Connect with us

Camat Tamalanrea Dampingi dr Udin Ikuti S4 Festival Olah Raga Tradisional Di Lapangan Tala BTP

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Kegiatan olah raga tradisional road to s8 di gelar di wilayah kecamatan Tamalanrea tepat nya di lapangan sepak bola tala limampuloa kelurahan Buntusu Kecamatan Tamalanrea, Sabtu (04/11/2023)

Road to S8 di laksanakan oleh Dispora kota Makassar bekerja sama dengan Kormi Kota Makassar yang meliputi kegiatan pekan olah raga tradisional terdiri dari “lomba hadang,lari balak,tradisional sport and game terdiri dari panahan tradisional ,engrang,pa’raga,ypok karate,lomba Sena,main dam,dende,kelereng ,cengke ,senam untuk semua.

Kegiatan olah raga tradisional ini di ikuti peserta masing masing kecamatan sekota Makassar.

Hadir dalam Kegiatan ini Kadis Pendidikan Kota Makassar H.Muhyiddin SE,M.M Makassar, Kabag pemerintahan kota makassar Aswin Karta Pati Harun Ss.tp, Camat Tamalanrea Andi salman Baso, Camat Biringkaya Benyamin B Turupadang, Sekretaris Kormi Makassar, Dr Udin, Lurah Buntusu,.Lurah Tamalanrea, Lurah Berua, Lurah Daya, Lurah Bira, dan ratusan peserta pestival olah raga tradisional.

Panitia menjelaskan Bahwa kegiatan s4 awal permulaan kegiatan s8 yang akan di gelar beberapa hari kedepan.kegiatan di awali dengan senam baik untuk semua dan di lanjutkan beberapa rangkaian kegiatan olah raga yang di pertontonkan.tujuan kegiatan ini adalah kembali melestarikan budaya olah raga tradisional tutur.

Kadis Pendidikan menjelaskan kami dari dinas pendidikan merekomendasi semua sekolah di kota makassar memberi ijin mengikuti kegiatan pestival olah raga tradisional.karena ada beberapa jenis lomba tingkat SD dan SMP maka pada prinsipnya kami memberikan ruang semua anak untuk di beri ijin ikut lomba.

“Jadi semua sekolah kami beri himbauan tapi saya maksimal dua kecamatan kec.tamalanrea,kecamatan Biringkayya .lanjut kadis “bahwa semua sekolah di seluruh kecamatan kami himbau tapi yang kami maksimalkan dua kecamatan saja yang dekat dari tempat lokasi acara yaitu Tamalanrea dan Biringkaya,” tutur nya.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Terima Peserta Human Fraternity Fellowship, Menag Jelaskan Program Lintas Agama di Masjid Istiqlal

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama RI Nasaruddin Umar hari ini menerima kunjungan delegasi Zayed Award for Human Fraternity di Ruang VIP Masjid Istiqlal.

Delegasi ini terdiri dari 10 anggota program Human Fraternity Fellowship yang berasal dari berbagai negara, termasuk Indonesia, Uni Emirat Arab, India, Amerika Serikat, Burkina Faso, Zambia, Pakistan, dan Bangladesh.

“Kami di sini mewakili Sekretaris Jenderal kami, Judge Mohamed Abdelsalam. Kami sangat bersemangat bisa bertemu dengan Anda sebagai seseorang yang menjadi pejuang dialog lintas agama,” ujar Emily, juru bicara rombongan delegasi tersebut, Senin (11/8/2025).

Delagasi ini mengundang Menag untuk mengajukan nominasi penerima Zayed Award for Human Fraternity 2026, penghargaan global yang diberikan kepada individu yang berkontribusi luar biasa dalam mendorong kerukunan dan kebersamaan di tengah perbedaan.

Menag Nasaruddin menyambut kunjungan delegasi ini. Menag memperkenalkan beragam program lintas agama yang rutin dilaksanakan di Masjid Istiqlal.

“Ada program rutin lintas agama seperti makan bersama yang melibatkan tokoh agama Hindu, Buddha, Konghucu, Katolik, dan Protestan, serta dialog lintas agama. Istiqlal juga menjadi tuan rumah pertemuan duta besar dari lebih 50 negara, baik Muslim maupun non-Muslim, membahas diplomasi agama,” jelas Menag.

Ia juga menekankan bahwa keberadaan Masjid Istiqlal, yang berseberangan dengan Gereja Katedral Jakarta dan terhubung dengan Terowongan Persahabatan, menjadi simbol kuat kerukunan umat beragama di Indonesia.

“Masjid ini juga menjadi simbol toleransi. Lokasinya berseberangan dengan Gereja Katedral Jakarta, dihubungkan oleh terowongan persahabatan,” terangnya.

Lebih lanjut, Menag membagikan kisah kunjungan Paus Fransiskus ke Masjid Istiqlal pada tahun 2024 lalu. Ia menceritakan bahwa dirinya sempat mencoba berbicara dalam bahasa Arab dan Paus memahaminya.

“Saya mencoba berbicara dalam bahasa Arab, dan Paus mengerti. Saya pernah dengar bahwa sebelum menjadi Paus, beliau sudah mengunjungi beberapa negara Muslim seperti Suriah dan Sudan, sehingga beliau bisa berbicara bahasa Arab,” kenangnya. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel