Connect with us

Ketua TP PKK Makassar Sebut Wali Kota Cup VII Pererat Persaudaraan

Published

on

Kitasulsel–Makassar Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Makassar Indira Yusuf Ismail, mendampingi Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto pada pembukaan Turnamen Sepak Bola Wali Kota Cup VII yang berlangsung di Lapangan Hasanuddin, Sabtu (8/06/2024).

Turnamen ini diikuti berbagai tim sepak bola dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan yang bertujuan untuk meningkatkan semangat olah raga serta persatuan di kalangan masyarakat.

Acara pembukaan dimulai dengan atraksi freestyle dari Freestyle Football Makassar, yang memukau para peserta, penonton dan tamu undangan yang hadir.

Dalam sambutannya, Moh Ramdhan Pomanto mengungkapkan apresiasinya terhadap partisipasi aktif seluruh pihak dalam penyelenggaraan kejuaraan ini, yang menurutnya sangat penting untuk memupuk semangat sportifitas dan kebersamaan.

“Pesan saya, prestasi mutlak, persahabatan abadi. Kita kejar prestasi tapi yang paling penting dari sebuah prestasi adalah persahabatan. Insya Allah ini menjadi bagian kontribusi kita bagi pengembangan olah raga terkhusus sepak bola di Sulsel,” ucap Danny Pomanto, sapaan akrabnya.

Sementara itu, Indira turut menekankan pentingnya peran serta keluarga dalam mendukung kegiatan positif seperti turnamen sepak bola ini. Menurutnya, olah raga bukan hanya soal fisik, tetapi juga tentang membangun karakter, disiplin, dan kerja sama.

“Saya sangat bangga melihat antusiasme para peserta dalam mengikuti turnamen ini, dan saya berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut untuk mempererat tali persaudaraan di antara kita,” ujar Indira.

Selain itu, Indira juga berharap turnamen ini dapat menjadi ajang pencarian bakat-bakat muda di bidang sepak bola yang nantinya dapat membawa nama baik Sulawesi Selatan, terkhusus Kota Makassar, di kancah nasional bahkan internasional.

Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, termasuk dari TP PKK Kota Makassar, turnamen ini diharapkan tidak hanya sukses dari segi penyelenggaraan, tetapi juga dalam memberikan dampak positif bagi perkembangan olah raga di Kota Makassar.

Turnamen Sepakbola Wali Kota Cup VII ini dijadwalkan berlangsung selama satu pekan, mulai 8 hingga 14 Juni 2024 di Lapangan Hasanuddin. Sebanyak 32 tim akan berlaga memperebutkan piala bergilir wali kota serta hadiah senilai total Rp130 juta.

Acara pembukaan ini turut dihadiri Pj Gubernur Sulawesi Selatan Prof Zudan Arif Fakrulloh, Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Bobby Rinal Makmun, jajaran Forkopimda Sulsel, jajaran Forkopimda Kota Makassar, sejumlah kepala OPD lingkup Pemkot Makassar, hingga Direktur Perusda Kota Makassar. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Tenaga Ahli Menag Bidang Haji dan Hubungan Internasional Hadiri Pamitan Ditjen PHU

Published

on

KITASULSEL—TANGERANG SELATAN – Penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025 menjadi penutup perjalanan panjang Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kementerian Agama dalam mengelola layanan haji nasional. Mulai tahun 2026, tanggung jawab tersebut secara resmi akan diemban oleh Kementerian Haji dan Umrah.

Sebagai penanda pamitan sekaligus dokumentasi sejarah, Ditjen PHU Kemenag mempersembahkan sebuah karya monumental berupa buku bertajuk “Haji Indonesia Era Kementerian Agama”. Buku ini merekam memori kolektif 75 tahun penyelenggaraan haji oleh Kementerian Agama Republik Indonesia.

Peluncuran buku tersebut dilakukan pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Agama yang digelar di Tangerang Selatan, Selasa (16/12/2025). Rilis ditandai dengan penyerahan buku secara simbolis oleh Direktur Jenderal PHU Hilman Latief kepada Menteri Agama Nasaruddin Umar, Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafi’i, serta Sekretaris Jenderal Kemenag Kamaruddin Amin.

Momen ini sekaligus menjadi ajang pamitan Ditjen PHU setelah puluhan tahun mengemban amanah besar penyelenggaraan ibadah haji Indonesia.

“Kami bersyukur pelaksanaan haji terakhir oleh Kementerian Agama dapat berjalan dengan sukses. Tahun depan, penyelenggaraan haji akan dilaksanakan oleh Kementerian Haji dan Umrah,” ujar Hilman Latief.

Hilman mengungkapkan bahwa haji 2025 merupakan salah satu tantangan terberat Ditjen PHU karena kompleksitas persoalan dan dinamika kebijakan yang dihadapi. Namun demikian, pelaksanaannya dinilai sukses. Bahkan, Pemerintah Arab Saudi menilai penyelenggaraan haji Indonesia sebagai yang terbaik sepanjang masa, dengan indeks kepuasan jemaah yang terus meningkat dan berada pada kategori sangat memuaskan.

Menurut Hilman, 75 tahun pengelolaan haji bukanlah waktu yang singkat. Ia mengenang pesan Menteri Agama dan Wakil Menteri Agama bahwa meskipun ke depan penyelenggaraan haji beralih ke kementerian baru, Kementerian Agama tetap memiliki peran penting dalam menjaga memori dan pengetahuan kolektif umat Islam Indonesia tentang haji.

“Hari ini kami persembahkan buku Haji Indonesia Era Kementerian Agama. Mudah-mudahan buku ini dapat sampai ke para Rektor PTKIN, Kanwil Kemenag Provinsi, serta para pemangku kepentingan lainnya sebagai pegangan dan memori kolektif Kemenag,” harapnya.

Selain jajaran pimpinan Kementerian Agama, acara ini juga turut dihadiri oleh Tenaga Ahli Menteri Agama RI Bidang Haji dan Umrah serta Hubungan Internasional, yang selama pelaksanaan haji 2025 lalu menjadi garda terdepan dalam mendukung dan menyukseskan penyelenggaraan ibadah haji.

Buku Akademik dan Komprehensif

Proses penyusunan buku “Haji Indonesia Era Kementerian Agama” dikoordinasikan oleh Sekretaris Ditjen PHU M. Arfi Hatim bersama tim dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Buku setebal sekitar 2.300 halaman ini ditulis oleh Hilman Latief dan tim dalam waktu relatif singkat setelah berakhirnya musim haji.

Penyuntingan dan pengemasan buku dipercayakan kepada Hadi Rahman dan Oman Fathurahman, filolog terkemuka yang juga dikenal sebagai editor buku Naik Haji di Masa Silam.

“Ini boleh jadi merupakan buku paling tebal dan paling komprehensif yang pernah ditulis tentang haji Indonesia,” ungkap M. Arfi Hatim.

Ia menambahkan, buku ini disusun berdasarkan sumber-sumber primer yang dimiliki Kementerian Agama serta referensi akademik yang kredibel, sehingga memenuhi standar penulisan ilmiah.

Buku tersebut diterbitkan dalam tiga jilid.

  • Jilid I: Dari Masa ke Masa, memuat narasi kronologis penyelenggaraan haji Indonesia dari tahun 1950 hingga 2025.
  • Jilid II: Ekosistem dan Kebijakan, berisi pembahasan tematik dan argumentatif mengenai berbagai kebijakan haji selama 75 tahun pengelolaan oleh Kemenag.
  • Jilid III: Adaptasi dan Inovasi, mengulas perjalanan inovasi dan pembaruan dalam penyelenggaraan ibadah haji Indonesia.

“Tiga jilid ini memiliki sudut pandang masing-masing, namun merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan,” pungkas M. Arfi Hatim.

Dengan terbitnya buku ini, Kementerian Agama berharap warisan pengetahuan, pengalaman, dan nilai-nilai pengabdian dalam penyelenggaraan ibadah haji tetap terjaga dan menjadi rujukan penting bagi generasi mendatang.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel