Connect with us

PJ Sekda Andi Darmawan Jadi Pembicara Terkait Netralitas ASN di Tahun Politik

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Penjabat Sekertaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Andi Darmawan Bintang, menjadi pembicara dalam Rapat Koordinasi Kepegawaian se-Wilayah Kerja Kantor Regional XI BKN Pekanbaru, di Hotel Grand Claro, Makassar, Senin, 22 Mei 2023.

Dalam kegiatan tersebut, Andi Darmawan menyampaikan paparan terkait dengan netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) sesuai dengan tema kegiatan Menjaga Netralitas ASN di tahun Politik.

Andi Darmawan menegaskan pentingnya ASN dalam menjaga netralitas, karena ASN merupakan pelayan publik yang harus memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional.

“Kenapa? Sebab apa yang dilaksanakan oleh ASN merupakan pelayan publik. Apapun yang diminta masyarakat itu harus dilayani tanpa memandang suku, jenis kelamin, umurnya,” tegasnya.

Andi Darmawan juga menceritakan pengalamannya saat dirinya menjabat sebagai Penjabat Bupati Takalar. Menurutnya, ada sejumlah bentuk pelanggaran yang dilakukan oleh beberapa oknum ASN di daerah tersebut.

Ia menjelaskan, faktor kedekatan dan unsur kekerabatan ASN dengan salah satu Calon Bupati membuat ASN yang bersangkutan melakukan pelanggaran.

“Saya pernah PJ Bupati Takalar, dan sulit menjaga netralitas ASN. Yang repot juga kalau ada keluarga seorang ASN senang keluarganya jadi kandidat,” ujarnya.

Dengan demikian, Andi Darmawan berharap agar dalam kontestasi politik para ASN sedianya tetap menjaga netralitasnya dan tetap profesional melayani masyarakat.

Turut hadir sebagai pembicara dalam kegiatan itu, salah satunya yakni Ketua  Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Selatan Mardiana Rusli. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag Dukung Penguatan Organisasi IAEI untuk Perkuat Ekonomi Umat

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Menteri Agama RI Nasaruddin Umar menerima pengurus Indonesian Association of Islamic Economists (IAEI) di Masjid Istiqlal, Jakarta. Pertemuan ini membahas proses pembentukan struktur baru organisasi serta penguatan peran ekonomi Islam dalam pembangunan nasional.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Tim Formatur Pengurus IAEI Mustafa Edwin Nasution melaporkan progres penyusunan kepengurusan baru, termasuk pembentukan tim formatur dan rencana pelantikan. Struktur organisasi akan diperluas dengan pembagian bidang dan komite untuk memperkuat fungsi kelembagaan.

“Struktur baru ini dirancang untuk memastikan IAEI semakin kontributif dalam pengembangan ekonomi umat, pendidikan ekonomi syariah, hingga penguatan ekosistem zakat dan wakaf nasional,” ujar Mustafa.

Indonesian Association of Islamic Economists (IAEI) adalah organisasi profesi yang mewadahi para ekonom dan akademisi di bidang ekonomi Islam di Indonesia. Didirikan untuk mengembangkan ilmu, riset, dan kebijakan ekonomi syariah, IAEI berperan mendorong penguatan ekosistem ekonomi syariah nasional melalui pendidikan, penelitian, dan kerja sama dengan pemerintah, lembaga pendidikan, serta industri keuangan syariah.

Ketua Formatur juga menyampaikan bahwa rapat pleno tim formatur akan digelar pada 9 November, sementara pelantikan pengurus direncanakan berlangsung pada akhir November di Jakarta. Organisasi ini kini memiliki lebih dari 7.000 anggota, terdiri dari akademisi, praktisi, serta pemangku kepentingan ekonomi syariah dari berbagai daerah.

Menag Nasaruddin Umar dalam tanggapannya menyampaikan apresiasi atas langkah IAEI memperkuat tata kelembagaan dan arah kerja strategisnya. Menurut Menag, ekonomi Islam tidak hanya berbicara soal instrumen keuangan, tetapi juga tanggung jawab moral untuk mewujudkan keadilan sosial.

“Kita tidak bisa berdakwah tanpa bicara ekonomi. Ekonomi adalah bagian dari misi kemanusiaan dan keagamaan. Ketika ketimpangan terjadi, maka agama hadir untuk mengingatkan, mengoreksi, dan membimbing,” ujar Menag, Senin (03/11/2025).

Ia menyinggung tantangan sosial yang masih dihadapi Indonesia, termasuk tingginya angka kemiskinan ekstrem. Menurut Menag, penguatan peran ekonomi syariah harus menjadi solusi yang konkret bagi masyarakat.

“Nilai-nilai kebajikan Islam harus menuntun transformasi ekonomi kita. Bukan hanya tumbuh, tetapi juga adil,” lanjutnya.

Menag menegaskan bahwa Kementerian Agama siap bersinergi dengan IAEI, baik dalam pengembangan riset ekonomi Islam, peningkatan literasi keuangan syariah, maupun penguatan peran zakat dan wakaf produktif.

“Kini saatnya memperkuat sinergi ulama, akademisi, dan praktisi ekonomi syariah. Kita ingin ekonomi umat tumbuh berdampingan dengan nilai moral dan spiritual,” ungkap Menag.

Pertemuan diakhiri dengan komitmen untuk menindaklanjuti kerja sama strategis antara Kemenag dan IAEI, termasuk dukungan terhadap program ekonomi kerakyatan dan kegiatan akademik di sektor ekonomi syariah. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel