Connect with us

Makassar Triathlon Race 2023, Total Hadiah Rp 210 Juta

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Moment pertama kali di Makassar, setelah 20 tahun berlalu, Makassar Triathlon Race 2023, yang diinisiasi oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Makassar, dan didukung oleh berbagai sponsor seperti BPJS Ketenagakerjaan, Cleo, dan Primaya Hospital.

Diikuti oleh 90 peserta, dengan total hadiah mencapai Rp 210 Juta, peserta diwaiibkan menyelesaikan lintasan renang sejauh 750 meter, sepeda 20 kilometer dan lari lima kilo meter.

“Dari 90 peserta yang mendaftarkan diri, 81 atlet yang mengikuti race. Tahun depan semoga dapat lebih meriah lagi. Total hadiah sesuai dengan DPA di Dispora senilai Rp 210 Juta,” ungkap Fitri Juana, panitia pelaksana.

Adapun tujuan dari Makassar Triathlon Race 2023 guna meningkatkan sportifitas atlet juga sebagai sport tourism di Makassar.

Memilih lokasi pantai Akkarena, sehingga para peserta dapat menikmati keindahan pantai Akkarena.

“Kita berharap event ini akan menjadi event tahunan yang diselenggarakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga,” lanjutnya.

Adapun kategori yang diperlombakan yakni Kategori Male usia 16-28 tahun, diraih oleh Muh Armyn dengan catatan waktu 01.02.18, disusul oleh Bertrand Amadeus (01.02.21), dan Aloysius Reckyardo (01.04.22).

Kategori Female usia 16-28 Tahun, Juara 1 Firny Annisa (01.10.30), juara II Sri Wahyuni (01.13.42), dan Nurfa Inayah Nurul (01.24.34).

Selanjutnya Male 29-39, Rezkiyanto (01.03.48) Muhammad Ridwan (01.05.04) dan Yusri (01.07.17).

Female 29-39, Michelle (01.15.50), selanjutnya Male 40+, Basirun (01.10.57), Moh Irwin Naim (01.15.12), dan Bernad Huwae (01.15.20).

Adapun yang berhasil juara di kategori overall male yakni Bima Muslim Perdana (00.57.38), Hauqalah Fakhal (00.58.17), dan Muhammad Syifa (01.00.48), sedangkan overall female yakni Martina Ayu Pratiwi (01.04.51), Renata Berliana (01.05.27), dan Nethayani Octaria (01.08.19). (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag Dukung Penguatan Organisasi IAEI untuk Perkuat Ekonomi Umat

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Menteri Agama RI Nasaruddin Umar menerima pengurus Indonesian Association of Islamic Economists (IAEI) di Masjid Istiqlal, Jakarta. Pertemuan ini membahas proses pembentukan struktur baru organisasi serta penguatan peran ekonomi Islam dalam pembangunan nasional.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Tim Formatur Pengurus IAEI Mustafa Edwin Nasution melaporkan progres penyusunan kepengurusan baru, termasuk pembentukan tim formatur dan rencana pelantikan. Struktur organisasi akan diperluas dengan pembagian bidang dan komite untuk memperkuat fungsi kelembagaan.

“Struktur baru ini dirancang untuk memastikan IAEI semakin kontributif dalam pengembangan ekonomi umat, pendidikan ekonomi syariah, hingga penguatan ekosistem zakat dan wakaf nasional,” ujar Mustafa.

Indonesian Association of Islamic Economists (IAEI) adalah organisasi profesi yang mewadahi para ekonom dan akademisi di bidang ekonomi Islam di Indonesia. Didirikan untuk mengembangkan ilmu, riset, dan kebijakan ekonomi syariah, IAEI berperan mendorong penguatan ekosistem ekonomi syariah nasional melalui pendidikan, penelitian, dan kerja sama dengan pemerintah, lembaga pendidikan, serta industri keuangan syariah.

Ketua Formatur juga menyampaikan bahwa rapat pleno tim formatur akan digelar pada 9 November, sementara pelantikan pengurus direncanakan berlangsung pada akhir November di Jakarta. Organisasi ini kini memiliki lebih dari 7.000 anggota, terdiri dari akademisi, praktisi, serta pemangku kepentingan ekonomi syariah dari berbagai daerah.

Menag Nasaruddin Umar dalam tanggapannya menyampaikan apresiasi atas langkah IAEI memperkuat tata kelembagaan dan arah kerja strategisnya. Menurut Menag, ekonomi Islam tidak hanya berbicara soal instrumen keuangan, tetapi juga tanggung jawab moral untuk mewujudkan keadilan sosial.

“Kita tidak bisa berdakwah tanpa bicara ekonomi. Ekonomi adalah bagian dari misi kemanusiaan dan keagamaan. Ketika ketimpangan terjadi, maka agama hadir untuk mengingatkan, mengoreksi, dan membimbing,” ujar Menag, Senin (03/11/2025).

Ia menyinggung tantangan sosial yang masih dihadapi Indonesia, termasuk tingginya angka kemiskinan ekstrem. Menurut Menag, penguatan peran ekonomi syariah harus menjadi solusi yang konkret bagi masyarakat.

“Nilai-nilai kebajikan Islam harus menuntun transformasi ekonomi kita. Bukan hanya tumbuh, tetapi juga adil,” lanjutnya.

Menag menegaskan bahwa Kementerian Agama siap bersinergi dengan IAEI, baik dalam pengembangan riset ekonomi Islam, peningkatan literasi keuangan syariah, maupun penguatan peran zakat dan wakaf produktif.

“Kini saatnya memperkuat sinergi ulama, akademisi, dan praktisi ekonomi syariah. Kita ingin ekonomi umat tumbuh berdampingan dengan nilai moral dan spiritual,” ungkap Menag.

Pertemuan diakhiri dengan komitmen untuk menindaklanjuti kerja sama strategis antara Kemenag dan IAEI, termasuk dukungan terhadap program ekonomi kerakyatan dan kegiatan akademik di sektor ekonomi syariah. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel