Connect with us

Monev Bidang PPPA, Indira Yusuf Ismail Dorong Optimalisasi Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR,- Ketua TP PKK Kota Makassar Indira Yusuf Ismail hadir menjadi narasumber pada kegiatan monitoring dan evaluasi Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) yang diselenggarakan oleh Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kota Makassar, Selasa (25/07/2023).

Kegiatan berlangsung di Ruang Rapat Sekretaris Daerah Kota Makassar dan dihadiri oleh Kepala Seksi (Kasi) Kesra dari 15 kecamatan serta sebagian besar Lurah.

Dalam arahannya, Indira menyampaikan bahwa monitoring dan evaluasi ini penting dilakukan dalam penyempurnaan dan optimalisasi program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Hal ini juga sejalan dengan harapan Pemerintah Kota Makassar yang ingin menciptakan masyarakat yang lebih berkeadilan dan sejahtera.

Pemkot Makassar menginginkan perempuan dan anak-anak memiliki peran yang aktif dan mendapatkan perlindungan sepenuhnya, melalui misi rekonstruksi kesehatan, ekonomi, sosial dan budaya, yang tertuang dalam program Jagai Anak’ta.

“Dari Bagian Kesra tentu sudah banyak program yang dilaksanakan, sudah berusaha dievaluasi agar berjalan lebih baik. Tentunya yang kita butuhkan semua program berjalan sesuai target dan tujuan yang mau kita capai,” ucap Indira.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Indira menekankan perlunya sosialisasi program ke masyarakat, bukan hanya berhenti di tataran seremonial belaka.

“Program harus tersosialisasi dengan baik sehingga masyarakat tahu bahwa Pemkot Makassar melalui Kesra dan DPPPA punya program terkait pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,” tuturnya.

“Ada shelter, semua sarana, prasarana, fasilitas harus dipergunakan secara maksimal. Kontainer bisa dimanfaatkan maksimal. Beri penjelasan yang baik ke masyarakat apa yang harus mereka lakukan kalau mau mengadukan persoalannya,” imbuh Indira.

Lebih jauh, Indira juga menggarisbawahi perlunya menekan kenakalan anak dengan menghadirkan lingkungan yang representatif untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak secara positif.

Menurutnya, lingkungan sangat berperan penting dalam membentuk perilaku anak. Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan yang tidak aman, tidak stabil, atau tidak mendukung cenderung lebih rentan terhadap kenakalan.

Sebaliknya, anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan yang menyediakan dukungan emosional, nilai-nilai positif, dan disiplin yang baik, memiliki kesempatan lebih baik untuk tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab.

“Begitu banyak persoalan anak-anak kita. Kalau Pemerintah Kecamatan dan Kelurahan bisa mengawal, hal-hal tersebut bisa kita kurangi. Kita harus punya tanggung jawab moral membantu masyarakat kita,” pungkas Indira.

Kegiatan monitoring dan evaluasi ini turut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kota Makassar M. Ansar dan Kepala Bagian Kesra Setda Makassar M. Syarief.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Provinsi Sulawesi Selatan

Sambut Positif Perda Pendidikan Akhlak Mulia, Pj Gubernur Prof Zudan: Nilai-Nilai Moralitas Pahlawan Sulsel Perlu Digali

Published

on

Kitasulsel–Makassar Dalam suasana Rapat Paripurna dengan agenda utama Persetujuan Bersama Gubernur dan DPRD Sulsel terhadap Ranperda APBD 2025 di Kantor DPRD Sulsel pada Kamis, 19 September 2024, Penjabat Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh, menyambut dengan positif kehadiran Perda tentang Pendidikan Akhlak Mulia.

“Saya menyambut baik Ibu dan Bapak terkait Perda Akhlak Mulia yang Ibu dan Bapak dorong itu bagus sekali,” ungkap Prof Zudan.

Prof Zudan menekankan pentingnya Perda ini dalam mendukung identitas Sulsel yang dapat menjadi kebanggaan nasional.

Ia juga menyoroti implementasi operasional dari Perda ini, dimana nilai-nilai akhlak mulia dapat dijadikan sebagai kurikulum lokal dengan mengambil contoh dari pahlawan-pahlawan nasional yang berasal dari Sulsel.

“Jadi sangat ingin saya bisa menggali nilai-nilai moralitas tinggi dari para pahlawan yang dimiliki Sulawesi Selatan,” ucapnya.

Dia menegaskan pentingnya pemahaman akan sejarah lokal, mulai dari tingkat anak-anak TK atau PAUD hingga SMA.

“Saya mendorong agar cerita-cerita tentang tokoh lokal seperti Sultan Hasanuddin, Andi Pettarani, dan Andi Mappanyukki diajarkan secara mendalam sebagai bagian dari nilai-nilai moralitas lokal yang dapat menginspirasi generasi muda.

Inilah yang menjadi nilai-nilai moralitas di tingkat lokal sehingga bisa mewarnai generasi muda dan naik menjadi kebanggaan dan identitas nasional,” terang Prof Zudan. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2017 Zox News Theme. Theme by MVP Themes, powered by WordPress.