Connect with us

Resmikan Gedung Sekolah Tahfizhul Qur’an Darul Ulum Cendikia, Danny Pomanto: Implementasi Program Jagai Anakta’

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto meresmikan gedung Sekolah Tahfizhul Qur’an Darul Ulum Cendikia Yayasan Infak Media Nusantara (YIMN) Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (FKUH), di Tamangapa Raya, Antang Manggala, Minggu (2/07/2023).

Pada kesempatan itu, Danny Pomanto merasa paling berbahagia dengan diresmikannya gedung tersebut. Apalagi ini sejalan dengan dua program unggulan Pemkot Makassar. Yaitu program Jagai Anakta’ dan Pekuatan Keimanan Umat.

Jagai Anakta merupakan program unggulan Pemkot Makassar sejak periode pertama. Begitu pun dengan Perkuatan Keimanan Umat. Karena itu, kehadiran Tahfizhul Qur’an menjadi wujud dari implementasi kedua program tersebut di bidang pendidikan.

“Dua program ini semua ada di sini, karena tidak gampang mendidik anak-anak sekarang,” kata Danny Pomanto.

Ia menceritakan pengalamannya berdiskusi dengan Ratu Belgia Mathilde membahas persoalan mental health saat Brussel Urban Summit 2023 pertengahan Juni lalu.

Salah satu program pemerintah yang dipaparkan adalah Jagai Anakta. Kondisi sosial hari ini, tidak sedikit anak yang menitip orang tuanya ke Panti Jompo. Itu dikarenakan kurangnya peran orang tua dalam menjaga anak-anaknya.

“Membangun kota itu harus lewat keluarga yang utuh, dan intinya keluarga itu adalah hubungan orang tua dan anak. Makanya Jagai Anakta dan Al-Qur’an jelas memerintahkan itu,” tegasnya.

“Program Jagai Anakta ini terlihat di sini (Sekolah Tahfizhul Qur’an), Alhamdulillah. Anak-anak kita di sini luar biasa, saya terharu. Insya Allah ini menjadi amal jariyah bagi kita semua,” tambah Danny Pomanto.

Peresmian Gedung Sekolah Tahfizhul Qur’an Darul Ulum Cendikia YIMN FKUH juga dirangkaikan dengan wisuda dan penerimaan santri.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag Nasaruddin Umar Ajak Bangsa Jaga Kerukunan di HUT ke-31 KCBI

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama Nasaruddin Umar menjadi keynote speaker dalam acara Sambung Rasa & Silaturahmi Ulang Tahun ke-31 Keluarga Cendekiawan Buddhist Indonesia (KCBI) bersama Ketua KCBI Hartati Murdaya, Senin (18/8/2025). Acara yang digelar di Jakarta ini mengusung tema “Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”.

Dalam sambutannya, Menag menekankan pentingnya mengajarkan agama dengan landasan cinta, bukan kebencian.

“Jika kita mengajarkan agama, agama apapun juga, harus disertai cinta satu sama lain. Jadi kalau cinta melekat di dalam diri setiap orang, cinta masuk ke dalam hati, maka apapun akan terlihat indah,” ujarnya.

Hadir dalam kegiatan tersebut Dirjen Bimas Buddha Kemenag, Dirjen Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi Kemendikbud, anggota DPR dan DPD, serta jajaran pejabat KCBI.

Menag menegaskan, agama tidak bisa dibesarkan dengan kebencian karena hal itu justru bertentangan dengan nilai luhur ajaran agama.

“Kalau mengajarkan agama, jangan mengajarkan kebencian. Karena itu bertentangan dengan ajaran yang kita ajarkan,” tegasnya.

Lebih lanjut, Nasaruddin mengingatkan bahwa Indonesia merupakan negara dengan pluralitas yang sangat tinggi, namun harus mampu menjadi contoh dunia dalam menjaga persatuan dan harmoni.

“Kita bisa tercerai-berai dari segi pulau-pulau, tetapi ya bhinneka tunggal ika itu. Tidak ada satu negara yang seplural Indonesia. Tapi kita juga ingin berobsesi, tidak ada negara yang seharmonis Indonesia,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengajak seluruh bangsa untuk menjaga stabilitas dan menghindari konflik.

“Mari kita kompak, harmoni satu sama lain. Jangan ada gontok-gontokan. Jangan sampai terjadi ketegangan, apalagi perang saudara. Itu akan kembali ke titik nol. Indonesia tidak boleh kembali ke titik nol,” pesan Menag.

Menurutnya, Kementerian Agama memegang peran penting dalam menjaga kerukunan. “Tidak ada artinya pembangunan apapun kalau tidak rukun. Karena itu, Kementerian Agama sangat kunci di republik ini,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua KCBI Hartati Murdaya mengajak umat Buddha dan seluruh bangsa Indonesia untuk saling membantu di tengah tantangan global.

“Keluarga Cendekiawan Buddhist Indonesia mengajak semua umat muda dan saudara-saudara sebangsa dan sekeluarga merakita supaya yang kuat membantu yang lemah,” katanya.

Hartati juga menilai Indonesia kini berada di persimpangan sejarah yang penuh tantangan akibat perubahan teknologi dan dinamika global.

“Kita berdoa Indonesia selamat, Indonesia jaya, tetap maju dan bahagia,” pungkasnya. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel