dari keberangkatan, pelaksanaan ibadah, hingga kembali ke tanah air dalam keadaan sehat dan membawa predikat haji mabrur.

BACA JUGA  Wamenag Tinjau Sektor 3 As-Syisyah Daker Makkah: Soroti Regulasi Baru Layanan Kesehatan dan Skema Armuzna

Annur Maarif: 25 Tahun Melayani Jamaah Haji dan Umrah

Diketahui, PT Annur Maarif merupakan biro perjalanan haji dan umrah sekaligus Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) yang telah berkiprah selama lebih dari dua dekade. Dengan pengalaman 25 tahun, Annur Travel kini hadir di berbagai kota besar di Indonesia dan dikenal luas sebagai pionir travel modern dalam pelaksanaan haji, umrah, serta halal tour.

Konsistensi pelayanan dan profesionalisme yang diterapkan menjadikan PT Annur Maarif sebagai salah satu biro perjalanan yang dipercaya masyarakat luas dalam mewujudkan impian beribadah ke Tanah Suci secara aman, nyaman, dan penuh keberkahan.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

LIPUTAN HAJI 2025

Komando Sunyi Menuju Arafah: Dr. Bunyamin dalam Misi Iman dan Tanggung Jawab

Published

on

Kitasulsel—Makkah—Mentari belum tinggi ketika langkah cepat Dr. Bunyamin mulai menembus lorong-lorong sempit di kawasan Misfalah, Makkah. Udara pagi itu masih membawa sejuk sisa malam, tapi di wajahnya terlihat ketegasan dan kegelisahan. Ia tahu, hari ini bukan hari biasa. Ini adalah hari dimulainya puncak perjalanan spiritual umat Islam — hari di mana jamaah haji dari seluruh dunia mulai bergerak menuju Arafah, untuk wukuf.

Namun, di balik semua kesakralan itu, ada satu janji yang membebaninya sejak pagi: tidak boleh ada satu pun jamaah Indonesia yang tertinggal dari wukuf. Tidak seorang pun.

Misi Pagi: Mengejar Waktu, Menjaga Martabat

Pukul 06.00 pagi, Dr. Bunyamin—Tenaga Ahli Menteri Agama RI Bidang Haji, Umrah, dan Hubungan Luar Negeri—sudah menyambangi sektor 8, 9, dan 10 di Misfalah. Wajahnya serius, suaranya tajam, namun tetap tenang. Kepada syarikah, penyedia layanan transportasi dan logistik jamaah, ia memberikan instruksi jelas.

BACA JUGA  Dirjen Haji Cek Hotel dan Bagikan Kartu Nusuk ke Jemaah di Makkah:Jaga dengan Baik

“Saya tidak ingin jamaah-jamaah kami dari Indonesia menunggu terlalu lama. Semua sudah kita sepakati. Tidak ada alasan untuk menunda-nunda.”

Perintah itu bukan sekadar tuntutan birokrasi. Itu adalah bentuk tanggung jawab. Sebab di balik setiap kursi bus, ada harapan, ada air mata, ada doa-doa yang dilafalkan bertahun-tahun oleh para jamaah dari kampung-kampung kecil di Nusantara. Mereka yang menjual tanah, menggadaikan sawah, dan menabung seumur hidup, hanya untuk sampai ke titik ini—wukuf di Arafah.

Bukan Sekadar Transportasi, Tapi Kepercayaan

Setelah menyisir Misfalah, Dr. Bunyamin bergerak ke sektor 4, 5, 6, dan 7. Di sana, masalah lain muncul. Bus datang terlambat, dan ketika bus siap, sebagian jamaah belum. Satu per satu kendala itu ia hadapi. Tidak dengan emosi, tetapi dengan pendekatan manusiawi.

“Ini masalah teknis. Bisa kita atasi. Tapi butuh ketegasan dan komunikasi yang cepat,” ujarnya kepada tim lapangan.

BACA JUGA  Wamenag Tinjau Sektor 3 As-Syisyah Daker Makkah: Soroti Regulasi Baru Layanan Kesehatan dan Skema Armuzna

Ada kalanya petugas bingung. Ada yang tampak kelelahan. Tapi kehadiran Dr. Bunyamin seperti suntikan semangat. Ia tidak datang untuk mencari kesalahan, melainkan untuk memastikan sistem bekerja—agar para tamu Allah dapat menyempurnakan ibadahnya dengan tenang.

Dialog dan Diplomasi di Sektor 1

Di sektor 1, situasi berbeda. Permasalahan kembali muncul, dari syarikah yang berbeda. Namun, pendekatan yang sama diterapkan. Dengan komunikasi terbuka dan diskusi intens, akhirnya syarikah memberikan jaminan bahwa seluruh jamaah Indonesia akan diberangkatkan tepat waktu.

“Ini bukan hanya soal teknis,” kata Dr. Bunyamin kemudian. “Ini tentang amanah. Kita membawa kepercayaan jutaan keluarga di tanah air.”

Senja di Arafah: Menjaga Kenyamanan di Puncak Ibadah

Menjelang sore, setelah semua titik dibereskan, Dr. Bunyamin tidak lantas kembali ke posnya. Ia justru menuju Arafah. Di sana, tenda-tenda besar mulai dipenuhi jamaah. Ia menyusuri barisan tenda satu per satu, mengecek kelayakan, mengevaluasi kenyamanan, dan memastikan tidak ada jamaah yang tercecer.

BACA JUGA  Sinergi Lintas Sektor Petugas Haji Sukses Urai Permasalahan Koper Jemaah yang Tercecer

Di tengah deru angin padang Arafah, ia berhenti sejenak. Melihat seorang jamaah lansia duduk tenang dengan Al-Qur’an di tangannya. Di matanya, ada air bening. Mungkin bahagia. Mungkin haru. Atau mungkin keduanya.

Dr. Bunyamin mengangguk. “Inilah tujuan akhir kita. Ini yang harus kita jaga.”

Haji Adalah Soal Hati

Bagi sebagian orang, haji mungkin sekadar ritual. Tapi bagi Dr. Bunyamin dan timnya, haji adalah urusan hati. Menjaga prosesnya adalah menjaga nilai-nilai kemanusiaan, pelayanan, dan komitmen kepada rakyat.

Sidak hari itu bukan hanya bentuk pengawasan. Itu adalah bentuk cinta, kepada bangsa, kepada umat, dan kepada tugas yang telah diamanahkan.

Dan ketika malam turun di padang Arafah, satu demi satu tenda terisi oleh jamaah Indonesia yang siap menyempurnakan rukun Islam kelima, satu hal telah menjadi pasti:

Tidak ada yang tertinggal.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel