Connect with us

Camat Wajo Hadiri Pembukaan Porkot ke VIII Makassar, Hadirkan Atlet Terbaiknya

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Pembukaan Pekan Olahraga Kota (Porkot) VIII Makassar, turut dihadiri Camat Wajo Hj. Hamna Faisal, S.T., M.M., di Stadion Sepak Bola Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar, Jumat (20/10/2023) malam.

Camat Hj. Hamna Faisal mengatakan, pada kesempatan ini ia membawa atlet-atlet terbaik dari Wajo sebanyak 58 atlet pria, 35 atlet wanita, untuk mengikuti cabang olahraga unggulan, bulu tangkis, bola basket, futsal, dan pencak silat.

Selain itu, atlet tersebut didampingi, 17 orang pelatih, 17 orang ofisiel, dan 17 orang manajer serta 10 orang pengembira, imbuh Camat Wajo Hj. Hamna Faisal.

Pekan Olahraga Kota (Porkot) VIII Makassar, Kecamatan Wajo dengan Motto menjadikan olahraga sebagai kebutuhan membawa kota makassar ke puncak prestasi, tambahnya.

Diketahui, pembukaan event olahraga kota empat tahunan ini, ditandai dengan tembakan ke layar oleh Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto,

Pada sambutannya Danny Pomanto menyampaikan terima kasih kepada KONI Makassar karena telah membuat olahraga semakin semarak dan dicintai rakyat, termasuk untuk para camat yang konsen terhadap pengembangan dan pembinaan olahraga.

Danny Pomanto juga merasa bangga sebab banyak anak-anak muda Kota Makassar yang mengikuti event olahraga ini, “Saya bangga anak-anak kita sangat berminat berolahraga,”

Danny Pomanto berkomitmen memajukan olahraga selama memimpin Kota Makassar, hal itu dibuktikan lewat program-program yang diprakarsai Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Makassar bersama dengan KONI Makassar.

Sehingga pemikiran positif dan semangat olahraga akan terus dibangun. Mulai dari pembinaan usia dini, pembinaan prestasi, kompetisi, sarana dan prasarana, hingga promosi olahraga.

Menurutnya, di sinilah puncak prestasi kota kita, kita akan menemukan banyak atlet kita yang Insya Allah tidak hanya berprestasi tingkat kota, tapi juga nasional bahkan internasional,” pungkas Danny Pomanto.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Kemenag dan Bawaslu Sepakat Perkuat Pengawasan Partisipatif Pemilu

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama Nasaruddin Umar dan Ketua Bawaslu Rahmat Bagja sepakat menyiapkan nota kesepahaman untuk memperkuat pengawasan partisipatif pemilu, termasuk pendidikan politik dan pelibatan perempuan di seluruh tahapan penyelenggaraan.

“Kerja sama ini akan difokuskan pada pengawasan partisipatif, penguatan pendidikan politik, dan pelibatan kelompok perempuan dalam seluruh proses penyelenggaraan pemilu,” ujar Rahmat Bagja, Ketua Bawaslu, Selasa (12/08/2025).

Ketua Bawaslu menjelaskan, pendidikan politik yang berkesinambungan penting dilakukan agar masyarakat tidak hanya mendapat pemahaman menjelang pemungutan suara.

“Pendidikan politik tidak bisa di-capturing hanya pada saat tahapan pemilu dimulai. Harus dilakukan sejak jauh hari, melibatkan partai politik, ormas, perguruan tinggi, dan tokoh agama,” terangnya.

Ia menambahkan, program ini juga akan menyasar kelompok perempuan dengan konsep Perempuan Berdaya Pengawas. “Sepengalaman kami, perempuan lebih kompetitif dalam melakukan pengawasan dibanding laki-laki. Keterlibatan mereka akan memperkuat proses demokrasi,” jelas Rahmat.

Menanggapi itu, Menteri Agama Nasaruddin Umar menyatakan Kemenag siap memberikan dukungan penuh. “Saya berkepentingan secara khusus untuk mendukung Bawaslu. Pertama yang bisa kami lakukan adalah segera menandatangani MoU,” ujarnya.

Menag Nasaruddin menilai keterlibatan tokoh agama dalam pengawasan pemilu akan memberikan pengaruh signifikan di masyarakat.

“Masyarakat paternalistik cenderung mengikuti arahan tokoh agama dan tokoh masyarakat. Jika mereka terlibat, stabilitas politik akan lebih terjaga,” tegasnya.

Disampaikan Menag bahwa program kerja sama ini, akan diprioritaskan di daerah rawan konflik, termasuk Papua dan wilayah multi-etnis. “Kita harus memastikan setiap tahapan pemilu berjalan damai dan aman, apalagi di daerah dengan potensi gesekan tinggi,” imbuhnya.

Ia juga menegaskan bahwa penguatan pengawasan partisipatif tidak hanya menjadi tanggung jawab penyelenggara pemilu, tetapi seluruh komponen bangsa. “Harus melibatkan semua stakeholder agar kualitas demokrasi kita terus membaik,” pungkasnya. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel