Danny Pomanto: Soto Lamongan-Coto Makassar Tak Bertentangan, Justru Saling Mendukung
Kitasulsel–MAKASSAR,- Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengatakan makanan khas Lamongan yakni Soto Lamongan dan makanan khas Makassar Coto Makassar tidak bertentangan. Sebaliknya, justru saling mendukung.
Perumpamaan itu, kata Ramdhan Pomanto sebagai gambaran bahwa masyarakat asal Lamongan yang sudah berdomisili di Makassar membantu Pemkot Makassar dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonominya.
“Saya berterimakasih terhadap kontribusi masyarakat Lamongan di Kota Makassar,” kata Danny Pomanto sapaan akrab Ramdhan Pomanto saat menjamu makan malam Bupati Lamongan beserta jajaran dan Paguyuban Warga Lamongan di Kediamannya, Jl Amirullah, Jumat, (9/06/2023).
Danny mengungkapkan, biasanya makanan yang bukan khas Makassar sulit bersaing dengan makanan khas Makassar.
Tetapi, ia akui tidak dengan Soto Lamongan.
“Soto Lamongan itu bagus enaknya. Kenapa? Karena disini enak-enak makanannya, kalau bisa bertahan itu berarti enak sekali karena bisa bersaing,” akunya tersenyum disambut tepuk tangan hadirin.
Di samping itu, walikota dua periode ini menjelaskan bahwa branding Makassar Kota Makan Enak tentunya tidak terbatas pada makanan tradisional Makassar saja tetapi makanan yang sudah melegenda di Makassar seperti Soto Lamongan.
Wali kota berlatar arsitek ini juga mengajak Pemkab Lamongan agar dapat berkontribusi nantinya dalam acara Festival F8.
Apalagi, acara ini sudah masuk dalam Top 10 Kharisma Event Nusantara (KEN).
“Jadi Pak Bupati bisa berpartisipasi dan mengisi dua-tiga komponen di F8,” ajaknya.
Dia berharap silaturahmi ini dapat membawa berkah bagi Lamongan dan Kota Makassar. Dan semakin mendekatkan rasa persaudaraan antar warga Makassar dan Lamongan.
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menghaturkan terima kasihnya karena sudah disambut hangat Wali Kota Danny Pomanto dan jajaran di Makassar.
Selain itu, Efendi juga mengakui rasa kekhasan masakan tradisional Makassar. Bahkan dia menuturkan Coto Makassar dengan Soto Lamongan menjadi perekat yang luar biasa.
“Setelah mencoba Coto Makassar saya pastikan akan kembali lagi,” sanjungnya.
Dia berpesan agar warga Lamongan yang bekerja dan berdomisili di Makassar agar memberikan kontribusi dan mendukung apa yang menjadi program dan kebijakan Wali Kota Makassar.
Kementrian Agama RI
Menag Dukung Penguatan Organisasi IAEI untuk Perkuat Ekonomi Umat
Kitasulsel–MAKASSAR Menteri Agama RI Nasaruddin Umar menerima pengurus Indonesian Association of Islamic Economists (IAEI) di Masjid Istiqlal, Jakarta. Pertemuan ini membahas proses pembentukan struktur baru organisasi serta penguatan peran ekonomi Islam dalam pembangunan nasional.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Tim Formatur Pengurus IAEI Mustafa Edwin Nasution melaporkan progres penyusunan kepengurusan baru, termasuk pembentukan tim formatur dan rencana pelantikan. Struktur organisasi akan diperluas dengan pembagian bidang dan komite untuk memperkuat fungsi kelembagaan.
“Struktur baru ini dirancang untuk memastikan IAEI semakin kontributif dalam pengembangan ekonomi umat, pendidikan ekonomi syariah, hingga penguatan ekosistem zakat dan wakaf nasional,” ujar Mustafa.
Indonesian Association of Islamic Economists (IAEI) adalah organisasi profesi yang mewadahi para ekonom dan akademisi di bidang ekonomi Islam di Indonesia. Didirikan untuk mengembangkan ilmu, riset, dan kebijakan ekonomi syariah, IAEI berperan mendorong penguatan ekosistem ekonomi syariah nasional melalui pendidikan, penelitian, dan kerja sama dengan pemerintah, lembaga pendidikan, serta industri keuangan syariah.
Ketua Formatur juga menyampaikan bahwa rapat pleno tim formatur akan digelar pada 9 November, sementara pelantikan pengurus direncanakan berlangsung pada akhir November di Jakarta. Organisasi ini kini memiliki lebih dari 7.000 anggota, terdiri dari akademisi, praktisi, serta pemangku kepentingan ekonomi syariah dari berbagai daerah.
Menag Nasaruddin Umar dalam tanggapannya menyampaikan apresiasi atas langkah IAEI memperkuat tata kelembagaan dan arah kerja strategisnya. Menurut Menag, ekonomi Islam tidak hanya berbicara soal instrumen keuangan, tetapi juga tanggung jawab moral untuk mewujudkan keadilan sosial.
“Kita tidak bisa berdakwah tanpa bicara ekonomi. Ekonomi adalah bagian dari misi kemanusiaan dan keagamaan. Ketika ketimpangan terjadi, maka agama hadir untuk mengingatkan, mengoreksi, dan membimbing,” ujar Menag, Senin (03/11/2025).
Ia menyinggung tantangan sosial yang masih dihadapi Indonesia, termasuk tingginya angka kemiskinan ekstrem. Menurut Menag, penguatan peran ekonomi syariah harus menjadi solusi yang konkret bagi masyarakat.
“Nilai-nilai kebajikan Islam harus menuntun transformasi ekonomi kita. Bukan hanya tumbuh, tetapi juga adil,” lanjutnya.
Menag menegaskan bahwa Kementerian Agama siap bersinergi dengan IAEI, baik dalam pengembangan riset ekonomi Islam, peningkatan literasi keuangan syariah, maupun penguatan peran zakat dan wakaf produktif.
“Kini saatnya memperkuat sinergi ulama, akademisi, dan praktisi ekonomi syariah. Kita ingin ekonomi umat tumbuh berdampingan dengan nilai moral dan spiritual,” ungkap Menag.
Pertemuan diakhiri dengan komitmen untuk menindaklanjuti kerja sama strategis antara Kemenag dan IAEI, termasuk dukungan terhadap program ekonomi kerakyatan dan kegiatan akademik di sektor ekonomi syariah. (*)
-
2 tahun agoInformasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
Politics1 tahun agoIndo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
1 tahun agoTangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
2 tahun agoPj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
3 tahun agoVideo Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
3 tahun agoDari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
-
2 tahun agoIBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur
-
1 tahun agoDuet Birokrat dan Legislatif, NasDem Usung Syahar-Kanaah di Pilkada Sidrap








You must be logged in to post a comment Login