Connect with us

Pimpin Raker Bersama OPD, Syaharuddin Alrif Kembali Minta Pj Gubernur Bantu Stabilkan Harga Gabah dan Jagung

Published

on

Kitasulsel–Makassar Komisi B bidang ekonomi DPRD Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) melaksanakan rapat kerja pembahasan LKPJ Gubernur Sulsel Akhir tahun anggaran 2023 dan Evaluasi Triwulan I APBD Tahun Anggaran 2024.

Rapat kerja yang dilaksanakan di ruang komisi B DPRD Sulsel dihadiri langsung Wakil ketua DPRD Sulsel, Syaharuddin Alrif, ketua Komisi B Firmina Tallulembang dan wakil ketua Syahrir serta sejumlah anggota komisi B.

Serta dari pihak Pemprov Sulsel turut hadir sejumlah SKPD baik itu dinas tanaman pangan, Holtikultura dan perkebunan juga ada dinas ketahanan pangan Pemprov Sulsel.

Pada rapat itu Wakil ketua DPRD Sulsel, Syaharuddin Alrif menekankan pada evaluasi pembahasan LKPJ 2023 dan Evaluasi Triwulan I agar kiranya dinas terkait untuk memerhatikan petani baik itu di musim panen hingga musim tanam.

Masyarakat Sulsel yang tersebar di 24 Kabupaten/Kota mayoritas hidup di sektor pertanian sehingga kata Syahar, bagaimana SKPD bisa menjaga kestabilan harga agar petani tidak merugi.

“Minimal sesuai dengan standar harga eceran tertinggi pemerintah, terkhusus di harga gabah padi dan jagung,” katanya kepada awak media, Selasa (16/4/2024).

Selain itu, politikus NasDem itu mengungkapkan bahwa terkhusus di musim tanam nanti seperti di bulan April,Mei hingga Agustus agar dinas tersebut bisa mempercepat menyalurkan bibit padi maupun bibit jagung untuk mempercepat Pendistribusian ke masyarakat.

“Jangan sampai bibit padi dan jagung baru bisa dikirimkan ke masyarakat setelah orang sudah selesai menanam padi atau jagung,” bebernya.

Bakal calon Bupati Sidrap itu menambahkan dari hasil rapat tersebut, ia mendorong dinas terkait untuk mengusulkan penambahan kuota ke pusat pasalnya kata Syaharuddin dari 960 ribu hektare ladang, baru 170 ribu hektare pupuk yang terpenuhi.

“Baik padi dan jagung, agar kiranya pupuk ditambah kuotanya, ladang perkebunan kita di Sulsel 960.000 hektar pemerintah provinsi baru mampu menyiapkan 170.000 hektar pupuk,” tutupnya. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Tiga Kementerian Sinergi Lindungi Santri dan Perkuat Infrastruktur Pesantren

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Tragedi ambruknya bangunan musala pondok pesantren menjadi pengingat penting bagi pemerintah untuk memperkuat perlindungan terhadap para santri. Sebagai langkah konkret, tiga kementerian menandatangani Kesepakatan Bersama tentang Sinergi Penyelenggaraan Infrastruktur Pendidikan Pesantren, Selasa (14/10/2025) di Jakarta.

Kesepakatan ini melibatkan Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Agama, dan Kementerian Dalam Negeri.

Melalui kesepakatan ini, tiga kementerian akan memperkuat koordinasi dalam pertukaran data dan informasi pesantrendi bawah pembinaan Kementerian Agama, serta memberikan dukungan teknis terhadap keandalan bangunan dan penyehatan lingkungan pesantren.

Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa pesantren merupakan aset pendidikan keagamaan terbesar di Indonesia.

“Jumlah pondok pesantren di Indonesia sangat banyak, mencapai 42.369. Semuanya swasta, tidak ada yang negeri. Madrasah negeri hanya sekitar 5 persen, sementara 95 persen lainnya swasta. Sedangkan sekolah umum justru sebaliknya, 95 persen negeri dan 5 persen swasta,” ungkap Menag.

Menurut Menag Nasaruddin, penguatan infrastruktur pesantren bukan hanya soal bangunan, tetapi juga wujud perlindungan negara terhadap anak-anak yang sedang belajar di lembaga keagamaan.

“Kasus yang menimpa pondok pesantren di Jawa Timur kemarin menjadi pengingat bagi kita semua. Yang penting jangan sampai kasus seperti itu terulang kembali. Kita ingin memastikan keamanan dan kelayakan bangunan di pesantren seluruh Indonesia,” pungkas Menag

Menag menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto atas perhatian besar terhadap dunia pesantren.

“Saya mewakili komunitas pesantren berterima kasih kepada Presiden Prabowo yang begitu cepat memberikan arahan kepada semuanya dan menambah sedikit anggaran. Ini bukti perhatian negara terhadap pendidikan pesantren,” kata Nasaruddin Umar.

Langkah Konkret Pemerintah

Kementerian PUPR akan mengambil peran teknis dalam memastikan setiap bangunan pesantren aman dan memenuhi standar keandalan konstruksi. Menteri PUPR Doddy Hanggodo menjelaskan bahwa pihaknya akan memulai dengan pemetaan dan uji sampling terhadap bangunan pesantren di berbagai daerah.

 

“Kami akan membantu memastikan agar bangunan pesantren layak dan aman. Fokus awalnya pada sampling kualitas bangunan di 80 pesantren yang akan kami laporkan kepada Menteri Agama untuk tindak lanjut,” jelas Doddy Hanggodo.

Ia menambahkan, tim teknis PU juga akan mendampingi proses perizinan bangunan dan memberikan pelatihan teknis sederhana kepada pengelola pesantren. “Kami ingin pesantren tidak kesulitan mengurus PBG, dan bagi yang kecil, kami bantu dengan panduan konstruksi dasar agar lebih aman,” tambahnya.

Langkah ini merupakan bentuk konkret sinergi lintas kementerian dalam melindungi para santri, yang sebagian besar menempuh pendidikan di lingkungan berasrama.

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar menegaskan bahwa perlindungan terhadap santri adalah wujud keadilan negara. “Yang paling pokok adalah rasa aman dan nyaman bagi proses belajar anak-anak kita. Itu makna keadilan negara,” ungkapnya.

Kesepakatan tiga kementerian ini mencakup pertukaran data dan informasi pesantren di bawah pembinaan Kementerian Agama, dukungan teknis terhadap keandalan bangunan dan penyehatan lingkungan, serta koordinasi pembinaan dan pengawasan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) oleh pemerintah daerah.

Turut hadir dalam kesempatan ini Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana, Staf Khusus Menteri Agama Ismail Cawidu, dan Gugu Gumilar, dan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Suyitno. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel