Connect with us

Kementrian Agama RI

Peaceful Muharam, Pasangan Nikah Massal Ikuti Bimbingan Perkawinan Kemenag

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Masih dalam semangat menyambut Tahun Baru Islam 1447 H, Kementerian Agama menggelar Bimbingan Perkawinan (Bimwin) bagi 100 pasangan suami istri.

Kegiatan ini berlangsung dua hari, 3-4 Juli 2025, di Jakarta, sebagai lanjutan dari perhelatan nikah massal yang sebelumnya digelar di Masjid Istiqlal.

Kegiatan yang merupakan rangkaian dari Peaceful Muharam ini bertujuan mempersiapkan pasangan pengantin agar lebih siap menjalani kehidupan pernikahan secara lahir dan batin, serta mewujudkan keluarga yang harmonis, kuat, dan sejahtera.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Abu Rokhmad, mangatakan, pernikahan adalah bagian dari ajaran agama yang harus dijalani dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.

“Pasangan ini sedang menjalankan syariat. Nikah itu jalan hidup, sunnah, dan ajaran. Maka pernikahan harus dilakukan, bukan ditakuti. Jangan bilang marriage is scary. Justru banyak keberkahan yang lahir dari pernikahan,” ujar Abu Rokhmad di Jakarra, Kamis (3/7/2025).

BACA JUGA  Puluhan Influencer Siap Berbagi Inspirasi pada Santri Summit 2025

Ia juga menekankan pentingnya pencatatan pernikahan secara resmi agar pasangan suami istri dan anak-anak mereka terlindungi secara hukum oleh negara.

“Pernikahan yang tercatat memiliki bukti legal, yaitu buku nikah, yang akan melindungi keluarga di masa depan. Ini penting, dan perlu disampaikan juga kepada masyarakat sekitar agar sadar betapa pentingnya pencatatan nikah,” imbuhnya.

Senada dengan itu, Direktur Bina KUA dan Keluarga Sakinah, Cecep Khairul Anwar, menekankan makna pernikahan dalam pandangan Islam. Ia mengutip Al-Qur’an yang menyebut pernikahan sebagai mitsaqan ghalizha atau perjanjian yang kokoh.

“Istilah mitsaqan ghalizha hanya disebutkan dalam tiga konteks: para Nabi Ulul Azmi, Bani Israil, dan pernikahan. Artinya, pernikahan memiliki kedudukan yang sangat agung, setara dengan amanah besar para nabi,” jelasnya.

BACA JUGA  Jelang Arus Mudik Lebaran,Menag RI Minta Mesjid Buka 24 Jam Untuk Tempat Istirahat Pemudik

Cecep juga mengungkapkan, untuk membangun keluarga sakinah, mawaddah, dan rahmah, dibutuhkan bekal ilmu dan keterampilan, terutama dalam hal komunikasi, pengelolaan keuangan, kesehatan, hingga psikologi keluarga. “Karena itu, pemerintah menghadirkan program Bimwin.

Materi yang disampaikan sangat lengkap dan relevan untuk kehidupan berumah tangga,” jelasnya. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Lewat FGD KUB, Dr. Bunyamin M. Yapid Serukan Penguatan Moderasi dan Ekoteologi

Published

on

Kitasulsel—Sidoarjo—Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur (Kanwil Kemenag Jatim) menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema Peran dan Fungsi Pokja Kerukunan Umat Beragama (KUB), Selasa (19/8/2025), di Aula Al-Ikhlas Kanwil Kemenag Jatim.

Kegiatan ini menghadirkan Bunyamin M. Yapid, Tenaga Ahli Menteri Agama RI, sebagai narasumber utama. Ia memaparkan isu-isu strategis terkait kerukunan umat beragama serta arah kebijakan terbaru Kementerian Agama.

Hadir dalam forum tersebut, Kepala Kanwil Kemenag Jatim Akhmad Sruji Bahtiar, didampingi Kasubbag TU, para kepala bidang, Pembimas, ketua tim, serta pegawai Kanwil. Selain itu, turut hadir undangan dari satuan kerja Kementerian Agama kabupaten/kota se-Jawa Timur.

Pentingnya Toleransi sebagai Fondasi Damai

Dalam sambutannya, Akhmad Sruji Bahtiar menegaskan bahwa kerukunan umat beragama merupakan fondasi terciptanya kehidupan yang tenteram.

BACA JUGA  Puluhan Influencer Siap Berbagi Inspirasi pada Santri Summit 2025

“Manusia perlu hidup damai, tenteram, dan bahagia. Hal ini bisa diwujudkan bila kita mampu membangun toleransi. Suka atau tidak suka, kita harus mengakui bahwa kita diciptakan berbeda. Dari perbedaan itu lahir toleransi, dari toleransi tumbuh sikap moderat, dan dari sikap moderat muncul saling menghargai. Perdamaian hanya bisa tercapai dengan ikhtiar bersama,” ungkapnya.

Ia berharap melalui forum ini terbangun penguatan bersama untuk menjaga kerukunan, sehingga lahir moderasi dan toleransi yang semakin kokoh di masyarakat.

Kurikulum Cinta dan Peran ASN Kemenag

Dalam pemaparannya, Bunyamin menyampaikan bahwa Kemenag sejak awal hadir untuk meredam isu-isu yang berpotensi mengganggu persatuan bangsa. Salah satu terobosan terbaru adalah Kurikulum Cinta yang diluncurkan Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar.

BACA JUGA  Menag RI dan Yordania Perkuat Kerja Sama Pendidikan dan Moderasi Beragama

“Kurikulum ini dibangun atas lima nilai utama: cinta kepada Tuhan Yang Maha Esa, cinta kepada diri dan sesama, cinta kepada ilmu pengetahuan, cinta kepada lingkungan, serta cinta kepada bangsa dan negara,” jelasnya.

Bunyamin menekankan, Kurikulum Cinta perlu ditanamkan sejak dini melalui RA, madrasah, pesantren, hingga perguruan tinggi. Nilai-nilainya juga dapat disebarkan melalui pengajian, khutbah, maupun media sosial agar menjangkau masyarakat luas.

“Jika ini dilakukan terus-menerus, 40–50 tahun ke depan Indonesia bisa tetap saling damai,” ujarnya.

Ia juga menegaskan peran penting ASN Kemenag sebagai motor penggerak kerukunan umat. Dengan struktur kelembagaan yang menjangkau hingga tingkat desa, pesan kerukunan dapat lebih efektif diterima masyarakat.

BACA JUGA  Kajian di BMKG, Menag Ungkap Makna Wudu dalam Perspektif Sains

“Mari kita serukan kerukunan umat beragama, jangan sebarkan berita negatif,” tegasnya.

Ekoteologi dan Pesan Kebangsaan

Selain membahas moderasi beragama, Bunyamin juga menyinggung pentingnya Ekoteologi sesuai Asta Protas Kemenag, yaitu pendekatan teologis yang mengaitkan ajaran agama dengan pelestarian lingkungan dan keberlanjutan.

Menutup paparannya, ia mengajak seluruh elemen bangsa menjaga keberagaman sebagai anugerah Tuhan.

“Mari sebagai warga negara Indonesia yang beragama, kita jaga lukisan Tuhan agar tercipta kerukunan dan kedamaian di negeri ini,” pungkasnya.

Acara ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif. Peserta dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Timur tampak antusias menyampaikan pertanyaan dan pandangan, guna memperkuat sinergi menjaga kerukunan umat beragama di daerah masing-masing.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel