Connect with us

50 Tahun PPP, Gubernur Andi Sudirman Jalan Sehat Bersama Plt Ketum Mardiono dan Sandiaga Uno di Malino

Published

on

Kitasulsel, Gowa—Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman mendampingi Plt. Ketua Umum DPP PPP, Muhamad Mardiono dan Menparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno mengikuti jalan sehat dalam rangka 50 tahun Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Malino, Kabupaten Gowa, Minggu, 12 Februari 2023.

Turut hadir Ketua Majelis Pertinbangan DPP PPP, H. Romahurmuzy; Wakil Ketua Umun DPP PPP, H. Amir Uskara dan Hj. Ermalena; para Ketua dan pengurus DPP PPP; Pengurus DPW dan DPD PPP se Sulsel; Walikota Makassar; dan Bupati Gowa.

“Alhamdulillah, jalan sehat ini juga sejalan dengab program kami, Sulsel Anti Mager. Yang diharapkan menjadi kebiasaan masyarakat untuk terus bergerak menjaga pola hidup sehat,” tutur Andi Sudirman.

Ia pun menyampaikan, bahwa PPP merupakan salah satu partai yang terus bertahan dengan loyalitas dan komitmen kuat.

“Kita berharap 50 tahun Partai Persatuan Pembangunan (PPP) terus merawat persatuan dengan pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat banyak,” ungkapnya.

Sementara itu, Plt. Ketua Umum DPP PPP, Muhamad Mardiono menuturkan, bahwa pelaksanaan jalan sehat ini sebagai wujud kesyukuran di 50 tahun PPP.

“Kumpul disini untuk bersykur. Melanjutkan perjuangan para pendiri (PPP). Jadikan sebagai wadah perjuangan umat yang senantiasa harus dilanjutkan untuk kemaslahatan masyarakat banyak,” jelasnya.

Dalam pelaksanaan jalan sehat ini diikuti sekitar 20 ribu peserta.

 

 

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kabupaten Sidrap

Kopi Robustan Sidrap Mulai Panen, Bupati Sidrap Targetkan 10.000 Hektar Perluasan

Published

on

Kitasulsel–SIDRAP  — Upaya pengembangan komoditas kopi yang digagas Pemerintah Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) mulai menunjukkan hasil.

Di Desa Cendrana, Kecamatan Panca Lautang, kopi robusta hasil tanam dua tahun lalu telah berhasil dipanen dan dijual, meskipun masih dalam tahap pengolahan dan pemasaran tradisional.

Kepala Desa Cendrana, Kartoni SPdI, menjelaskan bahwa kopi yang dihasilkan berasal dari tiga dusun dengan ketinggian berbeda, yang turut mempengaruhi rasa dan aroma kopi.

“Jenisnya robusta, tapi karena ditanam di tiga lokasi berbeda, maka rasa dan warna kopi juga bisa berbeda. Ada perbedaan ketinggian (mdpl) dan cara sangrai yang mempengaruhi cita rasa. Tapi ini murni, tidak ada campuran,” jelas Kartoni.

Masyarakat setempat saat ini mengelola kopi secara tradisional, dan telah mulai menjual hasil panennya. “Harga jual per liter sekitar Rp45.000, kalau dikonversi ke per kilogram bisa mencapai Rp53.000. Ini masih dalam bentuk biji kering, belum bubuk,” tambahnya.

Bupati Sidrap, H. Syaharuddin Alrif, yang meninjau langsung perkembangan ini menyatakan rasa syukurnya atas keberhasilan panen perdana. Ia menilai hal ini sebagai langkah awal yang baik untuk menjadikan kopi sebagai komoditas unggulan Sidrap.

“Alhamdulillah, kopi yang kita tanam dua tahun lalu kini berhasil dipanen. Saat ini sedang kita siapkan desain kemasannya agar ke depan Sidrap bisa memproduksi kopi dalam bentuk kemasan siap jual,” ujar Bupati.

Lebih lanjut, Syaharuddin Alrifbmenargetkan pengembangan lahan kopi seluas 10.000 hektar yang tersebar di sejumlah desa, seperti Cendrana, Tanah Toro, Lempangan, Kalempang, hingga Betao.

“Pengembangan ini akan menggunakan sistem tumpang sari, di mana kopi ditanam berdampingan dengan cengkeh sebagai komoditas jangka panjang, dan jagung serta porang sebagai komoditas jangka pendek. Semuanya diarahkan menjadi komoditas ekspor,” jelasnya.

Selain kopi dan cengkeh, Syaharuddin Alrif juga mengungkapkan rencana menanam durian jenis musang king sebagai komoditas unggulan baru di wilayah tersebut.

Dengan strategi jangka panjang dan dukungan dari pemerintah daerah, Sidrap berambisi menjadi salah satu sentra komoditas ekspor di Sulawesi Selatan, khususnya untuk sektor perkebunan rakyat. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel