Connect with us

PK5 Losari Tolak Relokasi, DPRD Makassar Garansi Temukan Solusi Terbaik

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Ratusan Pedagang Kaki Lima (PK5) Anjungan Losari bersama Serikat Rakyat Mandiri Indonesia (SRMI) lakukan aksi di Gedung DPRD Makassar menolak kebijakan relokasi PK5 yang dilakukan Kepala UPTD Pantai Losari, Kamis (02/03/2023).

Demontrasi dilakukan dengan menyampaikan sejumlah tuntutan, diantaranya mengembalikan lokasi pedagang yang semula, membuka portal akses masuk pantai losari, meniadakan parkir berbayar pantai losari.

Ketua Serikat Rakyat Mandiri Indonesia (SRMI) Wahida dalam aspirasinya mengungkapkan, pihaknya menolak sejumlah kebijakan Kepala UPTD Pantai Losari terhadap PK5 yang direlokasi ditempatkan bersama dengan lahan parkir sehingga membuat PK5 diduga sepi pengunjung.

“Masalah yang ada sekarang kami PK5 disatukan dengan parkiran sehingga menumpuk disatu tempat, ditambah lagi ada portal yang tertutup jadi itu teman-teman susah untuk dapat pembeli. Sekarang juga sudah berbayar parkirnya, sementara sudah diatur walikota untuk tidak berbayar,” ungkap Wahida.

Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi C DPRD Makassar H. Muchlis Misbah mengatakan dirinya secara langsung menghubungi pihak Dinas Pariwisata, dan UPTD Anjungan Losari untuk melakukan mediasi guna mencapai solusi terbaik.

“Kami telah menerima demontrasi PK5 dan menggaransi untuk melakukan Rapat Dengar Pendapat guna menemukan solusi tebaik bersama Kepala Dinas Pariwisata, dan Kepala UPTD Anjungan Losari diagendakan besok (03/02/2023),” tegasnya.

Senada dengan beliau, Sekretaris Komisi D DPRD Makassar Hamzah Hamid, mengaku turut merasakan kesedihan para pedagang yang tak bisa berjualan. Untuk itu, setelah melakukan telepon langsung kepada pihak terkait, akan melakukan RDP tanpa menunggu waktu yang lama. (SDK)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Provinsi Sulawesi Selatan

Wagub Sulsel Fatmawati Rusdi Dorong Sertifikasi Anggota Badan Pemusyawaratan Desa

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Fatmawati Rusdi, menyatakan komitmennya untuk memperkuat kapasitas Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sebagai mitra strategis pemerintahan desa.

Hal itu disampaikan saat menerima audiensi Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional (DPD ABPEDNAS) Sulawesi Selatan di VIP A Baruga Lounge Kantor Gubernur, Kamis, 3 Juli 2025.

Audiensi ini menjadi bagian dari rangkaian menjelang pelaksanaan Rapat Koordinasi Nasional dan Rapat Kerja Nasional ABPEDNAS pada 3–5 Juli 2025 di Jakarta.

“BPD bukan hanya pelengkap di struktur pemerintahan desa. Mereka adalah mitra strategis kepala desa yang wajib memahami regulasi terbaru, peran strategis, serta tata kelola pemerintahan yang baik,” tegas Fatmawati Rusdi.

Fatmawati menegaskan bahwa BPD memiliki posisi penting dalam membangun tata kelola pemerintahan desa yang profesional dan partisipatif.

Ia mendorong agar anggota BPD dibekali dengan pelatihan berkelanjutan dan didorong untuk memiliki sertifikasi sebagai bentuk pengakuan kompetensi.

“Saya mengapresiasi langkah ABPEDNAS yang konsisten memfasilitasi pelatihan rutin untuk BPD. Ke depan, perlu ada sertifikasi bagi anggota BPD demi profesionalisme,” tambahnya.

Fatmawati juga menyoroti peran BPD dalam mengawasi pelaksanaan APBDes secara akuntabel dan transparan. Partisipasi publik dalam proses kebijakan desa juga dianggap sebagai pilar penting demokrasi di tingkat desa.

“BPD harus aktif mengawasi APBDes, memastikan bahwa setiap rupiah betul-betul bermanfaat bagi masyarakat. Tidak kalah penting, libatkan masyarakat secara luas dalam pengambilan keputusan dan evaluasi kebijakan desa. Itu kunci demokrasi di tingkat desa,” kata Fatmawati.

Wagub Sulsel pun mendorong pemanfaatan teknologi digital untuk mendukung pelaporan dan transparansi kerja BPD. Platform daring dinilai dapat memperkuat akuntabilitas sekaligus meningkatkan kepercayaan publik terhadap BPD.

Sementara itu, Penasehat ABPEDNAS Sulsel, Supriadi Kadir, mengungkapkan bahwa pihaknya mengapresiasi dukungan penuh Pemprov Sulsel terhadap pemberdayaan desa.

Ia menilai dan berharap kerja sama yang terjalin selama ini dapat semakin diperkuat untuk meningkatkan kapasitas seluruh perangkat desa, bukan hanya kepala desa, tetapi juga BPD serta elemen masyarakat desa lainnya.

“Kehadiran kita untuk memperkuat kemitraan. Pemprov Sulsel selama ini sangat peduli, terutama terhadap peningkatan kapasitas semua elemen desa,” ujar Supriadi.

Ia menegaskan bahwa ABPEDNAS melihat dukungan Pemprov sebagai pendorong utama kemajuan desa di Sulsel.

“Respons Bu Wagub sangat luar biasa, dukungan penuh selalu diberikan. Kita melihat banyak desa di Sulsel yang sudah berhasil meraih prestasi di tingkat nasional. Ini bukti komitmen Pemprov,” tuturnya.

Audiensi ini menjadi tonggak penting bagi sinergi ABPEDNAS dengan Pemprov Sulsel dalam mewujudkan desa yang maju, mandiri, dan akuntabel di Sulawesi Selatan. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel