Connect with us

Buka Musda IKA Unhas Bone, Danny Titip Pesan Utamakan Kolaborasi dan Komunikas

Published

on

Kitasulsel—Bone—Ketua Ikatan Alumni (IKA) Universitas Hasanuddin (UNHAS) Wilayah Sulawesi Selatan, Moh. Ramdhan Pomanto menitip pesan untuk tetap menjaga kolaborasi dan komunikasi antar alumni.

Hal itu disampaikan saat membuka resmi Musyawarah Daerah (Musda) IKA UNHAS Bone, di Hotel Novena, Minggu (26/02/2023).

Danny mengatakan dengan adanya kolaborasi antar alumni ini diharapkan mampu membawa nama baik almamater untuk lebih bermanfaat bagi masyarakat.

“Almamater ini identitas kita. Bagaimana kita membawa nama almamater ini untuk berkontribusi bagi pembangunan daerah yang manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh banyak masyarakat,” ucapnya.

Dengan mengusung tema “Berfikir Global Bertindak Lokal”, Danny mengatakan Musda menjadi wadah untuk berhimpun dengan baik. Wadah pemecahan masalah dan berfikir kreatif demi masa depan.

Selain itu, Ia melihat kegiatan ini merupakan salah satu langkah untuk membuat Sulsel khususnya Kabupaten Bone menjadi unggul.

Olehnya, Danny mengajak Alumni UNHAS untuk bertanggung jawab terhadap wilayahnya masing-masing.

Kesempatan ini pula dimanfaatkan Danny untuk menyemangati ratusan peserta Musda untuk kompak dan menjadi contoh pemersatu yang memiliki potensi baik.

Untuk itulah, Danny berharap agar kegiatan Musda ini bisa berjalan dengan lancar dan melahirkan formasi-formasi pengurus yang ingin bekerja mengedepankan kepentingan masyarakat.

“Atas nama pengurus wilayah Sulsel. Mari kita sukseskan Musda dengan seluruh rangkaiannya. Tujuan kita ini untuk menjaga silaturahmi kita kemudian mengangkat harkat citra almamater kita,” harap Danny.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

LIPUTAN HAJI 2025

Lepas Jabatan, Turun ke Lapangan: H. Zamroni Aziz, Pelayan Tamu Allah dari NTB

Published

on

Kitasulsel—Mekkah—Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Barat (Kakanwil Kemenag NTB), H. Zamroni Aziz, memilih peran berbeda saat bertugas di Tanah Suci. Bukan sekadar mengawasi dari kejauhan, Zamroni turun langsung ke lapangan, menjadi pelayan bagi para jemaah haji dari NTB.

Di tengah suhu panas dan padatnya aktivitas ibadah, Zamroni justru semakin aktif hadir di tengah jemaah. Ia mengantar lansia menuju lokasi ibadah, memantau kualitas konsumsi, hingga mendampingi jemaah yang dirawat di fasilitas kesehatan.

“Kami di sini bukan untuk dihormati. Tugas kami adalah melayani tamu-tamu Allah sebaik-baiknya,” ujar Zamroni kepada Media Ini di sela kunjungan ke pemondokan jemaah NTB di Mekkah, Sabtu (15/6/2025).

Hadir untuk Melayani, Bukan Dilayani

Zamroni dikenal sebagai pemimpin yang tidak berjarak. Sikap itu ia bawa pula ke Tanah Suci. Ia tidak segan duduk bersama jemaah, menyapa mereka satu per satu, bahkan ikut membantu mengangkat barang bawaan ketika jemaah baru tiba.

Langkahnya tersebut mendapat apresiasi dari banyak jemaah. Bagi mereka, kehadiran Kakanwil yang langsung mendampingi di lapangan memberi rasa aman dan nyaman.

“Pak Zamroni sering keliling ke kamar-kamar jemaah, tanya langsung apa yang kurang. Rasanya kami dilayani seperti keluarga,” ujar Suharti, salah satu jemaah asal Lombok Timur.

Tugas Negara yang Ia Anggap Ibadah

Dalam proses penyelenggaraan ibadah haji, peran Kakanwil cukup strategis. Ia menjadi penghubung utama antara jemaah, petugas, dan pemerintah pusat. Namun bagi Zamroni, tugas ini bukan hanya tanggung jawab birokrasi.

“Melayani jemaah adalah ibadah. Mereka datang membawa harapan dan doa-doa besar. Kami tidak boleh lalai,” katanya.

Ia juga menekankan pentingnya keikhlasan dalam setiap langkah pelayanan. Menurutnya, sikap rendah hati adalah bekal utama dalam menjalani tugas mulia ini.

Menjadi Teladan di Tanah Para Nabi

Selain sebagai pejabat, Zamroni juga melihat keberadaannya di Tanah Suci sebagai kesempatan memperbaiki diri. “Setiap kali melihat Ka’bah, kita disadarkan bahwa semua yang kita miliki di dunia ini sementara. Yang kekal adalah amal,” tuturnya.

Meski sibuk, ia selalu menyempatkan waktu untuk beribadah bersama jemaah. Momen ini ia manfaatkan untuk memberikan semangat, terutama bagi jemaah lansia dan disabilitas.

Komitmen untuk Pelayanan Haji yang Lebih Baik

Dalam beberapa tahun terakhir, pelaksanaan haji asal NTB mendapat apresiasi karena dinilai tertib dan efisien. Salah satu faktornya adalah kepemimpinan yang berorientasi pada pelayanan umat, bukan pencitraan.

“Evaluasi kami lakukan terus-menerus. Harus ada peningkatan dari sisi transportasi, kesehatan, hingga konsumsi,” jelas Zamroni.

Ke depan, ia berharap seluruh petugas haji menjadikan pengabdian ini sebagai ladang amal, bukan sekadar rutinitas tahunan.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel