Connect with us

Camat Wajo Bentuk Tim Terpadu untuk Menangani Masalah Retribusi Sampah

Published

on

Kitasulsel—MAKASSAR — Camat Wajo, Hamna Faisal, terus menggalakkan kedisiplinan, evaluasi kebersihan wilayah, dan capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui retribusi sampah untuk tahun 2023.

Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, Hamna Faisal menyampaikan rencananya untuk melakukan upaya solutif dan inovatif dengan membentuk tim terpadu.

Ia memanggil sekcam, kasubag keuangan, dan lurah di Kecamatan Wajo untuk fokus pada prioritas program tersebut.

“Tujuan dari hal ini adalah agar seluruh tim memiliki visi yang sama dan dapat menjalankan program sesuai yang kita harapkan,” tandas Hamna Faisal, Senin (5/6/2023)

Dalam upaya mencapai target kebersihan dan retribusi sampah, Hamna Faisal mendelegasikan tugas kepada tim terpadu yang dipimpin oleh sekcam.

Tim Terpadu dengan Bantuan RT dan RW diharapkan dapat memberikan Solusi atas masalah kebersihan dan tunggakan Retribusi sampah di Kecamatan Wajo.

“Oleh karena itu, dibutuhkan kekompakan, fokus dengan tugas, dan kepekaan terhadap program strategis dan pelayanan kepada masyarakat,” ujar Hamna.

Ia juga mengungkapkan pentingnya mengikuti semua perkembangan dan melakukan evaluasi yang diperlukan, termasuk dalam hal pelayanan kepada masyarakat.

Dengan demikian, Camat Wajo berkomitmen untuk memperbaiki kedisiplinan dan kebersihan wilayah serta meningkatkan capaian PAD melalui retribusi sampah.

Dengan pembentukan tim terpadu, diharapkan permasalahan terkait pembayaran retribusi dapat diatasi dengan baik dan program-program strategis dapat berjalan sesuai harapan. (**)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Nasional

Ketat,Polisi Gagalkan 71 CJH Pengguna Visa Kerja dan Kunjungan Untuk Berangkat Ketanah Suci

Published

on

KITASULSEL—JAKARTA — Upaya nekat puluhan warga Indonesia menunaikan ibadah haji secara ilegal berhasil digagalkan aparat kepolisian.

Sebanyak 71 calon jemaah diamankan di Bandara Soekarno-Hatta setelah diketahui hanya mengantongi visa kunjungan dan visa kerja, bukan visa haji resmi.

Pengungkapan kasus ini bermula dari pemeriksaan dokumen oleh petugas Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta.

Kecurigaan timbul ketika ditemukan ketidaksesuaian antara tujuan keberangkatan dan jenis visa yang dimiliki para calon jemaah.

“Petugas di lapangan melakukan pengecekan dokumen dan ternyata mereka tidak memiliki visa haji, melainkan visa kerja,” jelas Kasat Reskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta, Kompol Yandri Mono yang dikutip dari detik.com, Kamis (1/5/2025).

Setelah berkoordinasi dengan pihak kepolisian, tim gabungan membawa seluruh calon jemaah ke kantor polisi untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Dari hasil pendalaman, diketahui mereka berasal dari berbagai daerah seperti Jawa Timur, Kalimantan, dan Sulawesi, serta tergabung dalam kelompok berbeda.

Rupanya, keberangkatan ini difasilitasi oleh pihak travel dan perorangan yang menjanjikan ibadah haji dengan biaya antara Rp 50 juta hingga Rp 270 juta.

Para calon jemaah tergiur dengan janji bisa menunaikan haji tanpa harus menunggu antrean panjang secara resmi.

“Penangkapan ini dilakukan sejak 16 April hingga 28 April. Mereka tidak berasal dari satu kelompok, jumlahnya bervariasi mulai dari tiga sampai sepuluh orang per kelompok,” imbuh Kompol Yandri.

Setelah dilakukan pendataan, seluruh jemaah ilegal dipulangkan dan diberi penjelasan mengenai aturan resmi pelaksanaan ibadah haji.

Kepolisian juga melakukan penyelidikan terhadap pihak travel dan individu yang mengatur keberangkatan ini.

“Pihak yang mengkoordinir, baik travel maupun perorangan, sedang dalam pemeriksaan,” tegasnya. (Ibe)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel