Connect with us

Danny Pomanto Kritik Rocky Gerung Soal Eko-Geologi Sulawesi dari Australia dan Pemindahan IKN

Published

on

Kitasulsel—MAKASSAR,– Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengkritik argumentasi Rocky Gerung perihal pulau Sulawesi sepenuhnya berasal dari Australia.

Danny Pomanto sapaan akrab Ramdhan Pomanto mengatakan Sulawesi itu tidak hanya dari Australia.

Dirinya mengetahui betul, apalagi memiliki data lengkap soal Eko-Geologi itu.

“Saya punya data lengkap dari berbagai arah pada saat 50 juta tahun geologi. Saya punya video soal itu. Artinya tidak selalu datanya Rocky Gerung itu benar. Cuma itu yang saya mau sampaikan,” kata Danny Pomanto usai menghadiri Sarasehan Nasional Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Negeri Makassar di Hotel Four Points Makassar, Sabtu, (18/11/2023).

Ia menyebut berbagai pandangan mesti diuji. Apalagi, lanjut dia, Rocky Gerung selalu ingin adanya dialektika.

“Namanya juga kan paradigma, dia sendiri yang bilang paradigma. Kalau paradigma dengan data yang salah itu menyesatkan. Itu saja tidak ada yang lain,” sebutnya.

Pun tentang IKN juga bukan persoalan pemindahan ibu kota. Tetapi, seperti di Jawa ada peristiwa demolisasi natural secara geologis yang tentunya harus diketahui.

“Artinya kalau kita pindah (ibu kota) di luar Jawa maka Indonesia bisa mencapai 1.000 tahun akan datang kalau tidak kita masuk masa globalisasi geologis yang demolish atau penghancuran,” jelasnya.

Bukan tanpa alasan, Danny mengungkapkan kejadian bencana alam semisal 1883 saat Krakatau meletus dan 1419 saat Gunung Kelud meletus meluluhlantakkan banyak hal.

Bahkan, kata pria berlatar pendidikan Arsitektur ini, kejatuhan Majapahit merupakan imbas dari meletusnya Gunung Kelud.

“Runtuhnya Majapahit itu karena meletusnya Gunung Kelud jadi bukan soal perang. Ini soal demolisasi geologi. Jadi pemindahan ibu kota itu menyelematkan Indonesia sampai 1.000 tahun ke depan,” ungkapnya.

Nah, olehnya dia mendorong narasi yang dibangun agar membuat negeri ini lebih cerdas. Apalagi Rocky Gerung selalu mengedepankan kecerdasan berpikir.

“Jadi saya ingin mengeroksi saja, maaf kalau ada yang tidak nyaman. Tetapi bagi saya anak lorong tidak secerdas beliau tetapi perlu diluruskan jangan sampai ada kesesatan dari data yang tidak lengkap,” tutupnya.

Sebagaimana diketahui Rocky Gerung turut diundang dalam acara tersebut. Juga Capres Ganjar Pranowo pada sesi diskusi Sarasehan Nasional IKA Alumni UNM. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

DPRD Kota Makassar

DPRD Makassar Soroti Krisis Lahan Pemakaman, Desak Tambahan TPU Baru

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar menyoroti krisis lahan pemakaman di wilayah Makassar.

Anggota DPRD Makassar, Muchlis Misbah, menyampaikan bahwa kebutuhan akan lahan pemakaman baru menjadi hal mendesak untuk tahun 2025, mengingat kapasitas tempat pemakaman umum (TPU) yang ada telah mencapai batas maksimum.

“Tempat pemakaman umum (TPU) yang ada saat ini sudah penuh dan tidak mampu lagi menampung jenazah baru. Kami berharap Walikota terpilih segera melakukan perencanaan pengadaan lahan pemakaman baru melalui dinas terkait,” ujar Muchlis Misbah, Rabu (1/1/2025).

Muchlis menjelaskan, enam TPU yang ada saat ini, yaitu di Sudiang, Beroanging, Kampung Dadi, Panaikang (dua lokasi), dan Antang, telah hampir penuh. Kondisi ini, menurutnya, perlu menjadi perhatian serius bagi pemerintah kota, khususnya di bawah kepemimpinan Walikota yang baru.

Legislator dari Fraksi MULIA tersebut menegaskan bahwa penambahan lahan makam harus menjadi salah satu program prioritas pemerintah kota demi memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Kami berharap Walikota terpilih menjadikan pengadaan lahan pemakaman baru sebagai salah satu program prioritas yang segera direalisasikan demi kepentingan warga Kota Makassar,” tegas Muchlis.

Dengan krisis lahan pemakaman yang semakin mendesak, DPRD Makassar meminta pemerintah kota untuk segera mengambil langkah konkret agar kebutuhan warga dapat terpenuhi di masa mendatang. (*)

Continue Reading

Trending