Legislator DPRD Makassar, Fatma Wahyudin Sosialisasikan Perda Nomor 3 Tahun 2016

Kitasulsel–Makassar–Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif merupakan kewajiban bagi seorang ibu agar proses pertumbuhan dan berkembangnya anak bisa berlangsung baik dan berkualitas.
Karena itulah, Anggota DPRD Kota Makassar, Fatma Wahyudin menggelar sosialisasi penyebarluasan Perda nomor 3 tahun 2016 tentang Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Ekslusif, di Hotel Horison Ultima Makassar, Rabu (7/6/2023).

Fatma mengatakan Perda pemberian ASI eksklusif ini sangat penting diketahui oleh masyarakat khususnya para ibu-ibu, bahwa bayi yang baru lahir sangat perlu mendapatkan ASI.
“Karena di dalam ASI ini ada kandungan yang namanya zat gizi kolestrum. Nah inilah yang sangat penting dalam memberikan ASI kepada bayi dan anak,” katanya.

Mengapa penting pemberian ASI eksklusif kepada anak? menurut Fatma, salah faktor proses pertumbuhan anak bisa lebih baik karena adanya asupan ASI dari ibunya.
“Makanya dibuatkan regulasi bagaimana pemberian ASI eksklusif sangat penting dilakukan oleh ibu-ibu dan itu wajib dilakukan hingga anaknya berusia 2 tahun,” ungkap Wakil Ketua Komisi A DPRD Makassar ini.
Sementara itu, Pemerhati Perempuan, Sufaidahnur Dien Yusiari memaparkan ASI eksklusif mempunyai peranan penting bagi bayi dan anak supaya ketahanan tubuhnya baik dan mencegah dari serangan penyakit
“Khasiatnya juga membantu perkembangan otak dan fisik bayi, dan menginisiasi rasa trauma ibu, serta bisa mencegah penyakit kanker payudara bagi ibu,” paparnya.
ASI yang diberikan pada bayi selama 6 bulan, sebagai makanan utama tanpa menambahkan makanan atau minuman lainnya.
“Makanya kalau sementara kita memberikan ASI eksklusif kepada bayi jangan coba-coba memberikan lagi makanan lain yang bisa menggagalkan pertumbuhan bayi,” katanya.
Secara umum, kata dia, ada beberapa manfaat dalam pemberian ASI eksklusif kepada anak. Bahkan, salah satu faktor dalam pencegahan stunting dimulai dari program kehamilan, menyusui sampai anak lahir.
“Pertama meningkatkan kekebalan tubuh, menghilangkan stress anak, serta paling penting bisa mencegah stunting dengan ASI eksklusif,” jelasnya.
Wakil Direktur RSUD Daya Kota Makassar, Andi Amalia Malik menyampaikan sangat penting bagi ibu-ibu ketahui bahwa ASI eksklusif perlu diberikan kepada bayi dan anak, agar tingkat pertumbuhannya lebih alami dan kebal dari penyakit.
“Kalau ditempat umum memang tidak ada alasan untuk menyiapkan ruang atau bilik menyusui bagi ibu-ibu, seperti di mal, pasar modern, atau tempat-tempat umum lainnya,” jelasnya.
Amalia Malik menyampaikan di RSUD Daya sendiri sudah dibangunkan ruang atau bilik ASI. Bahkan, beberapa inovasi yang telah diciptakan pihak RS termasuk Jangkauan Maksimal Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Terintegrasi (Jampangi).
“Inovasi ini namanya Jampangi berbagai program yang telah kami lakukan dalam inovasi tersebut, dengan upaya memberikan layanan kesehatan secara maksimal dan baik kepada ibu dan anak,” pungkasnya. (*)

Provinsi Sulawesi Selatan
Fatmawati Rusdi Dorong Sinergi BKMT Perkuat Pembinaan Keagamaan, Keluarga dan Pemberdayaan Perempuan

Kitasulsel–MAKASSAR Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Fatmawati Rusdi, menerima kunjungan silaturahmi pengurus Wilayah Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Sulawesi Selatan di Rumah Jabatan Wakil Gubernur, Jalan Yusuf Dg Ngawing, Makassar, Selasa, 16 September 2025.
Audiensi ini menjadi ajang perkenalan sekaligus penyampaian program unggulan BKMT Sulsel, khususnya Kampung Thayyibah yang berfokus pada pembinaan keagamaan, penguatan pendidikan, ketahanan keluarga, serta pemberdayaan perempuan dalam kegiatan sosial berbasis masyarakat.

Ketua PW BKMT Sulsel, Andi Rosnani Smith Pabbola, menjelaskan pihaknya ingin memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah.
Ia menegaskan bahwa Kampung Thayyibah adalah bentuk nyata kontribusi BKMT Sulsel dalam memperkuat ketahanan keluarga muslimah dan peran perempuan dalam pembangunan sosial.

“Salah satunya kami ingin memperkenalkan program kerja BKMT, khususnya Kampung Thayyibah. Program ini berfokus pada pembinaan keagamaan, penguatan pendidikan, dan ketahanan keluarga, serta pemberdayaan perempuan berbasis majelis taklim,” ujarnya.
Rosnani memaparkan, inisiasi Kampung Thayyibah telah berjalan sejak pertengahan tahun.
Sebagai langkah awal, telah dilaksanakan pelatihan bagi para pelaksana Kampung Thayyibah dari kabupaten/kota pada 5 Juli 2025 di Makassar, serta Kick Off Pencanangan Gerakan Seribu Masjid dan Kampung Thayyibah Digital pada 15 Juli 2025 di Kabupaten Barru.
Menurut Rosnani, BKMT Sulsel akan mengunjungi setiap kabupaten/kota untuk menyosialisasikan program Kampung Thayyibah.
Dukungan pemerintah menjadi kunci keberhasilan Kampung Thayyibah sehingga program ini bisa berkembang menjadi gerakan bersama masyarakat Sulsel.
“Alhamdulillah kita mendapatkan dukungan dari Ibu Wagub. Nantinya pemerintah provinsi akan menginstruksikan kepada kabupaten/kota untuk mendukung program ini. Kampung Thayyibah juga bagian dari gerakan kami, yakni Muslimah Bergerak,” katanya.
Wakil Gubernur Sulsel, Fatmawati Rusdi, menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap program Kampung Thayyibah.
“Kami berharap program ini bisa menjadi model kehidupan Islami, di mana masyarakat hidup bersih, sehat, religius, dan harmonis sesuai tuntunan Islam,” ujarnya.
Fatmawati menekankan pentingnya integrasi program BKMT dengan agenda prioritas pemerintah daerah.
“Kampung Thayyibah perlu bersinergi dengan program pemerintah, mulai dari peningkatan gizi keluarga, penanggulangan stunting, pemberdayaan perempuan, hingga pengembangan ekonomi umat berbasis desa,” tegasnya.
Ia juga mendorong keterlibatan generasi muda. Mereka perlu dilibatkan sejak awal agar program ini berkelanjutan lintas generasi.
“Kampung Thayyibah tidak hanya ruang bagi orang tua, tetapi juga wadah pembinaan remaja dan anak-anak agar terbiasa dengan nilai Qur’ani, kebersihan lingkungan, serta etika sosial,” jelas Fatmawati.
Selain itu, Wagub mengajak BKMT melibatkan berbagai pihak.
“Kami mendorong adanya kolaborasi multipihak, mulai dari PKK, tokoh agama, perguruan tinggi, hingga lembaga sosial. Bahkan, pemanfaatan teknologi digital juga penting agar Kampung Thayyibah dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain,” ujarnya.
Fatmawati menambahkan program ini harus berkelanjutan dan mandiri.
“Kampung Thayyibah harus memiliki program kemandirian, seperti pengelolaan kebun sehat, UMKM berbasis syariah, atau koperasi umat. Mekanisme evaluasi juga harus dibuat agar keberhasilan bisa direplikasi ke daerah lain,” kata Fatmawati.
Sebagai bentuk dukungan nyata, Wagub Sulsel menyerahkan bantuan ratusan Alquran kepada BKMT Sulsel. (*)
-
2 tahun ago
Informasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
Politics12 bulan ago
Indo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
1 tahun ago
Tangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
2 tahun ago
Pj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
3 tahun ago
Video Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
2 tahun ago
IBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur
-
3 tahun ago
Dari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
-
1 tahun ago
Duet Birokrat dan Legislatif, NasDem Usung Syahar-Kanaah di Pilkada Sidrap
You must be logged in to post a comment Login