Connect with us

Dinas PU Kota Makassar Berduka,Ayahanda Kadis PU Meninggal Dunia

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Kabar duka menyelimuti keluarga besar dan kerabat dekat Kadis PU Kota Makassar Zuhaelsi Zubir, seorang tokoh terkemuka di bidang pemerintahan di Kota Makassar.

Pada hari ini, Kamis (6/7), H. AM Zubir Bompeng Rilangi, ayahanda dari Ibu Kadis PU Zuhaelsi Zubir, telah berpulang ke Rahmatullah di usia 83 tahun.

“Beliau wafat di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo pada Selasa subuh sekitar pukul 02.55 WITA,”kata Hamka Darwis, PPID Dinas PU Makassar.

Kehilangan ini menjadi duka mendalam bagi keluarga dan seluruh masyarakat yang mengenal sosok H. AM Zubir Bompeng Rilangi.

Almarhum adalah seorang ayah yang penuh kasih, bijaksana, dan memiliki dedikasi tinggi terhadap keluarga dan masyarakat sekitarnya.

Kepergian H. AM. Zubir meninggalkan kesedihan mendalam dan kekosongan yang sulit tergantikan.

H. AM Zubir Bompeng Rilangi dikenal sebagai sosok yang penuh dengan kebaikan dan kerendahan hati.

Beliau selalu mengedepankan nilai-nilai agama dalam setiap tindakan dan kehidupannya. Semua amal ibadah yang telah dilakukan oleh beliau diharapkan diterima dengan baik oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan segala dosa serta kekhilafannya diampuni-Nya.

Semoga almarhum ditempatkan di tempat yang layak di sisi-Nya dan mendapatkan rahmat serta ampunan-Nya.

Keluarga dan kerabat dekat mengundang seluruh keluarga, sahabat, dan masyarakat untuk memberikan doa terbaik bagi kepergian H. AM Zubir Bompeng Rilangi.

Segenap keluarga berharap agar arwah almarhum diberikan ketenangan dan kebahagiaan di akhirat.

Doa untuk keluarga yang ditinggalkan pun diharapkan agar mereka diberikan kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi ujian ini. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Tiga Kementerian Sinergi Lindungi Santri dan Perkuat Infrastruktur Pesantren

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Tragedi ambruknya bangunan musala pondok pesantren menjadi pengingat penting bagi pemerintah untuk memperkuat perlindungan terhadap para santri. Sebagai langkah konkret, tiga kementerian menandatangani Kesepakatan Bersama tentang Sinergi Penyelenggaraan Infrastruktur Pendidikan Pesantren, Selasa (14/10/2025) di Jakarta.

Kesepakatan ini melibatkan Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Agama, dan Kementerian Dalam Negeri.

Melalui kesepakatan ini, tiga kementerian akan memperkuat koordinasi dalam pertukaran data dan informasi pesantrendi bawah pembinaan Kementerian Agama, serta memberikan dukungan teknis terhadap keandalan bangunan dan penyehatan lingkungan pesantren.

Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa pesantren merupakan aset pendidikan keagamaan terbesar di Indonesia.

“Jumlah pondok pesantren di Indonesia sangat banyak, mencapai 42.369. Semuanya swasta, tidak ada yang negeri. Madrasah negeri hanya sekitar 5 persen, sementara 95 persen lainnya swasta. Sedangkan sekolah umum justru sebaliknya, 95 persen negeri dan 5 persen swasta,” ungkap Menag.

Menurut Menag Nasaruddin, penguatan infrastruktur pesantren bukan hanya soal bangunan, tetapi juga wujud perlindungan negara terhadap anak-anak yang sedang belajar di lembaga keagamaan.

“Kasus yang menimpa pondok pesantren di Jawa Timur kemarin menjadi pengingat bagi kita semua. Yang penting jangan sampai kasus seperti itu terulang kembali. Kita ingin memastikan keamanan dan kelayakan bangunan di pesantren seluruh Indonesia,” pungkas Menag

Menag menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto atas perhatian besar terhadap dunia pesantren.

“Saya mewakili komunitas pesantren berterima kasih kepada Presiden Prabowo yang begitu cepat memberikan arahan kepada semuanya dan menambah sedikit anggaran. Ini bukti perhatian negara terhadap pendidikan pesantren,” kata Nasaruddin Umar.

Langkah Konkret Pemerintah

Kementerian PUPR akan mengambil peran teknis dalam memastikan setiap bangunan pesantren aman dan memenuhi standar keandalan konstruksi. Menteri PUPR Doddy Hanggodo menjelaskan bahwa pihaknya akan memulai dengan pemetaan dan uji sampling terhadap bangunan pesantren di berbagai daerah.

 

“Kami akan membantu memastikan agar bangunan pesantren layak dan aman. Fokus awalnya pada sampling kualitas bangunan di 80 pesantren yang akan kami laporkan kepada Menteri Agama untuk tindak lanjut,” jelas Doddy Hanggodo.

Ia menambahkan, tim teknis PU juga akan mendampingi proses perizinan bangunan dan memberikan pelatihan teknis sederhana kepada pengelola pesantren. “Kami ingin pesantren tidak kesulitan mengurus PBG, dan bagi yang kecil, kami bantu dengan panduan konstruksi dasar agar lebih aman,” tambahnya.

Langkah ini merupakan bentuk konkret sinergi lintas kementerian dalam melindungi para santri, yang sebagian besar menempuh pendidikan di lingkungan berasrama.

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar menegaskan bahwa perlindungan terhadap santri adalah wujud keadilan negara. “Yang paling pokok adalah rasa aman dan nyaman bagi proses belajar anak-anak kita. Itu makna keadilan negara,” ungkapnya.

Kesepakatan tiga kementerian ini mencakup pertukaran data dan informasi pesantren di bawah pembinaan Kementerian Agama, dukungan teknis terhadap keandalan bangunan dan penyehatan lingkungan, serta koordinasi pembinaan dan pengawasan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) oleh pemerintah daerah.

Turut hadir dalam kesempatan ini Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana, Staf Khusus Menteri Agama Ismail Cawidu, dan Gugu Gumilar, dan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Suyitno. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel