Connect with us

Pelanggan Wilayah 6 Manggala Apresiasi Respon Cepat Perumda Air Minum Makassar

Published

on

Kitasulsel—Makassar – Respon Cepat dari Perumda Air minum Makassar wilayah 6 Manggala atas laporan kebocoran pipa mendapat apresiasi dari pelanggan.

“Terima kasih atas respon dari PDAM Makassar, saya pikir besok akan ditindak lanjuti, tapi begitu kami laporkan hanya berselang berapa menit langsung satgas turun ke rumah kami, sekali lagi terima kasih atas responnya, ” ucap Andi Maryam, rabu malam (31/05/2023).

Menurut Andi Maryam, kejadian kebocoran ini kami anggap biasa, kebocorannya sudah dua hari, tapi tadi saya coba laporkan langsung melalui via telepon dan direspon langsung.

“Sudah puluhan tahun kami gunakan air bersih PDAM, memang baru kali ini ada kebocoran pipa,” Kata Andi Maryam.

Menurut Keterangan petugas tekhnik PDAM Makassar Wilayah 6, bahwa kebocoran pipa ini disebabkan usia pipa sudah terbilang tua, diperkirakan sudah berumur 25 tahun keatas.

“Kita ganti pipa sekaligus kilometer airnya, krn meterannya juga sudah berusia puluhan tahun, ” terang salah seorang satgas tekhnik wilayah 6.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Nasional

Ketat,Polisi Gagalkan 71 CJH Pengguna Visa Kerja dan Kunjungan Untuk Berangkat Ketanah Suci

Published

on

KITASULSEL—JAKARTA — Upaya nekat puluhan warga Indonesia menunaikan ibadah haji secara ilegal berhasil digagalkan aparat kepolisian.

Sebanyak 71 calon jemaah diamankan di Bandara Soekarno-Hatta setelah diketahui hanya mengantongi visa kunjungan dan visa kerja, bukan visa haji resmi.

Pengungkapan kasus ini bermula dari pemeriksaan dokumen oleh petugas Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta.

Kecurigaan timbul ketika ditemukan ketidaksesuaian antara tujuan keberangkatan dan jenis visa yang dimiliki para calon jemaah.

“Petugas di lapangan melakukan pengecekan dokumen dan ternyata mereka tidak memiliki visa haji, melainkan visa kerja,” jelas Kasat Reskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta, Kompol Yandri Mono yang dikutip dari detik.com, Kamis (1/5/2025).

Setelah berkoordinasi dengan pihak kepolisian, tim gabungan membawa seluruh calon jemaah ke kantor polisi untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Dari hasil pendalaman, diketahui mereka berasal dari berbagai daerah seperti Jawa Timur, Kalimantan, dan Sulawesi, serta tergabung dalam kelompok berbeda.

Rupanya, keberangkatan ini difasilitasi oleh pihak travel dan perorangan yang menjanjikan ibadah haji dengan biaya antara Rp 50 juta hingga Rp 270 juta.

Para calon jemaah tergiur dengan janji bisa menunaikan haji tanpa harus menunggu antrean panjang secara resmi.

“Penangkapan ini dilakukan sejak 16 April hingga 28 April. Mereka tidak berasal dari satu kelompok, jumlahnya bervariasi mulai dari tiga sampai sepuluh orang per kelompok,” imbuh Kompol Yandri.

Setelah dilakukan pendataan, seluruh jemaah ilegal dipulangkan dan diberi penjelasan mengenai aturan resmi pelaksanaan ibadah haji.

Kepolisian juga melakukan penyelidikan terhadap pihak travel dan individu yang mengatur keberangkatan ini.

“Pihak yang mengkoordinir, baik travel maupun perorangan, sedang dalam pemeriksaan,” tegasnya. (Ibe)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel