Connect with us

Kadis Pendidikan Makassar Akan Evaluasi Sekolah Yang Tidak Ikut Adhyaksa Camp 2023

Published

on

Kitasulsel–Makassar–Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Muhyiddin, mengaku geram terhadap sekolah yang tidak mengikutkan peserta didiknya (Anggota Pramuka) pada kegiatan Adhyaksa Camp 2023 di SMPN 14 Sudiang, Makassar.

Menurut Kadis, Adhyaksa Camp merupakan kegiatan panting yang harus diikuti siswa siswi khususnya anggota pramuka peggalang.

“Saya sudah instruksikan kepada semua SMP Negeri wajib mengikuti Adhyaksa Camp. Kegiatan itu wajib, apalagi menyangkut dengan kurikulum merdeka dan pramuka wajib.”

“Di kegiatan itu juga ada materi penyuluhan hukum yang akan disampaikan pihak Kejari. Siswa siswi kita harus tahu dan paham soal hukum sejak dini,” kata Kadis Pendidikan Muhyiddin

“Sekolah yang tidak ikut, akan di evaluasi. Saya akan evaluasi kepala sekolahnya. Pokoknya tidak ada alasan untuk tidak ikut Adhyaksa Camp,” tegas Muhyiddin.

Informasi dari panitia Adhyaksa Camp 2023 di SMPN 14 Makassar, menyebutkan semua SMP Negeri di Kota Makassar hadir dalam kegiatan tersebut, kecuali SMPN 27 Makassar.

Beberapa sekolah juga tercatat di absen, tapi tidak cukup 2 regu yang mereka utus. Ada yang hanya 8 orang, ada pula yang mengutus 1 orang pelatih dan 1 pendamping saja.

“Saya cek di absen, ikut semuaji sekolah, kecuali SMPN 27 yang kabarnya mengikuti LT Nasional di Cibubur. Banyak juga sekolah kalasi, ada nama sekolahnya di absen, tapi tidak ada pesertanya,” kata Kasi Penkum Kejati Sulsel, Soetarmi.

Meski begitu, Kadis Pendidikan Muhyiddin, tak menerima alasan apa pun itu. Termasuk SMPN 27 yang berada di Cibubur mengikuti LT Nasional.

“Tidak ada alasan, memangnya di SMP 27 hanya 8 orangji siswanya. Yang jelas sekolah yang tidak kirim pesertanya ke Adhyaksa Camp kita evaluasi. Memang itu kepala SMP 27 pembangkang orangnya,” tegas Muhyiddin.

“Yang patut di contoh SMPN 12. Mereka juga mengutus anggotanya ke LT Nasional di Cibubur. Tapi mereka mengirim juga pesertanya ke Adhyaksa Camp,” pungkasnya.(*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

PEMKOT

TP PKK Bantaeng Gali Inspirasi Program Unggulan dari Keberhasilan TP PKK Makassar di HKG

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Rombongan TP PKK Kabupaten Bantaeng yang dipimpin oleh Pj Ketua TP PKK Kabupaten Bantaeng, Andi Raodhayanti, melakukan kunjungan studi tiru ke TP PKK Kota Makassar, Senin (23/12/2024).

Kunjungan tersebut menjadi momen pembelajaran sekaligus ajang untuk mempererat hubungan antara kedua pihak.

Setibanya di Kantor TP PKK Kota Makassar, rombongan dari Bantaeng disambut dengan hangat meskipun cuaca hujan.

Sekretaris TP PKK Kabupaten Bantaeng, Sitti Ramlah, menyampaikan apresiasi atas penerimaan yang luar biasa dari tuan rumah.

Dalam sambutannya, Sitti Ramlah menjelaskan alasan TP PKK Bantaeng memilih Kota Makassar sebagai tujuan studi tiru.

Menurutnya, capaian luar biasa TP PKK Kota Makassar dalam ajang Hari Kesatuan Gerak PKK di tingkat Provinsi Sulawesi Selatan tahun ini, di mana hampir semua kategori juara berhasil diraih, menjadi inspirasi tersendiri bagi TP PKK Kabupaten Bantaeng.

“Kami memilih PKK Makassar karena di HKG tahun ini, semua juara diborong oleh PKK Makassar,” katanya.

Sebelumnya, rombongan berencana untuk mengunjungi Lorong PKK, namun terpaksa dibatalkan karena cuaca hujan.

Kendati demikian, rombongan tetap terkesan dengan Kantor TP PKK Kota Makassar yang dinilai sangat representatif. Sitti Ramlah pun berharap Kabupaten Bantaeng bisa memiliki kantor PKK yang serupa di masa depan.

“Bangunan ini luar biasa, jadi kenangan Ibu Indira untuk PKK Makassar. Kami juga bermimpi semoga Bantaeng juga akan ada kantor seperti ini,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Sitti Ramlah juga menyampaikan bahwa pihaknya ingin mendengar langsung penjelasan dari TP PKK Kota Makassar tentang pengimplementasian 10 program pokok PKK.

“Kami mau belajar bagaimana lorong di setiap wilayah itu diberdayakan. Kami saja yang bgtu luas lahannya, lahan pekarangan belum dimaksimalkan, tapi di Makassar, lahan tidak luas tapi bisa dimanfaatkan,” ujarnya.

Selain itu, TP PKK Bantaeng juga ingin mempelajari berbagai program unggulan dari setiap pokja. Beberapa di antaranya adalah sosialisasi Pola Asuh Anak dan Remaja di Era Digital (PAAREDI) dari Pokja 1, pemberdayaan ekonomi kreatif dari Pokja 2, program Aku Hatinya PKK dari Pokja 3, serta penanganan bencana dan stunting dari Pokja 4.

Perhatian TP PKK Bantaeng juga tertuju pada keberhasilan TP PKK Makassar dalam memanfaatkan data dasawisma yang telah mencapai 13 ribu data.

Mereka ingin mempelajari bagaimana Sistem Informasi Manajemen (SIM) PKK di Makassar bisa berjalan efektif di setiap kelurahan.

“Kami ingin belajar bagaimana SIM PKK itu bisa berjalan di setiap kelurahan di Makassar,” pungkas Sitti Ramlah.

Menanggapi pertanyaan dari salah satu anggota rombongan terkait bagaimana cara mengajak dan melibatkan masyarakat untuk berbenah melalui program-program PKK, Ketua 4 TP PKK Kota Makassar, dr. Khadijah Iriani, memberikan penjelasan.

Dia menekankan pentingnya peran dan komitmen pimpinan dalam menjalankan program-program PKK.

“Untuk mengajak masyarakat agar terlibat dalam setiap program, yang paling dibutuhkan adalah komitmen pimpinan. Kalau pimpinan tidak komitmen, program tidak akan berjalan. Kebetulan kami dapat pimpinan, Pak Danny Pomanto dan Ibu Indira, yang sangat komitmen dan inovasinya luar biasa,” jelasnya.

Dia menambahkan, langkah awal yang dilakukan TP PKK Kota Makassar adalah memanfaatkan program Sentuh Hati yang digagas oleh Pemerintah Kota Makassar. Program ini memang dirancang agar masyarakat merasakan bentuk perhatian pemerintah.

“Sehingga masyarakat merasa ada bentuk perhatian pemerintah. Semua kemudahan dalam pelayanan, dijemput bola oleh RT/RW sehingga masyarakat mau terlibat,” paparnya.

Selama kunjungan, rombongan TP PKK Bantaeng juga menyempatkan diri untuk melihat-lihat buku-buku administrasi milik TP PKK Kota Makassar, papan informasi program kerja, serta sejumlah produk unggulan yang dihasilkan oleh UMKM dan UP2K.

Produk-produk tersebut meliputi kerajinan tangan hingga kuliner olahan yang menjadi bukti pemberdayaan ekonomi kreatif di Kota Makassar. (*)

Continue Reading

Trending