Connect with us

Bertandang ke Wajo, Tokoh Masyarakat: DP itu Warani na Malempu’ Macca na Magetteng

Published

on

Kitasulsel—Wajo—– Sepak terjang Moh. Ramdhan ‘Danny’ Pomanto selama menjalankan roda pemerintahan di Kota Makassar selama dua periode berjalan kembali menuai apresiasi.

Apresiasi atas kinerja Danny Pomanto kali ini datang dari tokoh masyarakat Manjauleng Kabupaten Wajo, Andi Atte Jamaro Pakki.

Andi Atte menyebut Danny Pomanto memiliki semua indikator dan nilai pemimpin ideal yang diyakini oleh masyarakat Bugis-Makassar.

“Ini Pak Danny warani na malempu’, macca na magetteng,” ujar Andi Atte saat berjumpa Danny Pomanto di Wajo, Jumat (5/5).

Dalam falsafah Bugis, apa yang disampaikan Andi Atte memiliki makna: berani dan jujur, cerdas dan teguh dalam pendirian.

“Saya ini dulu sekretaris tim pemenangan Prof. Nurdin Abdullah, saya perhatikan kiprah Pak Danny, apa yang dia lakukan betul-betul untuk warganya. Banyak inovasi dan prestasi yang lahir dari kepemimpinannya,” jelas Andi Atte.

Menanggapi Andi Atte, Danny Pomanto dengan rendah hati menyampaikan bahwa dirinya hanyalah orang biasa yang berasal dari lorong kecil di Makassar yang diamanahkan lalu mewakafkan diri untuk kemashlatan orang banyak.

Dia menegaskan bahwa dirinya hanya berusaha memberikan yang terbaik untuk warganya. Apa yang dilakukannya semata-mata sebagai bentuk menjalankan amanah yang diberikan.

“Saya ini orang biasa, tapi satu hal yang pasti saya selalu berusaha berikan yang terbaik bagi warga saya,” ungkap Danny Pomanto.

Perjumpaan nan akrab tersebut diisi percakapan dengan warga setempat. Sekadar silaturahmi sambil menyampaikan keluh kesah kepada Danny Pomanto. Bahkan banyak dari warga yang berharap agar Danny Pomanto mau naik ke tingkat yang lebih tinggi.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

LIPUTAN HAJI 2025

Lepas Jemaah Haji Kloter Perdana, Menag: Jaga Niat dan Kesehatan

Published

on

Kitasulsel—Jakarta—Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar melepas keberangkatan kloter pertama jemaah haji Indonesia tahun 2025 dengan pesan yang sarat makna. Dalam sambutannya, Menag menegaskan bahwa haji bukan sekadar perjalanan fisik, melainkan perjalanan spiritual menuju langit, yang penuh dengan kesucian dan pengorbanan.

“Perjalanan haji ini bukan perjalanan biasa. Ini adalah perjalanan ke langit. Karena itu, perbaikilah niat, karena keikhlasan adalah vitamin paling kuat dalam menjalankan ibadah ini,” ujar Menag Nasaruddin di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Rabu (1/5/2025).

Menag mengingatkan, tidak semua orang mendapat undangan dari Allah untuk berhaji. “Ratusan juta umat Islam di dunia, tetapi yang diundang hanya segelintir. Maka jagalah kesucian perjalanan ini, jangan sampai energi tersedot oleh hal-hal yang tidak perlu,” pesan Menag saat melepas 393 jemaah haji kloter pertama asal embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG-01).

Doa dari Pemerintah, Imbauan untuk Jaga Kesehatan

Dalam kesempatan yang sama, hadir pula Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal, Menkes Budi Gunadi Sadikin, Menhub Dudy Purwagandhi, Kepala BPKH Fadhlul Imansyah, perwakilan Badan Penyelenggara Haji (BPH), serta Deputi Bidang Koordinasi Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa Kemenko PMK Warsito.

Wakil Ketua DPR Cucun Ahmad Syamsurijal mengapresiasi kinerja Kemenag dan BPH yang telah bersinergi untuk mewujudkan penyelenggaraan haji yang lebih baik. “Terima kasih atas kerja samanya untuk mewujudkan pelayanan haji yang semakin baik,” kata Cucun.

Ia juga mengingatkan jemaah agar senantiasa mendoakan para pemimpin bangsa di tempat-tempat mustajab di Tanah Suci. “Bapak Ibu adalah duta bangsa. Jangan lupakan negeri ini dalam setiap doa,” ujarnya.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan perhatian khusus terhadap kesehatan jemaah. Ia menyebutkan, pada tahun 2023 tercatat lebih dari 773 jemaah haji Indonesia wafat, mayoritas karena penyakit jantung dan paru. Oleh karena itu, ia mengimbau jemaah menjaga kondisi sejak keberangkatan hingga pulang ke tanah air.

“Bapak Ibu, kalau ingin berbuat baik, jagalah kesehatan. Karena jika banyak jemaah tidak sehat, dampaknya bukan hanya pada diri sendiri, tetapi juga pada jemaah haji Indonesia di masa depan. Kondisi tingkat kesehatan jemaah ini bisa berdampak pada pembatasan kuota dan kenaikan premi asuransi bagi jemaah selanjutnya,” tegas Menkes.

Ia juga mengingatkan agar jemaah jangan sungkan menggunakan masker bila sudah merasa tidak fit. “Ini baik, agar jangan sampai menularkan kepada yang lain,” tuturnya.

Ia juga menyarankan agar jemaah senantiasa memantau kondisi kesehatannya. Menurutnya ada tiga indikator yang dapat menyebabkan serangan jantung, sebagai penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian jemaah haji. “Serangan jantung itu tidak muncul tiba-tiba, ada tiga indikatornya, yaitu darah tinggi, gula tinggi, kolesterol tinggi. Tiga indikator ini yang paling banyak memicu serangan jantung di tanah suci,” tambahnya.

Penegakan Aturan dan Fasilitas Baru

Menag mengingatkan pentingnya disiplin dalam mengikuti aturan haji, termasuk soal visa. Ia menegaskan, tidak ada toleransi bagi jemaah yang tidak memiliki visa haji resmi.

Pemerintah juga menyampaikan bahwa Indonesia mendapatkan kemudahan dari otoritas Saudi, termasuk kemudahan akses rumah sakit. Hal ini merupakan hasil dari lobi-lobi yang panjang dan upaya diplomatik pemerintah Republik Indonesia.

“Alhamdulillah, dengan sistem pemeriksaan kesehatan yang lebih ketat dan adanya pendampingan medis, angka kematian jemaah haji Indonesia tahun lalu menurun drastis dibanding tahun 2023,” jelas Menkes.

Senada dengan Menkes, Menag pun menutup pesannya dengan ajakan untuk kerja sama semua pihak. “Mari kita jaga kekompakan. Kami sudah menyiapkan segala sesuatunya, tetapi haji adalah ibadah yang penuh tantangan. Dengan ikhtiar, doa, dan niat yang lurus, insya Allah, semua bisa berjalan lancar,” ujarnya.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel