Connect with us

Peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan XII Kunjungi ke MPP Kabupaten Gowa

Published

on

Kitasulsel–Makassar Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan XII dari Puslatbang KMP Makassar LAN RI mengadakan kunjungan studi ke Mal Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Gowa.

 

Kunjungan ini bertujuan untuk memahami dan mempelajari implementasi pelayanan publik terpadu yang telah diterapkan di Kabupaten Gowa.

 

Rombongan peserta sebanyak 40 orang ini disambut hangat oleh Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Gowa (DPM-PTSP), Indra Setiawan Abbas. Dalam sambutannya, Indra Setiawan Abbas memberikan gambaran umum mengenai MPP yang diresmikan pada tanggal 26 Februari 2024 lalu.

 

“MPP Kabupaten Gowa telah mengintegrasikan seluruh layanan dalam satu lokasi gedung untuk memberikan kemudahan berupa penyederhanaan persyaratan dan prosedur layanan,” kata Indra.

 

Tambahnya, MPP ini menampung 147 layanan yang berasal dari 12 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Gowa, 8 BUMN dan BUMD, serta 9 instansi vertikal dan 1 rumah produktif yang melayani kegiatan UMKM.

 

Pada kesempatan ini, para peserta diberikan kesempatan untuk berkeliling dan melihat langsung bagaimana setiap unit pelayanan di MPP bekerja. Mereka berinteraksi dengan petugas dan pengguna layanan untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif.

 

Salah satu peserta, Saddam Musma, yang merupakan Sekretaris Camat Tamalate dari Kota Makassar, mengungkapkan kesan positifnya terhadap kunjungan tersebut.

 

“Setelah kami berkunjung ke MPP Kabupaten Gowa, kami melihat antusiasme seluruh OPD Pemkab Gowa dalam memberikan pelayanan publik terbaik untuk masyarakat,” kata Saddam.

 

Noorhaq Alamsyah, peserta lain, turut menambahkan pengalamannya bahwa dalam kunjungan ini banyak pelajaran berharga yang didapatkan mengenai prinsip-prinsip standar pelayanan publik.

 

“Sesuai tema pelayanan publik yang diterapkan di PTSP ini, kami sangat mengapresiasi pendekatan yang baik dan partisipatif serta transparansi di setiap layanan,” ujar Noorhaq yang menjabat sebagai Kepala Bidang Perumahan di Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kota Makassar

 

Kunjungan ini merupakan bagian dari program pelatihan yang dirancang untuk memberikan wawasan kepada para peserta mengenai pengelolaan pelayanan publik yang efektif dan efisien yang diharapkan dapat membawa pulang pengetahuan yang mereka peroleh dan mengimplementasikannya di daerah masing-masing.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Provinsi Sulawesi Barat

Pj Gubernur Sulbar, Bahtiar Kunjungi Pasar Tradisional di Mamuju, Pastikan Harga Pangan dan Elpiji Terjangkau

Published

on

Kitasulsel–MAMUJU Penjabat Gubernur Sulawesi Barat Bahtiar Baharuddin melakukan pemantauan di Pasar Lama Mamuju, Kamis 9 Januari 2025.

Turut, hadir Wakil Ketua DPRD Sulbar Suraidah Suhardi, Perwakilan Korem 142/Tatag, Polda Sulbar, Kabinda Sulbar, hingga Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Kunjungan ini dilakukan untuk memantau langsung perkembangan harga komoditas serta gas elpiji di pasaran.

“Kita meninjau langsung di pangkalan gas elpiji 3kg harganya Rp 18.500. Artinya tidak ada kenaikan signifikan,” kata Bahtiar.

Begitupun, harga komoditas lainnya tidak ada mengalami kenaikan harga yang signifikan di pasaran.

“Kita terima masukan semua pihak, kita tetap akan terus mengecek dan memantau harga komoditas maupun gas elpiji di pasaran,” ungkapnya.

Termasuk, harga beras kalau ada kenaikan mestinya tidak terjadi, sebab stok beras mencukupi.

“Nanti kita minta bulog agar melakukan operasi pasar. Karena mestinya tidak naik harga beras karena stok banyak,” tambahnya.

Sedangkan, harga cabe mengalami kenaikan juga disebabkan pada pendistribusiannya, karena daerah lain dirinya mengecek langsung tidak ada kenaikan harga seperti di Polman.

“Saya cek di sini sudah ada terjual Rp 70 ribu per kilo. Jadi ini soal distribusi saja, kita segera mengambil langkah bersama dengan Pemkab kita beli di daerah penghasil dan mendistribusikan ke pasaran,” ujarnya.

Selain itu, komoditas yang lain tidak ada masalah sampai saat ini di awal tahun 2025.

“Tugas kita kenapa selalu mengecek ini, karena begitu harga cabe naik pasti akan mempengaruhi rantai konsumen lain. Harga makanan akan naik, kita tetap melindungi petani agar mendapat harga bagus tapi tidak boleh juga berlebihan agar rantai pangan berjalan dengan baik,” tandasnya. (*)

Continue Reading

Trending