Connect with us

Maju DPR RI, Deng Ical Resmikan Posko Sarang Lebah

Published

on

Kitasulsel—MAKASSAR – Memasuki kontestasi politik 2024, Mantan Wakil Wali Kota Makassar, Syamsu Rizal MI atau Deng Ical meresmikan posko pemenangannya di A.P. Pettarani, No 89, Sabtu (1/7/2023) malam.

Posko pemenangan ini dinamakan ‘Sarang Lebah’ yang sebelumnya bernama Baruga Sombere yang digunakan pada Pilkada 2019-2024 kala itu Deng Ical maju sebagai calon Wali Kota Makassar.

Kali ini Deng Ical menjabat Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) PKB Sulsel dan maju sebagai Calon Anggota DPR RI Dapil Sulsel 1 meliputi Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng dan Kepulauan Selayar.

Dihadapan tim pemenangan yang hadir dan juga beberapa caleg PKB, Deng Ical menyampaikan terima kasih dan syukurnya dapat kembali berkumpul di tempat yang sebelumnya menjadi markas perjuangan.

Deng Ical mengungkapkan saat ini belum ada nomor urut caleg, namun itu tidak menghalangi untuk melakukan pertemuan lebih awal.

“Belum semuanya yang hadir, karena undangan juga masih japri (jalur pribadi), tetapi saya pribadi memberikan penghargaan tinggi bagi bapak ibu yang hadir disini tentunya banyak momen dekat ini yang bagus,” ucap Deng Ical diawal sambutannya.

Deng Ical menyatakan pertemuan ini menjadi titik perjuangan kedepan agar lebih terukur untuk meraih target kemenangan pemilu dan mendudukan wakil di parlemen.

Terkait perubahan nama dari baruga sombere ke sarang lebah, karena salahsatu simbol PKB ini adalah lebah. Dimana lebah memiliki makna kemanfaatan yang besar.

“Kenapa sarang lebah, karena binatang selain ada di dalam Al Quran, juga memiliki kemanfaatan yang luas, tapi kalau diganggu juga bisa menyengat,” ungkap Deng Ical dengan senyum.

Ketua Syarikat Islam Sulsel ini menambahkan, di baruga sarang lebah ini berlantai 3 dan masing-masing lantai akan digunakan.

“Lantai 1 untuk relawan, 2 media center dan 3 ruang creative. Tentunya juga tempat nongkrong, diskusi, ngopi dan lain-lain kita akan maksimalkan,” ungkapnya.

PKB Partai Terbuka

Dihadapan tim pemenangan, Deng Ical menyampaikan alasannya memilih PKB untuk jalan perjuangannya kedepan. Ia telah memilih jalur politik sebagai alat perjuangan untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat.

Deng Ical sebelumnya Sekretaris DPD Demokrat Sulsel, lalu dibGolkar Sulsel akhirnya memutuskan bergabung di partai peraih 8 kursi di DPRD Sulsel.

“Kenapa memilih PKB, sebenarnya sudah beberapa momen politik bersama dan saya menganggap partai ini (PKB) paling terbuka, paling gampang secara administrasi tidak ada bayar membayar,” tuturnya.

PKB juga, sambung dia sangat terbuka bagi siapa saja yang memilih berjuang dan untuk memberi manfaat besar.

“Walau dibuat dari NU, dan beberapa orang NU didalam, namun dari kader non muslim juga ada. Contoh Sulbar itu ada wakil bupatinya (non muslim), di NTT pimpinan DPR, bahkan di Papua juga. Jadi partai ini terbuka, sisa di Sulsel masih perlu disebarluaskan lagi bahwa partai ini terbuka,” jelas Deng Ical.

Sementara itu, Ketua PKB Makassar yang hadir Fauzi Andi Wawo menambahkan pertemuan ini adalah momentum baik untuk menyatukan langkah visi dan misi.

“Akan kembali bertarung untuk mewujudkan cita-cita, ada wakil kita di DPR, dengan saling membantu memghidupi, mensejahterakan, itulah targetnya,” kata Fauzi yang juga Anggota DPRD Sulsel.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Provinsi Sulawesi Selatan

Sambut Positif Perda Pendidikan Akhlak Mulia, Pj Gubernur Prof Zudan: Nilai-Nilai Moralitas Pahlawan Sulsel Perlu Digali

Published

on

Kitasulsel–Makassar Dalam suasana Rapat Paripurna dengan agenda utama Persetujuan Bersama Gubernur dan DPRD Sulsel terhadap Ranperda APBD 2025 di Kantor DPRD Sulsel pada Kamis, 19 September 2024, Penjabat Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh, menyambut dengan positif kehadiran Perda tentang Pendidikan Akhlak Mulia.

“Saya menyambut baik Ibu dan Bapak terkait Perda Akhlak Mulia yang Ibu dan Bapak dorong itu bagus sekali,” ungkap Prof Zudan.

Prof Zudan menekankan pentingnya Perda ini dalam mendukung identitas Sulsel yang dapat menjadi kebanggaan nasional.

Ia juga menyoroti implementasi operasional dari Perda ini, dimana nilai-nilai akhlak mulia dapat dijadikan sebagai kurikulum lokal dengan mengambil contoh dari pahlawan-pahlawan nasional yang berasal dari Sulsel.

“Jadi sangat ingin saya bisa menggali nilai-nilai moralitas tinggi dari para pahlawan yang dimiliki Sulawesi Selatan,” ucapnya.

Dia menegaskan pentingnya pemahaman akan sejarah lokal, mulai dari tingkat anak-anak TK atau PAUD hingga SMA.

“Saya mendorong agar cerita-cerita tentang tokoh lokal seperti Sultan Hasanuddin, Andi Pettarani, dan Andi Mappanyukki diajarkan secara mendalam sebagai bagian dari nilai-nilai moralitas lokal yang dapat menginspirasi generasi muda.

Inilah yang menjadi nilai-nilai moralitas di tingkat lokal sehingga bisa mewarnai generasi muda dan naik menjadi kebanggaan dan identitas nasional,” terang Prof Zudan. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2017 Zox News Theme. Theme by MVP Themes, powered by WordPress.