Connect with us

Kadis PU Makassar Kerahkan Alat Berat, Normalisasi Saluran Sekunder di Ampera Raya

Published

on

Kitasulsel–Makassar Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar, Zuhaelsi Zubir, melalui bidang drainase dan Sumber Daya Air (SDA) mengerahkan alat berat spider excavator untuk menormalisasi saluran sekunder di jalan Ampera Raya (Nuri lorong 300), Minggu (26/05/2024).

Hal ini dilakukan Dinas PU Makassar untuk mengantisipasi terjadinya genangan air pada lokasi tersebut.

“Kegiatan ini merupakan kegiatann rutin operasi dan pemeliharaan yang dilakukan bidang drainase dan SDA, langkah ini dilakukan Dinas PU Makassar untuk mengantisipasi terjadinya genangan air pada lokasi tersebut,” ujar Kadis Pekerjaan Umum (PU) Makassar, Zuhaelsi Zubir.

Dijelaskan Zuhaelsi kegiatan ini sudah dilakukan bidang drainase dan SDA dari tahun-tahun sebelumnya.

Di mana normalisasi saluran adalah salah satu langkah untuk mencegah terjadinya genangan air pada saluran sekunder yang ada di Kota Makassar.

Zuhaelsi berharap dengan adanya kegiatan normalisasi saluran seperti ini dapat mengurangi potensi terjadinya genangan air di Kota Makassar. ia juga mengungkapkan jika kegiatan normalisasi akan selalu dilakukan.

“Kita berharap dengan adanya langkah ini dapat mengurangi potensi terjadinya genangan air di Makassar, kegiatan ini juga akan terus kami lakukan untuk menormalisasi saluran-saluran yang lainnya,” tutup Zuhaelsi.

Sementara itu PPTK satgas drainase Dinas PU Makassar, Ronny Narra, menyebutkan jika kegiatan normalisasi dilakukan atas arahan dan petunjuk kepala Dinas PU Makassar, Zuhaelsi Zubir.

“Atas petunjuk dari ibu Kadis, ini adalah bentuk kegiatan rutin operasi dan pemeliharaan bidang drainase dan SDA Dinas PU Makassar yang kami lakukan tiap tahun, kegiatan ini tahun lalu juga kami lakukan di setiap Kecamatan.

Jadi kami berkoordinasi dengan Camat untuk menunjuk titik yang sangat urgent untuk dilakukan normalisasi saluran sekunder,”

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag Nasaruddin Umar: Asesmen Baca Al-Qur’an Jadi Langkah Awal Perbaiki Literasi Keagamaan Nasional

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menegaskan bahwa pelaksanaan Asesmen Baca Al-Qur’an menjadi langkah awal atau prolog untuk memperbaiki literasi keagamaan umat Islam di Indonesia. Pernyataan ini disampaikan Menag saat memberikan sambutan pada Ekspos Publik Hasil Asesmen Tuntas Baca Al-Qur’an (TBQ) yang digelar oleh Kementerian Agama, Rabu (17/12/2025), di Ballroom Hotel Sahid Jaya, Jakarta.

Menag menjelaskan bahwa asesmen yang dilakukan saat ini masih bersifat terbatas, karena baru mengambil sampel di Pulau Jawa. Meski demikian, hasilnya sudah memberikan gambaran awal yang perlu segera ditindaklanjuti secara serius.

“Kalau kita ingin mengukur kondisi Indonesia, tentu sampelnya tidak cukup hanya Pulau Jawa. Apalagi Jawa saja baru sekitar 41 persen yang bisa membaca Al-Qur’an dengan baik. Ini harus menjadi perhatian bersama,” ujar Menag.

Menag menekankan urgensi penguatan kemampuan baca Al-Qur’an, mengingat kitab suci ini memiliki posisi sentral dalam praktik ibadah umat Islam.

“Dalam Islam, Al-Qur’an itu bukan sekadar kitab, tetapi bacaan. Tidak ada salat tanpa membaca Surah Al-Fatihah. Karena itu, kemampuan membaca Al-Qur’an dengan benar adalah fondasi dasar keberagamaan,” tegas Menag.

Ia menambahkan, wahyu Al-Qur’an diturunkan dengan perintah iqra’ atau membaca, bukan menulis, sehingga penekanan utama pendidikan Al-Qur’an harus berada pada aspek tilawah yang tepat sesuai kaidah.

Dalam kesempatan yang sama, Menag mengapresiasi peran Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ) Jakarta sebagai asesor dalam pelaksanaan asesmen. Menurut Menag, PTIQ memiliki tradisi keilmuan yang ketat dalam menjaga kualitas bacaan Al-Qur’an, termasuk makhraj, tajwid, dan sanad keilmuan.

“Tradisi sanad dalam pengajaran Al-Qur’an sangat penting untuk menjaga kualitas dan keberkahan ilmu. Ini yang harus terus kita rawat,” ungkapnya.

Menag menegaskan bahwa hasil asesmen ini bukan untuk menyalahkan pihak tertentu, tetapi menjadi dasar evaluasi dan perbaikan bersama, termasuk peningkatan kompetensi guru agama dan penguatan peran lembaga pendidikan keagamaan.

Usai sambutan, dalam sesi doorstop, Menag menyampaikan bahwa Kementerian Agama akan melanjutkan asesmen dengan cakupan lebih luas dan representatif secara nasional.

“Survei ke depan akan menggunakan sampel Indonesia, bukan hanya Pulau Jawa. Setelah itu, akan kita siapkan langkah-langkah solutif,” jelasnya.

Menag juga menegaskan bahwa upaya meningkatkan kemampuan baca Al-Qur’an adalah tanggung jawab kolektif seluruh elemen bangsa, termasuk pemerintah daerah.

“Bagaimana agar seluruh warga Muslim Indonesia bisa membaca Al-Qur’an dengan baik, itu tanggung jawab kita bersama,” imbuh Menag.

Selain itu, Menag menyoroti pentingnya perhatian dan apresiasi bagi para guru ngaji, khususnya di pedesaan, yang mengajar dengan penuh keikhlasan.

“Guru ngaji di desa sering mengajar tanpa gaji dan hanya mengandalkan keikhlasan. Ke depan, mereka perlu mendapat apresiasi yang lebih layak,” pungkas Menag.

Hadir dalam acara ekspos hasil asesmen antara lain Stafsus Menag Gugun Gumilar, Dirjen Pendis Amien Suyitno, Kepala BMBPSDM Muhammad Ali Ramdhani, jajaran asesor dari PTIQ, serta akademisi dan guru-guru PAI.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel