Connect with us

Antisipasi Kemarau Ekstrim, PDAM Makassar Turunkan Pompa Air Baku di Moncongloe

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Suhu udara yang sangat panas dan menyengat begitu terasa beberapa minggu belakangan ini melanda Kota Makassar serta beberapa kawasan lain di Sulawesi Selatan. Hal ini merupakan tanda bahwa musim kemarau telah tiba.

Hal ini tentulah sangat berdampak pada ketersediaan air baku yang ada di Bendungan Lekopancing yang memang merupakan bendungan tadah hujan.

Bendungan Lekopancing merupakan sumber air baku yang berjarak sekitar 28 Kilometer dari instalasi yang dimanfaatkan oleh Perumda Air Minum Kota Makassar untuk diolah menjadi air bersih pada Instalasi Pengolahan Air (IPA) Panaikang dan IPA Antang yang saat ini mengalami penurunan produksi air bersih akibat sumber air baku mengalami pendangkalan yang mengakibatkan beberapa kawasan di daerah timur dan utara Kota juga sangat berdampak karena banyak pelanggan yang tidak lagi mendapatkan air bersih secara maksimal dan merata.

Melihat kondisi tersebut, Perumda Air Minum Kota Makassar bersama PT Traya Tirta Makassar yang mengelola IPA 2 Panaikang, mulai hari ini, Selasa, 6 Juni 2023 menurunkan pompa suplesi di bawah Jembatan Nipa-Nipa Moncongloe untuk mengambil air baku di aliran Sungai Tello.

Direktur Umum dan Pelayanan Perumda Air Minum Kota Makassar, Indira Mulyasari Paramastuti yang biasa dipanggil ‘Inda’, turun langsung memantau dan melihat proses penurunan pompa air baku tersebut, “hari ini kita bersama-sama datang melihat dan memantau proses penurunan pompa air bakunya, diharapkan tambahan air baku ini dapat menutupi defisit air baku dari Bendungan Lekopancing yang mulai menurun akibat musim kemarau”, kata Inda.

Proses mulai penurunan sampai pengoperasian pompanya nanti, berlangsung sekitar 5-7 hari karena banyak proses yang mesti dilakukan misalnya penyambungan pipa, ujicoba mesin, dan lain-lain, “jadi bukan berarti sudah diturunkan langsung menyedot air, butuh proses dululah, karena akan dirangkaikan dulu alat-alat dan materialnya supaya bisa dioperasikan dengan baik dan tidak ada hambatan”, jelas Indira.

Harapan kita, semoga nanti dengan dioperasikan mesin pompa ini dan mulai mengambil air baku dan dialirkan masuk ke instalasi, maka produksi air kita akan bertambah dan supply air ke masyarakat di utara dan timur kota bisa ditambah dan dimaksimalkan debit dan tekanannya, paling tidak bisa mengurangi keluhan pelanggan yang tidak dapat air akibat musim kemarau.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag Resmikan Masjid Al Abduh di Palembang: Harapan Masjid Jadi Pusat Pemberdayaan Umat

Published

on

Kitasulsel—PALEMBANG — Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan harapannya agar masjid dapat difungsikan untuk memberdayakan masyarakat, sebagaimana masjid di zaman Rasulullah Saw. Harapan ini disampaikan Menag saat meresmikan Masjid Al Abduh di Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Sematang Borang, Kota Palembang, Sabtu (21/12/2024).

Menurut Menag, masjid di zaman Rasulullah SAW bukan hanya menjadi tempat ibadah mahdhoh semata. Lebih dari itu, masjid menjadi pusat peradaban, perekonomian, pendidikan, kajian, bahkan pusat pemerintahan, dan aktivitas lainnya.

“Masjid nabi itu bukan hanya tempat untuk salat. Hanya 10 persen fungsi masjid untuk salat, 80 sampai 90 persen untuk fungsi-fungsi lainnya,” sebut Menag.

“Masjid di zaman nabi berfungsi sebagai sekolah, rumah sakit, kantor pengadilan, balai pertemuan lintas agama, tempat pernikahan, khitanan, balai kesenian, baitul mal, dan lain sebagainya,” sambungnya.

“Jadi masjid berfungsi untuk memberdayakan masyarakat, bukan masyarakat memberdayakan masjid. Mari kita berupaya bagaimana masjid dapat memberdayakan umat. Mari kita jadikan masjid ini seperti masjid pada zaman Nabi,” tambahnya.

Menag juga minta masyarakat taat kepada ulama. Menurutnya, Indonesia dikenal sebagai negara yang damai dan toleran. Jangan sampai ada yang mengacak-acak kedamaian dan kerukunan Indonesia.

“Mari kita gunakan masjid secara proporsional. Mari kita berdakwah dengan cara mendekatkan orang yang jauh. Dakwah itu, orang yang jauh kita dekatkan ke masjid, bukan sebaliknya,” tutur Menag.

Irjen Polisi Muhammad Iqbal dalam sambutannya mewakili keluarga besar Muhammad Abduh, mengucapkan terima kasih atas kesediaan Menteri Agama hadir langsung meresmikan Masjid al Abduh.

“Terima kasih Bapak Menteri Agama dan semua yang hadir pada peresmian ini. Semoga Allah SWT membalas amal bapak dan ibu semuanya dengan timbangan kebaikan. Kami dari keluarga besar mohon doa agar Allah SWT meridhoi niat baik ini,” jelas Iqbal, yang saat ini menjabat sebagai Kapolda Riau.

Turut hadir dalam peresmian Masjid Al Abduh antara lain Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Mochammad Afifuddin, Tenaga Ahli Menteri Agama Muhammad Ainul Yaqin, Tenaga Ahli Bidang Hukum Kementerian Dalam Negeri H. Suhajar Diantoro, PJ. Gubernur Sumsel Elen Setiadi, Kapolda Sumsel Irjen Polisi Andi Rian R Djajadi, Pangdam II Sriwijaya diwakili Kapok Sahli Pangdam II Brigjen TNI Junaidi, Wakapolda Sumsel Brigjen Polisi M. Zulkarnain, Kakanwil Kemenag Sumsel H. Syafitri Irwan, Rektor UIN Raden Fatah Palembang Hj. Nyayu Khodijah, Kepala Balai Diklat Keagamaan Palembang H. Saefudin, Penasehat DWP Kemenag RI Hj. Helmi Halimatul Udhma Nasaruddin Umar, Ketua DWP Kanwil Kemenag Sumsel Hj. Emmilya Syafitri, serta tokoh masyarakat, dan tokoh agama. (*)

Continue Reading

Trending