Connect with us

Danny Pomanto Ajak Masyarakat Perkuat Toleransi di Momen Waisak

Published

on

KItasulsel–MAKASSAR,- Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengajak seluruh masyarakat untuk memperkuat toleransi dan silaturahmi antar umat beragama di momen Waisak 2567/2023.

Ajakan itu disampaikan Danny Pomanto saat memberikan sambutan pada acara Festival Waisak 2023, di Mall Phinisi Point, Minggu (4/06/2023) malam.

Kegiatan tersebut digelar Persatuan Umat Budha Indonesia (Permabudhi) Sulawesi Selatan dengan tema ‘Between The Lines’.

Danny Pomanto menyampaikan saat ini Makassar sudah keluar dari sepuluh besar kota intoleran. Itu menandakan bahwa semangat toleransi menjadi bagian dari cinta kita terhadap Kota Makassar.

“Maka di momen waisak ini, marilah kita perkuat toleransi kita dan mari kita terus perkuat silaturahmi,” kata Danny Pomanto.

Ia juga kerap memprotes jika Makassar disebut masuk sebagai kota paling tidak toleran. Pasalnya, saat ini Kota Makassar dipimpin kaum minoritas dari sisi suku.

Danny Pomanto bahkan menilai Makassar sebagai kota yang paling sangat toleran dengan kecerdasan politik sangat tinggi.

“Saya berulang-ulang bilang kalau kota ini intoleran wali kotanya bukan Danny Pomanto,” ujarnya.

“Saya adalah hasil daripada kota yang sangat toleran dan kota dengan kecerdasan politik yang tinggi,” tambah Danny Pomanto.

Pada kesempatan itu, Danny Pomanto kembali menggaungkan program Jagai’ Anakta sebagai upaya untuk menjaga Kota Makassar.

“Kalau semua orang menjaga anaknya saya yakin kota ini aman, begitu cara kita menjaga kota ini,” ucapnya.

Karena itu pada kesempatan ini mewakili pemerintah kota dan seluruh masyarakat Makassar, Danny Pomanto mengucapkan selamat Hari Waisak 2567/2023.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Nasional

Ketat,Polisi Gagalkan 71 CJH Pengguna Visa Kerja dan Kunjungan Untuk Berangkat Ketanah Suci

Published

on

KITASULSEL—JAKARTA — Upaya nekat puluhan warga Indonesia menunaikan ibadah haji secara ilegal berhasil digagalkan aparat kepolisian.

Sebanyak 71 calon jemaah diamankan di Bandara Soekarno-Hatta setelah diketahui hanya mengantongi visa kunjungan dan visa kerja, bukan visa haji resmi.

Pengungkapan kasus ini bermula dari pemeriksaan dokumen oleh petugas Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta.

Kecurigaan timbul ketika ditemukan ketidaksesuaian antara tujuan keberangkatan dan jenis visa yang dimiliki para calon jemaah.

“Petugas di lapangan melakukan pengecekan dokumen dan ternyata mereka tidak memiliki visa haji, melainkan visa kerja,” jelas Kasat Reskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta, Kompol Yandri Mono yang dikutip dari detik.com, Kamis (1/5/2025).

Setelah berkoordinasi dengan pihak kepolisian, tim gabungan membawa seluruh calon jemaah ke kantor polisi untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Dari hasil pendalaman, diketahui mereka berasal dari berbagai daerah seperti Jawa Timur, Kalimantan, dan Sulawesi, serta tergabung dalam kelompok berbeda.

Rupanya, keberangkatan ini difasilitasi oleh pihak travel dan perorangan yang menjanjikan ibadah haji dengan biaya antara Rp 50 juta hingga Rp 270 juta.

Para calon jemaah tergiur dengan janji bisa menunaikan haji tanpa harus menunggu antrean panjang secara resmi.

“Penangkapan ini dilakukan sejak 16 April hingga 28 April. Mereka tidak berasal dari satu kelompok, jumlahnya bervariasi mulai dari tiga sampai sepuluh orang per kelompok,” imbuh Kompol Yandri.

Setelah dilakukan pendataan, seluruh jemaah ilegal dipulangkan dan diberi penjelasan mengenai aturan resmi pelaksanaan ibadah haji.

Kepolisian juga melakukan penyelidikan terhadap pihak travel dan individu yang mengatur keberangkatan ini.

“Pihak yang mengkoordinir, baik travel maupun perorangan, sedang dalam pemeriksaan,” tegasnya. (Ibe)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel