Connect with us

Buka FMS Eliminasi TB, Indira Yusuf Ismail Dorong Percepatan Pengentasan Tuberkulosis di Makassar

Published

on

Kitasulsel—MAKASSAR,– Ketua Forum Multi Sektor (FMS) Eliminasi Tuberkulosis (TB) Makassar Indira Yusuf Ismail menghadiri sekaligus membuka kegiatan Rapat Triwulan FMS TB Kota Makassar di Hotel Santika, Senin (23/10/2023).

Dalam arahannya, Indira mendorong seluruh tim FMS Eliminasi TB Kota Makassar untuk melakukan keselarasan program yang berkesinambungan dan tepat sasaran.

“Saya terima kasih sekali kepada forum ini yang selalu semangat, selalu turun. Harapan kita dengan forum FMS ini tidak adami TB di Makassar,” ucap Indira.

Menurut Indira, hingga saat ini telah banyak program edukasi hingga penanganan penyakit TB yang telah dilakukan oleh pengurus FMS.

Namun demikian, Indira memberi arahan kepada pengurus FMS untuk lebih fokus menjalankan program yang lebih solutif dan efektif untuk pengentasan TB di Makassar.

Indira mencontohkan, seperti memberikan satu edukasi yang bisa langsung dipahami dan diimplementasikan oleh masyarakat sebagai suatu awareness.

“Sangat luar biasa forum ini tapi tidak cukup bermodal semangat, yang paling penting adalah ketika kita edukasi langsung dapat diterima, oh saya harus berhenti merokok, saya harus berhenti ini. Kita mau edukasinya kena,” tekannya.

Hal itu diutarakan Indira lantaran melihat karakter masyarakat diantara yang memiliki penyakit TB masih terdapat sejumlah masyarakat yang tak acuh dengan kesembuhan dirinya karena kurangnya edukasi.

Sehingga Indira pun menyemangati pengurus FMS agar terus mensosialisasikan berbagai program dan pelayanan gratis yang telah disediakan Pemerintah Kota Makassar di setiap puskesmas kepada masyarakat.

“Puskesmas harus kasih tahu kalau disini ada dan gratis sampai obat obatnya, walaupun belum lengkap sekali tapi ini ada (fasilitas gratis), paling penting adalah masyarakatnya sembuh. Kalau perlu datang ke rumahnya, harus berupaya dan semangat,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris 2 FMS Eliminasi TB Hadijah Iriani, menjelaskan sejumlah program yang telah dilaksanakan sebagai upaya mengentaskan TB diantaranya memberikan training eliminasi TB di kelurahan, pembinaan keterampilan bagi masyarakat terdampak TB, hingga pelatihan peer support bagi penyintas TB.

Edukasi juga aktif diberikan melalui media sosial dan media digital seperti berita terkait TBC, Podcast, poster, spanduk, dan videotron.

“Apa yang sudah kita lakukan kita evaluasi lagi. Insya Allah kita temukan solusi dan jalan keluarnya,” harapnya.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Kemenag dan Bawaslu Sepakat Perkuat Pengawasan Partisipatif Pemilu

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama Nasaruddin Umar dan Ketua Bawaslu Rahmat Bagja sepakat menyiapkan nota kesepahaman untuk memperkuat pengawasan partisipatif pemilu, termasuk pendidikan politik dan pelibatan perempuan di seluruh tahapan penyelenggaraan.

“Kerja sama ini akan difokuskan pada pengawasan partisipatif, penguatan pendidikan politik, dan pelibatan kelompok perempuan dalam seluruh proses penyelenggaraan pemilu,” ujar Rahmat Bagja, Ketua Bawaslu, Selasa (12/08/2025).

Ketua Bawaslu menjelaskan, pendidikan politik yang berkesinambungan penting dilakukan agar masyarakat tidak hanya mendapat pemahaman menjelang pemungutan suara.

“Pendidikan politik tidak bisa di-capturing hanya pada saat tahapan pemilu dimulai. Harus dilakukan sejak jauh hari, melibatkan partai politik, ormas, perguruan tinggi, dan tokoh agama,” terangnya.

Ia menambahkan, program ini juga akan menyasar kelompok perempuan dengan konsep Perempuan Berdaya Pengawas. “Sepengalaman kami, perempuan lebih kompetitif dalam melakukan pengawasan dibanding laki-laki. Keterlibatan mereka akan memperkuat proses demokrasi,” jelas Rahmat.

Menanggapi itu, Menteri Agama Nasaruddin Umar menyatakan Kemenag siap memberikan dukungan penuh. “Saya berkepentingan secara khusus untuk mendukung Bawaslu. Pertama yang bisa kami lakukan adalah segera menandatangani MoU,” ujarnya.

Menag Nasaruddin menilai keterlibatan tokoh agama dalam pengawasan pemilu akan memberikan pengaruh signifikan di masyarakat.

“Masyarakat paternalistik cenderung mengikuti arahan tokoh agama dan tokoh masyarakat. Jika mereka terlibat, stabilitas politik akan lebih terjaga,” tegasnya.

Disampaikan Menag bahwa program kerja sama ini, akan diprioritaskan di daerah rawan konflik, termasuk Papua dan wilayah multi-etnis. “Kita harus memastikan setiap tahapan pemilu berjalan damai dan aman, apalagi di daerah dengan potensi gesekan tinggi,” imbuhnya.

Ia juga menegaskan bahwa penguatan pengawasan partisipatif tidak hanya menjadi tanggung jawab penyelenggara pemilu, tetapi seluruh komponen bangsa. “Harus melibatkan semua stakeholder agar kualitas demokrasi kita terus membaik,” pungkasnya. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel