Hadiri Reses Anggota DPRD Kota Makassar,Kinerja Camat Wajo Di Legislator H,M Yunus

Kitasulsel–Makassar–Camat Wajo, Hj. Hamna Faisal, S.T., M.M., hadiri reses, anggota DPRD Kota Makassar, H. M Yunus yang digelar di warkop SS jalan Sunu, Untuk menyerap aspirasi masyarakat.
Turut hadir pejabat Dinas PU Makassar, Ketua Pj RW/RT serta warga dan Tokoh masyarakat Kecamatan Wajo, Senin (26/06/2023).

Pelaksanaan kegiatan reses ini berbagai hal yang dibicarakan diantaranya, warga meminta Dinas PU agar melakukan pengerukan sedimen drainase di lorong-lorong. Supaya menjaga kebersihan dan antisipasi genangan air saat musim hujan.
Selain itu, warga juga minta agar penunjukan Pj RT-RW dimusyawarahkan dulu dengan warga setempat, supaya Pj RT-RW yang terpilih itu adalah orang yang dikenal oleh warga setempat.

Menanggapi hal itu anggota DPRD Makassar, H. M Yunus menyampaikan, kegiatan reses ini bertujuan mendengar aspirasi masyarakat, jadi saya harap Dinas PU dan Camat Wajo untuk merespon dan merealisasikan usulan warga tersebut.
H. M Yunus menambahkan, “Saya apresiasi Camat Wajo, Hj Hamna Faisal, baru sekitar 6 bulan bertugas, namun sangat aktif berkunjung di lorong-lorong guna mendengar keluhan warga Kecamatan Wajo,” tambah Ketua Partai Hanura Kota Makassar.
Sementara itu di tempat yang sama Camat Wajo, Hj Hamna Faisal mengatakan, saya hadir kegiatan reses ini guna mendengar langsung aspirasi warga Kecamatan Wajo.
Olehnya itu walaupun bukan kegiatan reses tapi selaku Pemerintah, saya tetap aktif turun menemui warga terkadang bersepeda untuk mendengarkan curhat warga, ucapnya.
Hj. Hamna Faisal lebih jauh menjelaskan, seperti ketika ada info bahwa, ada warga yang menolak pemasangan paving blok di lorong wisata (Longwis) Hijau jalan Tentara Pelajar. Bahkan mengamuk sambil bawa sajam dan para pekerja saat itu menghentikan pekerjaannya.
Ia menambahkan, Saat itu saya turun langsung menemui warga tersebut selanjutnya saya koordinasi dengan Lurah serta Pj RT/RW guna mengedukasi warga terkait program Pemkot Makassar untuk membuat akses jalan menjadi lebih baik di beberapa Longwis wilayah Kelurahan Mampu, tambahnya.
Alhamdulillah berkat kerjasama Lurah serta Pj RT/RW Kelurahan Mampu yang melakukan pendekatan persuasif dan mengedukasi warga yang pernah protes, akhirnya warga tersebut mau bekerjasama dan membolehkan pekerja melanjutkan proses pemasangan paving blok di Longwis Hijau,” pungkas Camat Wajo, Hj Hamna Faisal. (**)

NEWS
Pemkot Makassar Pastikan tak Ada Kenaikan PBB Tahun ini

Kitasulsel–MAKASSAR Pemerintah Kota Makassar memastikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) tidak akan mengalami kenaikan di 2025. Langkah ini diambil sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah untuk tidak menambah beban ekonomi masyarakat.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) PBB Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Makassar, Indirwan Dermayasair, menjelaskan bahwa keputusan ini merupakan hasil pertimbangan matang. Tidak adanya kenaikan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) tanah maupun tarif PBB-P2 menjadi kabar baik bagi wajib pajak.

Kebijakan ini juga dianggap sebagai kado istimewa bagi masyarakat dalam momentum peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Meskipun tarif PBB-P2 tidak dinaikkan, Pemkot Makassar tetap berupaya meningkatkan pendapatan asli daerah dari sektor ini. Strategi utama yang diterapkan adalah memaksimalkan potensi melalui pemutakhiran data objek pajak.

Hal ini menunjukkan pendekatan yang inovatif dalam pengelolaan fiskal daerah, tanpa harus membebani masyarakat dengan kenaikan tarif.
Pemerintah Kota Makassar secara konsisten menunjukkan keberpihakannya kepada masyarakat, terutama dalam kondisi ekonomi yang dinamis saat ini.
Keputusan untuk tidak menaikkan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) pada tahun 2025 adalah bukti nyata dari komitmen tersebut. Kebijakan ini bertujuan untuk menjaga stabilitas daya beli masyarakat dan mengurangi potensi tekanan finansial yang mungkin timbul dari kenaikan pajak.
Indirwan Dermayasair dari Bapenda Makassar menegaskan bahwa prioritas utama adalah kesejahteraan warga. Pihaknya menyadari bahwa kenaikan PBB-P2, meskipun dapat meningkatkan potensi fiskal kota, berisiko membebani masyarakat secara signifikan. Oleh karena itu, pilihan untuk tidak menaikkan tarif diambil sebagai langkah yang lebih pro-rakyat, memastikan bahwa beban pajak tetap terjangkau.
Pendekatan ini mencerminkan pemahaman pemerintah daerah terhadap realitas ekonomi yang dihadapi oleh warganya. Dengan menjaga tarif PBB-P2 tetap stabil, Pemkot Makassar berharap dapat memberikan ruang gerak finansial yang lebih besar bagi rumah tangga dan pelaku usaha. Ini adalah bagian dari upaya menyeluruh untuk menciptakan iklim ekonomi yang kondusif di kota ini.
Meskipun tidak menaikkan tarif PBB-P2, Pemerintah Kota Makassar memiliki strategi jitu untuk tetap mengoptimalkan penerimaan daerah. Kepala UPT PBB Bapenda Makassar, Indirwan Dermayasair, menjelaskan bahwa fokus utama adalah pada pemutakhiran data objek pajak. Ini berarti pemerintah akan lebih aktif dalam mengidentifikasi dan mendaftarkan objek-objek pajak baru yang sebelumnya belum tercatat atau belum optimal dalam basis data.
Salah satu contoh konkret dari strategi ini adalah memasukkan bangunan-bangunan baru sebagai objek Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan. Jika sebelumnya suatu lahan belum memiliki bangunan dan kini sudah berdiri struktur di atasnya, maka bangunan tersebut akan dimasukkan sebagai objek pajak.
Pendekatan ini memastikan bahwa potensi pendapatan dari pertumbuhan fisik kota dapat dimaksimalkan tanpa harus menaikkan beban pajak bagi objek yang sudah ada.
Strategi pemutakhiran data ini juga mencakup verifikasi dan validasi data yang sudah ada untuk memastikan akurasi. Dengan basis data yang lebih akurat dan komprehensif, Pemkot Makassar dapat mengidentifikasi potensi pendapatan yang belum tergali. Ini adalah langkah cerdas yang memungkinkan peningkatan penerimaan PBB-P2 secara berkelanjutan dan adil, sesuai dengan perkembangan pembangunan di Makassar.
Meskipun tanpa kenaikan tarif, realisasi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) di Kota Makassar menunjukkan tren yang positif. Pada tahun 2024, Pemerintah Kota Makassar berhasil mengumpulkan pendapatan PBB-P2 sebesar Rp258 miliar. Angka ini menunjukkan efektivitas strategi pemutakhiran data dan optimalisasi potensi yang telah dijalankan oleh Bapenda Makassar.
Untuk tahun 2025, target penerimaan PBB-P2 dipatok sebesar Rp275 miliar dalam anggaran perubahan. Kenaikan target ini, meskipun tidak signifikan, menunjukkan optimisme Pemkot Makassar terhadap peningkatan pendapatan.
Pihak Bapenda juga mengingatkan bahwa PBB-P2 adalah pajak yang sifatnya dibayar sekali dalam setahun, dengan batas waktu pembayaran yang biasanya mendekati 30 September.
Peningkatan bertahap dalam penerimaan PBB-P2 ini membuktikan bahwa kebijakan pro-rakyat tidak selalu berarti stagnasi pendapatan. Dengan pengelolaan yang cermat dan strategi yang tepat, Pemkot Makassar mampu menjaga keseimbangan antara tidak membebani masyarakat dan tetap mencapai target pendapatan daerah. Ini adalah indikator keberhasilan dalam manajemen fiskal yang berkelanjutan. (*)
-
2 tahun ago
Informasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
Politics11 bulan ago
Indo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
1 tahun ago
Tangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
1 tahun ago
Pj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
2 tahun ago
Video Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
1 tahun ago
IBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur
-
3 tahun ago
Dari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
-
1 tahun ago
Duet Birokrat dan Legislatif, NasDem Usung Syahar-Kanaah di Pilkada Sidrap
You must be logged in to post a comment Login