Connect with us

Meriahkan MNEK 2023,Kepala UPTSPF SMPN 31 Makassar: 9 Duta Sekolah Kami Menampilkan Tarian Adat di Arena Event

Published

on

Kitasulsel–Makassar — UPT SPF SMPN 31 yang berlokasi di wilayah Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan ikut hadiri dan meriahkan MNEK 2023.

Hal ini dikatakan Drs.Anwar, M.Pd., kepala sekolah kepada awak media ini saat di temui di lokasi kegiatan, Senin (05/06/2023).

Ia mengatakan, perlu diketahui, kami menurunkan sebanyak 9 orang siswa(i) menampilkan tari tarian adat khas Sulsel sebagai bentuk dukungan kami di MNEK.

TNI AL akan menyelenggarakan Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2023 berskala internasional di Makassar dengan tema “Partnership To Recover and To Rise Stronger” dan akan diikuti oleh 36 negara Angkatan Laut, ucapnya.

Lanjut Drs.Anwar menjelaskan, sebanyak 36 Angkatan Laut dari berbagai negara juga ikut berpartisipasi, seperti : Amerika Serikat, Australia, Brazil, Brunei Darussalam, Bangladesh, Kamboja, Kanada, China, Chili, Fiji, India, Jepang, Kenya.

Selain itu, Republik Korea, Myanmar, Selandia Baru, Belanda, Oman, Filipina, Pakistan, Prancis, Papua Nugini, Qatar, Singapura, Sri Lanka, Spanyol, Rusia, Thailand, Turki, Timor Leste, Inggris, dan Vietnam.

Peserta yang terlibat, akan mengikuti beberapa kegiatan seperti Ice Breaking, International Fleet Review (IFR), International Maritime Security Symposium (IMSS), City Tour, City Parade, Fun Bike, Admiral Lunch, Bilateral Meeting, Welcome Dinner, Maritime Exhibition, dan Gala Dinner, pungkasnya.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Nasional

Ketat,Polisi Gagalkan 71 CJH Pengguna Visa Kerja dan Kunjungan Untuk Berangkat Ketanah Suci

Published

on

KITASULSEL—JAKARTA — Upaya nekat puluhan warga Indonesia menunaikan ibadah haji secara ilegal berhasil digagalkan aparat kepolisian.

Sebanyak 71 calon jemaah diamankan di Bandara Soekarno-Hatta setelah diketahui hanya mengantongi visa kunjungan dan visa kerja, bukan visa haji resmi.

Pengungkapan kasus ini bermula dari pemeriksaan dokumen oleh petugas Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta.

Kecurigaan timbul ketika ditemukan ketidaksesuaian antara tujuan keberangkatan dan jenis visa yang dimiliki para calon jemaah.

“Petugas di lapangan melakukan pengecekan dokumen dan ternyata mereka tidak memiliki visa haji, melainkan visa kerja,” jelas Kasat Reskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta, Kompol Yandri Mono yang dikutip dari detik.com, Kamis (1/5/2025).

Setelah berkoordinasi dengan pihak kepolisian, tim gabungan membawa seluruh calon jemaah ke kantor polisi untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Dari hasil pendalaman, diketahui mereka berasal dari berbagai daerah seperti Jawa Timur, Kalimantan, dan Sulawesi, serta tergabung dalam kelompok berbeda.

Rupanya, keberangkatan ini difasilitasi oleh pihak travel dan perorangan yang menjanjikan ibadah haji dengan biaya antara Rp 50 juta hingga Rp 270 juta.

Para calon jemaah tergiur dengan janji bisa menunaikan haji tanpa harus menunggu antrean panjang secara resmi.

“Penangkapan ini dilakukan sejak 16 April hingga 28 April. Mereka tidak berasal dari satu kelompok, jumlahnya bervariasi mulai dari tiga sampai sepuluh orang per kelompok,” imbuh Kompol Yandri.

Setelah dilakukan pendataan, seluruh jemaah ilegal dipulangkan dan diberi penjelasan mengenai aturan resmi pelaksanaan ibadah haji.

Kepolisian juga melakukan penyelidikan terhadap pihak travel dan individu yang mengatur keberangkatan ini.

“Pihak yang mengkoordinir, baik travel maupun perorangan, sedang dalam pemeriksaan,” tegasnya. (Ibe)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel