Connect with us

Bupati Sidrap Hadiri Malam Kenal Pamit Kapolda Sulsel

Published

on

Kitasulsel, Sidrap — Bupati Sidrap, H. Dollah Mando menghadiri acara kenal pamit Kapolda Sulsel dari Komjen Pol Nana Sudjana AS, M.M., kepada Irjen Pol Drs. Setyo Boedi Moempoeni Harso, S.H., M.Hum., Senin (3/4/2023) malam.

Acara berlangsung di Sandeq Ballroom Claro Hotel, Makassar dihadiri Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman. Tampak pula Kapolres Sidrap, AKBP Erwin Syah, S.I.K., dan Wakapolres Kompol M. Akib.

Diketahui, Komjen Pol Nana Sudjana dimutasi sebagai Inspektur Utama di Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR. Sedangkan, Irjen Pol Setyo Boedi Moempoeni Harso yang merupakan lulusan Akpol 1988, sebelumnya menjabat Wakil Komandan Korps Brimob Polri.

Di kesempatan itu, Irjen Setyo Boedi Moempoeni Harso, berharap dukungan seluruh pihak untuk bersama- dalam menciptakan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif di Sulsel.

“Mohon doa restu untuk kami melaksanakan tugas di Sulawesi Selatan. Mari sama-sama menjaga situasi keamanan, ketertiban masyarakat yang aman dan tertib di Sulsel,” ucapnya.

Sementara Bupati Sidrap Dollah Mando memyampaikan selamat kepada Irjen Setyo Boedi Moempoeni Harso sebagai Kapolda Sulsel yang baru.

“Mudah-mudahan Polda Sulsel semakin maju serta kondisi kamtibmas senantiasa aman dan kondusif,” harap Dollah.

Ia juga mengucapkan apresiasi kepada Komjen Pol Nana Sudjana atas segala dedikasi selama 1 tahun 4 bulan menjabat sebagai Kapolda Sulsel.(win)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag Nasaruddin Umar Ajak Bangsa Jaga Kerukunan di HUT ke-31 KCBI

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama Nasaruddin Umar menjadi keynote speaker dalam acara Sambung Rasa & Silaturahmi Ulang Tahun ke-31 Keluarga Cendekiawan Buddhist Indonesia (KCBI) bersama Ketua KCBI Hartati Murdaya, Senin (18/8/2025). Acara yang digelar di Jakarta ini mengusung tema “Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”.

Dalam sambutannya, Menag menekankan pentingnya mengajarkan agama dengan landasan cinta, bukan kebencian.

“Jika kita mengajarkan agama, agama apapun juga, harus disertai cinta satu sama lain. Jadi kalau cinta melekat di dalam diri setiap orang, cinta masuk ke dalam hati, maka apapun akan terlihat indah,” ujarnya.

Hadir dalam kegiatan tersebut Dirjen Bimas Buddha Kemenag, Dirjen Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi Kemendikbud, anggota DPR dan DPD, serta jajaran pejabat KCBI.

Menag menegaskan, agama tidak bisa dibesarkan dengan kebencian karena hal itu justru bertentangan dengan nilai luhur ajaran agama.

“Kalau mengajarkan agama, jangan mengajarkan kebencian. Karena itu bertentangan dengan ajaran yang kita ajarkan,” tegasnya.

Lebih lanjut, Nasaruddin mengingatkan bahwa Indonesia merupakan negara dengan pluralitas yang sangat tinggi, namun harus mampu menjadi contoh dunia dalam menjaga persatuan dan harmoni.

“Kita bisa tercerai-berai dari segi pulau-pulau, tetapi ya bhinneka tunggal ika itu. Tidak ada satu negara yang seplural Indonesia. Tapi kita juga ingin berobsesi, tidak ada negara yang seharmonis Indonesia,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengajak seluruh bangsa untuk menjaga stabilitas dan menghindari konflik.

“Mari kita kompak, harmoni satu sama lain. Jangan ada gontok-gontokan. Jangan sampai terjadi ketegangan, apalagi perang saudara. Itu akan kembali ke titik nol. Indonesia tidak boleh kembali ke titik nol,” pesan Menag.

Menurutnya, Kementerian Agama memegang peran penting dalam menjaga kerukunan. “Tidak ada artinya pembangunan apapun kalau tidak rukun. Karena itu, Kementerian Agama sangat kunci di republik ini,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua KCBI Hartati Murdaya mengajak umat Buddha dan seluruh bangsa Indonesia untuk saling membantu di tengah tantangan global.

“Keluarga Cendekiawan Buddhist Indonesia mengajak semua umat muda dan saudara-saudara sebangsa dan sekeluarga merakita supaya yang kuat membantu yang lemah,” katanya.

Hartati juga menilai Indonesia kini berada di persimpangan sejarah yang penuh tantangan akibat perubahan teknologi dan dinamika global.

“Kita berdoa Indonesia selamat, Indonesia jaya, tetap maju dan bahagia,” pungkasnya. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel