Kementrian Agama RI
Lewat Puisi, Menag Sentil Dominasi Algoritma atas Wahyu Ilahi

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama Nasaruddin Umar tampil membaca puisi dalam ‘Sasana Sastra: Membaca 80 Tahun Indonesia’ di Jakarta. Acara ini diselenggarakan Kementerian Kebudayaan dengan tema “Yang Hening dalam Gejolak: Spiritualitas dan Kebangsaan”.
Dalam setting ruangan yang temaram, Menag membaca dua puisi karya sastrawan besar Indonesia, yaitu “Tuhan Kita Begitu Dekat” karya Abdul Hadi W.M. dan “Sajak Atasnama” karya KH. Mustofa Bisri (Gus Mus). Diiringi musik flute, Menag melantunkan bait demi bait, mengantar pesan pada para pendengar.

Pesan itu antara lain bahwa kedekatan dengan Tuhan bukan diraih lewat simbol-simbol kosong atau kekerasan yang mengatasnamakan agama, tetapi melalui kesadaran spiritual, kasih sayang, dan kerendahan hati.
Tidak hanya membacakan puisi dari sastrawan, Menag juga berbagi penggalan bait yang ia tulis sendiri saat berada di Tanah Suci Mekkah. Penggalan tersebut ia beri judul “Algoritma yang Lebih Kuat daripada Wahyu”, yang berisi refleksi tentang bagaimana algoritma digital dan notifikasi media sosial kini lebih banyak mempengaruhi hidup manusia ketimbang wahyu atau ilham dari Tuhan.

Beberapa penggalan yang ia bacakan berbunyi,
“Tapi kini, kita lebih percaya notifikasi daripada ilham, lebih tunduk kepada notifikasi trending daripada panggilan langit subuh. Wahyu dibuka hanya saat ṣubāt, sementara algoritma kita refresh setiap lima menit.”
Melalui bait tersebut, Menag mengajak pendengar yang hadir untuk merenungkan teknologi yang terlalu mendominasi dalam kehidupan sehari-hari, di mana manusia perlahan-lahan kehilangan kepekaan terhadap suara hati dan ajakan ibadah.
Puisi itu ditutup dengan bait yang mendalam,
“Ketika algoritma lebih kuat daripada wahyu, kita tahu bahwa semua ini telah memindahkan kiblatnya dari langit ke layar.”
Menag menegaskan bahwa ini bukan sekadar kritik, tetapi ajakan untuk kembali menata relasi spiritual di tengah kemajuan dunia digital.
Lebih lanjut, Menag juga menanggapi beberapa karya sastra yang telah dibacakan oleh penampilan sebelumnya. Ia mengaku terpukau dengan sejumlah puisi yang bercerita tentang kematian yang menurutnya menggambarkan perjalanan manusia menuju kepulangan kepada Tuhan.
“Puisi-puisi ini mengingatkan kita bahwa sejauh apa pun kita melangkah, pada akhirnya kita akan kembali ke pangkuan-Nya. Innalillahi wa inna ilaihi raji’un,” tutup Menag.
Acara sastra budaya ini juga dihadiri oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan jajarannya, Kepala Perpustakaan Nasional E. Aminudin Aziz, serta sejumlah tokoh sastra dan budaya, termasuk Taufiq Ismail, salah satu tokoh sastra penting di Indonesia. (*)
Kementrian Agama RI
Menag dan Puluhan Guru Agama Hadiri Pembekalan Sekolah Rakyat

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama Nasaruddin Umar menghadiri Pembekalan bagi Guru dan Kepala Sekolah pada Sekolah Rakyat. Giat yang diselenggarakan Kementerian Sosial di Jakarta, Jumat (22/8/2025) ini diikuti 154 kepala sekolah dan 2.221 guru sekolah rakyat, termasuk puluhan agama.
Menag hadir dengan mengenakan seragam hijau tua lengkap dengan topi, sama seperti yang dikenakan para peserta pembekalan. Tiba di lokasi, Menag sempat menyapa para peserta sambil berjalan menuju tempat duduk utama.

Pembekalan ini dihadiri Presiden Prabowo Subianto yang sekaligus memberikan keynote speech. Presiden Prabowo menegaskan bahwa kemerdekaan sejati salah satunya adalah merdeka dalam belajar.
Ia menekankan pentingnya peran pendidikan dalam membangun masa depan bangsa, serta menyebut Program Sekolah Rakyat sebagai salah satu bentuk nyata upaya pemerintah dalam menciptakan keadilan akses pendidikan di negeri ini.

“Kita memiliki kekayaan sumber daya alam yang luar biasa. Yang kita butuhkan adalah anak-anak bangsa yang mampu mengelola kekayaan itu. Di sinilah peran penting pendidikan,” ujar Presiden Prabowo.
Presiden yakin, melalui pendidikan, Indonesia dapat mandiri secara ekonomi. “Dengan pendidikan yang baik, kita bisa membangun pabrik mobil sendiri, memproduksi pesawat, bahkan kapal sendiri. Indonesia bisa berdiri di kaki sendiri,” imbuhnya.
Ia juga mengapresiasi guru dan kepala sekolah yang telah membina dan mendidik para siswa. Menurutnya, profesi guru adalah pekerjaan yang sangat mulia dan berperan besar dalam memutus rantai kemiskinan.
Presiden Prabowo juga mengucapkan terima kasih kepada para menteri kabinet, termasuk Menteri Agama, yang telah bekerja keras menyukseskan program-program pendidikan.
Ia mengungkapkan bahwa saat ini sudah berdiri 100 Sekolah Rakyat, dan ke depan akan dibangun 165 sekolah tambahan untuk memperluas akses pendidikan berkualitas bagi masyarakat.
“Ini adalah cita-cita kita bersama, yaitu memajukan pendidikan nasional, dan Sekolah Rakyat menjadi bagian penting dari perjuangan itu,” tegasnya.
Kepada para guru dan kepala sekolah, Presiden Prabowo berpesan agar menjaga dan membimbing anak-anak didik sebagai aset masa depan bangsa. Ia juga mengingatkan para siswa untuk selalu menghormati guru sebagaimana mereka menghormati orang tua sendiri.
Acara pembekalan ini dihadiri oleh jajaran Kabinet Merah Putih, para guru dan kepala sekolah sekolah rakyat, serta siswa perwakilan dari Sekolah Rakyat di berbagai daerah. (*)
-
2 tahun ago
Informasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
Politics11 bulan ago
Indo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
1 tahun ago
Tangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
1 tahun ago
Pj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
2 tahun ago
Video Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
1 tahun ago
IBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur
-
3 tahun ago
Dari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
-
1 tahun ago
Duet Birokrat dan Legislatif, NasDem Usung Syahar-Kanaah di Pilkada Sidrap
You must be logged in to post a comment Login