Hamna Faisal Buka Ruang Kreatifitas Pelukis di Lorong Wisata
Kitasulsel—MAKASSAR –– Kegiatan pelatihan melukis yang diselenggarakan di Lorong 55, Kelurahan Butung, Kecamatan Wajo, mendapat dukungan penuh dari Camat Wajo, Hamna Faisal.
“Dalam upaya untuk memberikan bimbingan dan ruang yang lebih luas bagi para seniman. Olehnya kami mengumpulkan mereka untuk mengembangkan karya seni mereka di lorong wisata,” ungkap Camat Wajo dalam keterangan persnya, Sabtu (27/5/2023)
Langkah ini diharapkan dapat membantu para pelukis dari delapan kelurahan di Kecamatan Wajo untuk mengembangkan bakat dan keterampilan mereka dalam melukis.
Lorong wisata, yang saat ini menjadi program andalan Pemerintah Kota Makassar, telah menarik perhatian banyak wisatawan dan pengunjung.
Dengan menggelar kegiatan melukis di lorong ini, para pelukis dapat turut berkontribusi dalam mempercantik lorong wisata di Kota Makassar.
Camat Wajo, Hamna Faisal, berharap pelukis-pelukis dari delapan kelurahan di kecamatan ini dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya.
Hamna menyadari bahwa melukis di lorong wisata akan memberikan peluang yang luar biasa bagi para seniman untuk mengekspresikan kreativitas mereka dan menunjukkan bakat mereka kepada khalayak yang lebih luas.
“Ke depan para pelukis juga memiliki kesempatan untuk mengikuti pameran-pameran seni lukis tingkat kota,” imbuhnya.
Hamna berkomitmen untuk terus mendukung dan memfasilitasi para seniman kanpas di kecamatan ini.
Ia berharap kegiatan pelatihan dan pengembangan ini dapat menjadi langkah awal yang positif dalam memajukan seni lukis di wilayah tersebut.
“Dengan dorongan dan dukungan yang kuat tidak tertutup kemungkinan Wajo akan melahirkan pelukis-pelukis handal di masa yang akan datang,” tutupnya.
PEMKOT
Naik! Hasil Evaluasi ‘Smart City’ Kota Makassar 3,64
Kitasulsel–MAKASSAR Kota Makassar berhasil mencatatkan nilai Smart City 3,64 dalam evaluasi tahap II program Gerakan Menuju Kota Cerdas (Smart City) 2024 yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Digital RI.
Evaluasi ini mencakup lima dimensi utama, yaitu kondisi awal program (baseline), keluaran (output), hasil yang diperoleh (outcome), dampak pada masyarakat (impact), dan keberlanjutan program percepatan inovasi.
Nilai yang sebelumnya berada di angka 3,14 pada 2023 kini naik menjadi 3,64 dari skala 4 (maksimum) di tahun 2024, mencerminkan kenaikan sebesar 0,5 poin pada penilaian ini.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Makassar, Ismawaty Nur, mengungkapkan rasa syukurnya atas capaian ini. Ia mengatakan pencapaian ini mengukuhkan Makassar sebagai Smart City.
“Kenaikan ini menjadi bukti bahwa Kota Makassar mampu memanfaatkan teknologi sebagai katalisator pembangunan berkelanjutan dan mengukuhkan sebagai kota dengan masa depan berbasis teknologi yang berkelanjutan,” ujarnya pada Senin, (23/12/2024).
Menurut Ismawaty, keberhasilan ini tidak lepas dari inovasi dan transformasi digital yang terus digalakkan Pemkot Makassar.
“Program-program berbasis teknologi, seperti sistem pelayanan publik online dan aplikasi penunjang kehidupan masyarakat, turut memberikan kontribusi signifikan terhadap penilaian ini,” ujarnya.
Kepala Bidang Aplikasi dan Informatika (Aptika), Andi Zulkarnain mengatakan sejumlah keunggulan Kota Makassar berdasarkan penilaian juri. Salah satu poin utama adalah komitmen kota dalam mengembangkan sistem digital yang terintegrasi dengan rencana kerja jangka pendek dan panjang, termasuk implementasi RPJMD.
“Kota Makassar juga diapresiasi atas pengelolaan risiko yang mencakup aspek elektronik dan non-elektronik. Hal ini menunjukkan kesiapan kota menghadapi tantangan digital di masa depan,” ungkap Zul.
Zul juga menambahkan, menurut juri kebijakan dan payung hukum terkait Smart City telah dibangun dengan baik menjadi poin penting.
“Infrastruktur yang mendukung, kerja sama eksternal, serta program-program yang meraih penghargaan nasional semakin memperkuat posisi Makassar dalam inisiatif Smart City ini,” tambahnya.
Selain itu, penyajian dokumen pendukung yang lengkap dan kemampuan tim Kominfo menjawab pertanyaan dengan relevansi dan detail mendapat apresiasi tinggi dari para juri.
Namun, Zul mengakui bahwa Makassar masih memiliki banyak catatan untuk diperbaiki. “Kami berkomitmen untuk segera mengevaluasi hasil penilaian ini dan mengoptimalkan program Smart City agar semakin berdampak positif bagi masyarakat,” tegasnya.
Untuk diketahui, Program Gerakan Menuju Kota Cerdas sendiri merupakan inisiatif kolaboratif pemerintah pusat untuk mendorong implementasi Smart City di 191 kabupaten/kota di Indonesia. Fokus utamanya adalah meningkatkan kualitas layanan publik dan pembangunan daerah berbasis teknologi. (*)
-
Politics3 bulan ago
Indo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
1 tahun ago
Informasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
6 bulan ago
Tangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
10 bulan ago
Pj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
9 bulan ago
IBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur
-
2 tahun ago
Video Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
7 bulan ago
Duet Birokrat dan Legislatif, NasDem Usung Syahar-Kanaah di Pilkada Sidrap
-
2 tahun ago
Dari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
You must be logged in to post a comment Login