Connect with us

Respon Cepat Fatmawati Rusdi Kunjungi Langsung Penderita Gizi Buruk di Manggala

Published

on

Kitasulsel—MAKASSAR, — Wakil Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi menyambangi langsung kediaman anak yang menderita gizi buruk di Jalan Manggala Dalam III, Kecamatan Manggala, Sabtu (23/9/2023).

Didampingi Kepala Dinas PPKB Makassar Syahruddin, Kepala Puskesmas Perumnas Antang, drg Sulpiah dan beberapa pengurus pokja di bidang kesehatan.

Diketahui bayi tersebut, Hasan (2 tahun) mengalami gizi buruk, dipicu adanya penyakit infeksi paru-paru setelah melakukan rontgen di RS Hermina.

Itu sebabnya, berat dan tinggi badan anak seusianya tidak sesuai dengan kondisi saat ini. Dimana berat badan hasan hanya berkisar 7 kilogram (Kg).

Kondisi makin memprihatinkan ketika Hasan baru saja keluar RS dan di opname menyebabkan berat badannya semakin menurun.

Dengan sigap, Fatmawati Rusdi meminta dinas terkait untuk merawat bayi tersebut di RSUD Daya hingga kondisinya pulih dan membaik tanpa harus mengeluarkan biaya sepeser pun.

Tak hanya itu, ia meminta Kepala Puskesmas Perumnas Antang untuk lebih ketat memantau dan mendampingi Hasan mulai dari pengobatan hingga hasil perkembangannya.

“Bu Kapus tolong buat rujukan ke RSUD Daya. Kita punya DSA disana, pokoknya dampingi dan laporkan perkembangannya. Ini harus kita sentuh langsung,” sebut Fatmawati.

Selain melihat kondisi secara langsung, Fatmawati Rusdi juga memberikan bantuan gizi tambahan seperti telur, vitamin dan sembako agar Hasan berangsur-angsur pulih.

Fatmawati makin prihatin pasalnya, kakak Hasan yang kedua meninggal dengan penyakit yang sama pada saat kisaran umur 1 tahun.

“Yang begini-begini kita harus tangani cepat. Pendamping keluarga harus gercep cari tahu dan mendampingi, laporkan kita sama-sama berkoordinasi dan menangani. Agar anak-anak kita semua tumbuh sehat dan bahagia,” harapnya.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag Dukung Penguatan Organisasi IAEI untuk Perkuat Ekonomi Umat

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Menteri Agama RI Nasaruddin Umar menerima pengurus Indonesian Association of Islamic Economists (IAEI) di Masjid Istiqlal, Jakarta. Pertemuan ini membahas proses pembentukan struktur baru organisasi serta penguatan peran ekonomi Islam dalam pembangunan nasional.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Tim Formatur Pengurus IAEI Mustafa Edwin Nasution melaporkan progres penyusunan kepengurusan baru, termasuk pembentukan tim formatur dan rencana pelantikan. Struktur organisasi akan diperluas dengan pembagian bidang dan komite untuk memperkuat fungsi kelembagaan.

“Struktur baru ini dirancang untuk memastikan IAEI semakin kontributif dalam pengembangan ekonomi umat, pendidikan ekonomi syariah, hingga penguatan ekosistem zakat dan wakaf nasional,” ujar Mustafa.

Indonesian Association of Islamic Economists (IAEI) adalah organisasi profesi yang mewadahi para ekonom dan akademisi di bidang ekonomi Islam di Indonesia. Didirikan untuk mengembangkan ilmu, riset, dan kebijakan ekonomi syariah, IAEI berperan mendorong penguatan ekosistem ekonomi syariah nasional melalui pendidikan, penelitian, dan kerja sama dengan pemerintah, lembaga pendidikan, serta industri keuangan syariah.

Ketua Formatur juga menyampaikan bahwa rapat pleno tim formatur akan digelar pada 9 November, sementara pelantikan pengurus direncanakan berlangsung pada akhir November di Jakarta. Organisasi ini kini memiliki lebih dari 7.000 anggota, terdiri dari akademisi, praktisi, serta pemangku kepentingan ekonomi syariah dari berbagai daerah.

Menag Nasaruddin Umar dalam tanggapannya menyampaikan apresiasi atas langkah IAEI memperkuat tata kelembagaan dan arah kerja strategisnya. Menurut Menag, ekonomi Islam tidak hanya berbicara soal instrumen keuangan, tetapi juga tanggung jawab moral untuk mewujudkan keadilan sosial.

“Kita tidak bisa berdakwah tanpa bicara ekonomi. Ekonomi adalah bagian dari misi kemanusiaan dan keagamaan. Ketika ketimpangan terjadi, maka agama hadir untuk mengingatkan, mengoreksi, dan membimbing,” ujar Menag, Senin (03/11/2025).

Ia menyinggung tantangan sosial yang masih dihadapi Indonesia, termasuk tingginya angka kemiskinan ekstrem. Menurut Menag, penguatan peran ekonomi syariah harus menjadi solusi yang konkret bagi masyarakat.

“Nilai-nilai kebajikan Islam harus menuntun transformasi ekonomi kita. Bukan hanya tumbuh, tetapi juga adil,” lanjutnya.

Menag menegaskan bahwa Kementerian Agama siap bersinergi dengan IAEI, baik dalam pengembangan riset ekonomi Islam, peningkatan literasi keuangan syariah, maupun penguatan peran zakat dan wakaf produktif.

“Kini saatnya memperkuat sinergi ulama, akademisi, dan praktisi ekonomi syariah. Kita ingin ekonomi umat tumbuh berdampingan dengan nilai moral dan spiritual,” ungkap Menag.

Pertemuan diakhiri dengan komitmen untuk menindaklanjuti kerja sama strategis antara Kemenag dan IAEI, termasuk dukungan terhadap program ekonomi kerakyatan dan kegiatan akademik di sektor ekonomi syariah. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel