Connect with us

Dapat Dana Hibah, Fatma Wahyuddin Kunjungi Masjid di Dapil 2

Published

on

Kitasulsel–Makassar–Anggota DPRD Kota Makassar, Fatma Wahyuddin melaksanakan kunjungan dapil atau Kundapil. Kali ini, Legislator dari Fraksi Partai Demokrat itu meninjau beberapa Masjid di Dapil 2 Makassar, Senin (13/11/2023).

Fatma Wahyuddin menyasar dua masjid yakni, Masjid Al Mukhlisin di Kelurahan Lembo, Kecamatan Tallo dan Masjid Al Fattah di Kelurahan Baraya, Kecamatan Bontoala.

Dia menyampaikan, kundapil ini untuk melihat secara langsung kondisi di lapangan. Terutama penganggaran di APBD tahun anggaran 2022 dan baru terealisasi pada tahun 2023 ini.

Fatma melanjutkan kunjungan dapil ini untuk melihat langsung Sarana dan prasarana yang telah dilaksanakan bantuan untuk masjid.

“Ada beberapa masjid yang kami kunjungi di Dapil 2 yg telah di benahi sarana dan prasarananya. Inilah yang kita mau lihat dalam kunjungan dapil, apakah telah dilaksanakan dan telah di pergunakan sarana dan prasarana sekolah tersebut,” ujar Fatma.

Untuk Masjid Al Mukhlisin, kata Fatma, sudah mendapatkan bantuan Dana hibah digunakan untuk, pembuatan gerbang masjid, perbaikan tempat wudhu, perbaikan toilet pria dan wanita.

Sementara di Masjid Al Fattah mendapatkan bantuan untuk fasilitas, Perbaikan Sound Sytem, Pembelian seng masjid, pembelian AC.

Dari hasil kunjungan tersebut, Fatma berharap pembangunan sarana dan prasarana masjid yang ada di Dapil 2 terus dilakukan dengan tepat, agar ibadah berjalan dengan baik. “Dari Masjid yang kita kunjungi masih banyak yang perlu di benahi lagi,” jelasnya.

Setelah melakukan kunjungan ke beberapa Masjid, Fatma Wahyuddin melakukan dialog bersama warga Dapil 2 di Cafe Langit. Ia menyampaikan beberapa aspirasi masyarakat yang telah di perjuangkan, terutama masalah tempat ibadah. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag Dukung Penguatan Organisasi IAEI untuk Perkuat Ekonomi Umat

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Menteri Agama RI Nasaruddin Umar menerima pengurus Indonesian Association of Islamic Economists (IAEI) di Masjid Istiqlal, Jakarta. Pertemuan ini membahas proses pembentukan struktur baru organisasi serta penguatan peran ekonomi Islam dalam pembangunan nasional.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Tim Formatur Pengurus IAEI Mustafa Edwin Nasution melaporkan progres penyusunan kepengurusan baru, termasuk pembentukan tim formatur dan rencana pelantikan. Struktur organisasi akan diperluas dengan pembagian bidang dan komite untuk memperkuat fungsi kelembagaan.

“Struktur baru ini dirancang untuk memastikan IAEI semakin kontributif dalam pengembangan ekonomi umat, pendidikan ekonomi syariah, hingga penguatan ekosistem zakat dan wakaf nasional,” ujar Mustafa.

Indonesian Association of Islamic Economists (IAEI) adalah organisasi profesi yang mewadahi para ekonom dan akademisi di bidang ekonomi Islam di Indonesia. Didirikan untuk mengembangkan ilmu, riset, dan kebijakan ekonomi syariah, IAEI berperan mendorong penguatan ekosistem ekonomi syariah nasional melalui pendidikan, penelitian, dan kerja sama dengan pemerintah, lembaga pendidikan, serta industri keuangan syariah.

Ketua Formatur juga menyampaikan bahwa rapat pleno tim formatur akan digelar pada 9 November, sementara pelantikan pengurus direncanakan berlangsung pada akhir November di Jakarta. Organisasi ini kini memiliki lebih dari 7.000 anggota, terdiri dari akademisi, praktisi, serta pemangku kepentingan ekonomi syariah dari berbagai daerah.

Menag Nasaruddin Umar dalam tanggapannya menyampaikan apresiasi atas langkah IAEI memperkuat tata kelembagaan dan arah kerja strategisnya. Menurut Menag, ekonomi Islam tidak hanya berbicara soal instrumen keuangan, tetapi juga tanggung jawab moral untuk mewujudkan keadilan sosial.

“Kita tidak bisa berdakwah tanpa bicara ekonomi. Ekonomi adalah bagian dari misi kemanusiaan dan keagamaan. Ketika ketimpangan terjadi, maka agama hadir untuk mengingatkan, mengoreksi, dan membimbing,” ujar Menag, Senin (03/11/2025).

Ia menyinggung tantangan sosial yang masih dihadapi Indonesia, termasuk tingginya angka kemiskinan ekstrem. Menurut Menag, penguatan peran ekonomi syariah harus menjadi solusi yang konkret bagi masyarakat.

“Nilai-nilai kebajikan Islam harus menuntun transformasi ekonomi kita. Bukan hanya tumbuh, tetapi juga adil,” lanjutnya.

Menag menegaskan bahwa Kementerian Agama siap bersinergi dengan IAEI, baik dalam pengembangan riset ekonomi Islam, peningkatan literasi keuangan syariah, maupun penguatan peran zakat dan wakaf produktif.

“Kini saatnya memperkuat sinergi ulama, akademisi, dan praktisi ekonomi syariah. Kita ingin ekonomi umat tumbuh berdampingan dengan nilai moral dan spiritual,” ungkap Menag.

Pertemuan diakhiri dengan komitmen untuk menindaklanjuti kerja sama strategis antara Kemenag dan IAEI, termasuk dukungan terhadap program ekonomi kerakyatan dan kegiatan akademik di sektor ekonomi syariah. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel